Bab: 24 Baper

1.1K 75 0
                                    

HAPPY READING!

"Ara!" Lirih Kiran

Ara bangkit membenarkan posisinya, Jackson yang melihat itu dengan sigap membantu Ara.

" Apa kamu gak papa?" Tanya Jackson

Aku menatapnya beberapa detik untuk mencerna perkataannya tadi.

'Apa pertanyaanya tadi adalah sebuah perhatiannya?Atau hanya pertanyaan sandiwaranya di depan Kiran'

Ara menggeleng sebagai jawaban

" Kiran tolong kamu jaga Ara! saya mau ambil obat dan air minum untuk Ara," Suruhnya

" Eee gak usah Jackson, Biar nanti aku aja," Sergah ku

Jackson berjalan mendekatiku dengan tangan yang mengelus rambutku lembut " Apa yang kamu katakan sayang?Kamu sedang sakit." Ucapnya

"Aku ngak mau merepotin kamu!" Jawabku

Jackson kini duduk di depan ku " Siapa yang bilang kalau kamu merepotkan  aku hm?" Tanyanya

" Jackson aku_,"

" Shttt_dengerin aku! Kamu tunangan aku mana mungkin kamu merepotin aku. Kemarin saat aku sakit! Kamu yang ngerawat aku, sekarang gantian. Biar aku yang ngerawat kamu,"

Ntah kenapa saat Jackson mengatakan hal itu rasanya hatiku tersentuh 'Andai apa yang dikatakannya tadi itu semua murni dari hatinya bukan hanya semata untuk sandiwara saja'

" Udah sekarang kamu istirahat! Aku keluar sebentar. Kiran kamu jaga Ara," Suruhnya

" B_Baik pak,"

" Sayang! Aku keluar dulu,"

CUPPPP

Satu kecupan mendarat di dahi Ara.

Jangan tanyakan lagi bagaimana wajah Ara saat ini. Ara, terkejut saat mendapat bekas benda kenyal dari Jackson. Bukan hanya Ara, Kiran yang melihat itu terkejut saat melihat keromantisan dari bosnya dengan sahabatnya sendiri.

Jackson pergi meninggalkan Ara yang terdiam kaku karna ulahnya itu.

" Oh astaga! Apa yang baru saja aku lihat?"   Lamunan ku membuyar saat kala Kiran membuka suara.

" Astaga!Apa kalian tidak bisa memprivasi keromantisan kalian di hadapan gue sebentar?"Kesalnya

" Ngapain sih Jackson, Apa harus kaya gitu sandiwarannya?" Batin ku

PELETAK

" Ah_,"

Ringgis ku saat kala Kiran menjitak dahi Ara keras

" Lo kok jitak gue sih, sakit tau," Kesalku

" Ya habisnya elo! Gue udah pernah bilang sama lo. Buat, pergi Kerumah Sakit. Tapi, apa? Elo malah ngak dengerin ucapan gue.  Sebenarnya lo itu ngangab gue sahabat elo  ngak sih?" Ucapnya dengan menekankan kata di akhir kalimat.

" Asal lo tau!Gue khawatir sama lo hiks gue ngak mau lo kenapa-kenapa," Tanggis Kiran pecah di depanku

Aku tidak tega melihat Kiran menangis apalagi menangisnya karna diriku. Dengan cepat ku angkat kedua tanganku untuk menghapus air matanya itu.

" Jangan gue mohon jangan nangis, gue ngak papa kok," Ucap ku meyakinkannya

Kiran mengepis tanganku kasar " Ngak papa gimana? Muka lo pucat, dan lo tadi habis pingsan Ra. Lo itu lagi sakit, kenapa sih lo itu ngelak terus."

Takdirku Di Tangan Seorang King Psychopat (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang