Bab : 9 Kiran

2.1K 121 5
                                    

WARNING!!

BIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA!

READY!

*

Tubuhku ambruk tak sadarkan diri setelah beberapa detik yang lalu saat Jackson tiba-tiba mengarahkan pistolnya ke arahku berniat ingin menembak seseorang yang sudah ada di belakangku.

Jackson mengangkat tubuhku Ala Bridal Style dan menidurkanku di atas ranjang king size miliknya itu.

Jackson menyuruh anak buahnya untuk mengurus mayat di bawah dan membuangnya.

Tak begitu lama aku tak sadarkan diri, aku terbangun dari pingsan ku dan mendapati Jack yang sudah berdiri di depanku.

" Jack!"

DOORRRR

" AHKKK," TERIAKKU SAAT JACKSON MENEMBAKAN PELURUNYA KE LANGIT-LANGIT KAMAR.

" Jack apa yang kamu lakukan?" Teriakku

Jackson mengankat kakinya satu ke atas ranjang dan menatapku dengan penuh amarah.

" Saya Sudah Menyuruhmu Untuk Tidak Keluar Dari Kamar Tapi Kenapa Kamu Malah Keluar Hahk." Bentaknya

" Jack, Aku mengkhawatirkan kamu kalau saja kamu kenapa-kenapa gimana," Ucapku tak kalah tinggi darinya.

" Saya Sudah Bilang Saya Tidak Akan Kenapa-kenapa Apa Kamu Tidak Dengar?" Bentaknya lagi.

" Lagi-lagi Disini Aku Yang Di Salahin, Jelas-jelas Aku Menghawatirkan Keselamatan Kamu Tapi Kamu Tidak Pernah Memikirkan Hal itu." Sarkasku.

Jackson mendekat ke arahku dan menatapku.

" Saya Tidak Butuh Perhatian," Sarkasnya dan beranjak pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Saya Tidak Butuh Perhatian," Sarkasnya dan beranjak pergi.

" KAMU MEMANG TIDAK BUTUH PERHATIAN KARNA MEMANG KAMU TIDAK PUNYA RASA PEDULI SAMA ORANG." TERIAKKU BERHASIL MENGHENTIKAN LANGKAHNYA.

JACKSON BERBALIK DAN MENATAPKU TAJAM.

" Berani Sekali Kamu Berteriak Kepadaku." Tekan Jackson menatap tajam kearahku.

**DOORRR.

PRANKKK**.

" Ahkkkk."

Jackson menembakan pistolnya ke arah Guci yang ada di sampingku. Aku berteriak dan menutup kedua telingaku karna terkejut.

" Sekali Lagi Kamu Berani Membangkang Lihatlah Apa Yang Akan Di Lakukan Oleh Pistol Kesayanganku Ini." Ucap Jack melirik pistolnya itu.

BUGHH

Jackson keluar dari kamarnya dan menutup pintu itu dengan keras.

Aku memegang lutut dengan air mata yang terus keluar, bukan- bukan karna bentakan dan ancaman Jackson melainkan teringat Ayah.
Aku pergi dari rumah untuk tidak di sakiti ayah lagi tapi takdirku berkata lain, aku malah di pertemukan dengan pria berhati gelap yang tidak pernah ada rasa peduli sedikitpun.

Takdirku Di Tangan Seorang King Psychopat (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang