Bab : 51 Kebahagian Pagi

773 52 2
                                    

" Arghh," Pria itu jatuh ke lantai dengan kondisi meringis kesakitan.

Ara yang bingung refleks melihat apa yang terjadi.

" Om?!"

" Ayok lari," pria tua itu menyuruh Ara untuk lari. Tapi Ara tidak bisa meninggalkan mereka dan juga Jackson.

" Ayok nak pergi!" Lirihnya

" Pria tua bajing*an," Pria itu bangkit dan mendorong tubuh pria tua itu kasar hingga terhempas ke lantai.

" Om?!" Ara berniat mendekati pria tua itu. Tapi langkahnya terhenti saat perampok itu menahan tangannya

Dorrr

" Shitt apa kau bisa berhenti menembak hah?!" Bentaknya kesal saat Jackson hampir menembak tangannya.

" Lepaskan tanganmu dari tangannya!" Tegas Jackson

" Tidak akan pernah!" Jawab Pria itu lantang.

Perampok itu menyeret Ara keluar ruangan paksa tapi saat ingin keluar tiba-tiba beberapa polisi sudah masuk ke dalam lewat jendela itu.

"Sial mereka sudah masuk!" Umpatnya

" Bos bagaimana ini?" para perampok itu ketakutan saat melihat beberapa polisi di sana.

" Jangan bergerak jika kalian tidak ingin tertembak!" Ujar salah-satu polisi itu mengarahkan pistolnya ke arah mereka.

Dorrrr

" Ara menunduk!" Teriak Jackson   dan berlari kearah Ara dengan terus menembak pelurunya ke arah perampok itu.

Para perampok itu melakukan perlawanan, dengan membalikan peluru itu kepada Jackson dan juga para polisi.
Ara yang hanya diam berjongkok dengan kedua tangannya itu menutupi kedua telinganya rapat-rapat, tak ingin melihat dan mendengar suara tembak-menembak.

" Ara?! Kamu tidak papa?" Tanya Jackson khawatir dengan kondisi Ara yang gemetar ketakutan.

" Aku takut hiks," Lirih Ara

Jackson memeluk Ara erat dan berdesis " Aku ada disini. Tidak akan ku biarkan seseorang menyakiti mu."

Air mata Ara terus menetes dan tanpa sengaja netra Ara menangkap sosok pria yang tergeletak memegang pistol dan mengarahkan nya ke arah mereka.

" Jackson_"

" Apa?"

" Dia?!" Jackson melepas pelukannya bingung dengan ucapan Ara. Jackson mengikuti arah mata itu, dan terkejut saat perampok itu ingin menembaknya.

Jackson menindihi tubuh Ara dan langsung menembakan pelurunya ke arah pria itu. Ara menangis di bawahnya, Jackson peka karna itu dia memeluk Ara dan menutup telinga dan mata itu dengan tangan kanannya.

Dorrr_dorr_dorrr

Tembakan terus-menerus di lakukan Jackson, hingga membuat pria itu tergeletak dengan tubuh yang berumuran darah.

PoV ARA

Jackson memelukku erat dan aku mencengkram bajunya erat. Suara tembak-menembak terus mengema di telingaku, kadang aku pernah berpikir kenapa hidupku selalu berada di tengah-tengah tembakan? Aku tidak mendengar suara tembakan itu lagi, ku buka kedua mataku perlahan. Hal yang pertama kali aku lihat adalah wajah tampan yang kini menatapku, sadar atau tidak kini tanganku memegang wajahnya.

" Apa kamu terluka?" Tanya ku menatap sayup kepada nya.

" Kenapa kamu bertanya? Seharusnya aku yang bertanya apa kamu baik-baik saja?" Tanya baliknya

Takdirku Di Tangan Seorang King Psychopat (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang