Bab : 58 Pilihan....!

949 50 6
                                    

Jackson mencium bibir ranum itu lama, Ara yang terbawa suasana memejamkan matanya perlahan. Tangan kanan Jackson perlahan meraih leher Ara untuk memperdalam ciuman itu, kini ciuman itu berubah menjadi sebuah luma*an. Jackson melu*at bibir itu agresif setelah mendapat balasan dari sang empu. Sedangkan Ara dia hanya bisa menepuk lengan Jackson pelan karna dirinya hampir saja mati karna ulahnya itu.

Perlahan Jackson melepas pangutan mereka, kini kedua tangannya pindah menangkup wajah Ara dan menatapnya dalam begitupun sebaliknya.

" Apa kamu mau berjanji kepada ku?" Tanya Jackson tiba-tiba

" Janji apa?" Tanya Ara memicingkan matanya

" Katakan janji atau tidak?!"

" Aku harus tau apa yang harus aku janjikan," sarkasku

Perlahan Jackson mengangkat jarinya di depanku. " Berjanji untuk tidak meninggalkan ku!" Ara terdiam mendengar ucapannya. "Aku."

" Janji atau tidak!" Selorohnya

PoV Ara

Apa yang harus aku katakan Jackson? Aku tidak bisa berjanji. Hidupku tidak lama lagi dan bagaimana caranya aku bisa menepati janjimu itu? Aku ingin sekali menepatinya dan tanpa kau suruhpun aku akan tetap disini bersama mu dan anak kita, tapi aku tidak mampu sekarang hidupku hanya menghitung waktu untuk pergi.

Aku menatap wajahnya sendu saat tiba-tiba ibu jarinya mengusap air mataku yang tak sadar mengalir begitu saja. " Kenapa kamu menangis?" Tanyanya dengan nada khawatir.
Ku gelengkan kepalaku dan memeluk tubuhnya erat. " Sedikitpun aku tidak ingin meninggalkan mu." Desusku di dengkapannya.

Jackson hanya diam tak mengerti dengan jawaban ku.

PoV Ara End

Jackson masih diam tak mengerti dengan ucapan Ara. Sedangkan tangannya tak henti-hentinya mengelus rambut hitam itu lembut, tapi tiba-tiba tangan Jackson berhenti mengelus rambut itu, saat melihat banyaknya helai rambut di tangannya, sontak hal itu membuat Jackson memicingkan matanya bingung.

" Apa kamu ganti shampo?" Ara melonggarkan pelukannya dan melihat apa yang saat ini Jackson lihat.

Ara sedikit terkejut saat beberapa rambutnya berada di tangan besar itu. " Eum itu... Ahk ya beberapa hari terakhir ini aku sering ganti shampo karna aku ingin mencoba hal yang baru." Jawab Ara bohong.

" Benarkah?"

Terlihat dari wajah Jackson yang sedikit tidak percaya dengan jawaban Ara. Ara hanya mengangguk menanggapi ucapannya.

" Pakai shampo yang lama. Jangan sering ganti shampo, bisa-bisa rambut kamu habis karna rontok," Ujarnya

" Iya nanti aku pake shampo yang dulu lagi," jawabku lesuh.

" Ya udah sekarang bumil mau apa?" Tanya Jackson

Ara terkekeh kecil saat mendengar ucapannya yang sedikit lucu karna menggunakan kata bumil kepadanya.

" Aku ingin kamu mengendongku ke kamar," pintaku

" Cuman itu?" Ara menganguk pelan menanggapi ucapannya.

" Oke," Jackson mengangkat tubuh Ara ala brindal style dan membawanya ke dalam kamar.

Sesampainya di kamar Jackson membaringkan tubuh Ara ke ranjang hati-hati.

" Sekarang kamu mau apa lagi?" Tanyanya

" Kenapa sekarang kamu bersikap romantis seperti ini hm?"

" Katanya kamu mau aku bersikap romantis tidak dingin seperti tadi,"

" Ouh Iyah... Ya udah sekarang kan perut aku sudah semakin besar dan kita belum mempersiapkan perlengkapan baby kita,"

Takdirku Di Tangan Seorang King Psychopat (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang