Red yang sudah mengetahui dimana OtakUdang dan MissV menunggu langsung menuju ketempat mereka.
Dari pesan yang mereka kirim, mereka menunggu di sebuah bar yang berada di lantai kedua bawah tanah.
Cukup mudah untuk menemukan bar yang mereka maksud, begitu Red turun kelantai kedua, dia sudah dapat melihat sebuah Bar yang cukup ramai orang yang keluar masuk, baik Npc maupun Player.
Beberapa player juga terlihat membawa pet mereka masuk kedalam bar tersebut.
Red dengan segera masuk kedalam Bar tersebut, saat dia masuk beberapa player terlihat memperhatikannya. Terutama topeng yang dia pasang disamping kepalanya serta Kara yang bertengger di pundaknya.
"Hoi, bukankah dia yang di siaran langsung itu?." bisik seorang player pada temannya.
"Yang bisa mensummon itu?." tanya temannya.
Banyak hal - hal lain yang di pertanyakan oleh mereka, tapi mereka tidak berani untuk memastikan apakah itu benar atau tidak.
Saat Red masuk, dia memperhatikan sekelilingnya, hingga akhirnya dia melihat OtakUdang dan MissV yang sedang duduk santai di sebuah meja yang terletak agak jauh dari pintu masuk Bar.
Saat Red hendak melangkah masuk, seorang player pria kekar menghadangnya, beberapa temannya juga ikut menghadang Red.
"Kau mau kemana kawan?." tanyanya.
"Aku ingin menemui temanku." ucap Red.
Player itu menoleh, melihat kearah dimana Red hendak pergi. Dia melihat OtakUdang dan MissV yang terlihat memperhatikan Red dari jauh.
"Mereka?." tanyanya.
Red mengangguk.
"Begini saja, bagaimana jika kau berkumpul dengan kami saja." ucapnya sambil menunjukkan sebuah simbol pedang bersilang berwarna merah di punggung tangan kanannya.
Teman - temannya juga melakukan hal yang sama.
"Player Killer!." seru salah satu dari player yang melihat itu, membuat seisi bar langsung melihat kearah Red.
"Bagaimana jika aku bilang tidak?." tanya Red.
Pria kekar itu terkekeh.
"Equipment milikmu terlihat bagus." ucapnya sambil memperhatikan Red dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Sangat disayangkan jika kau tiba - tiba kehilangan equipment milikmu itu!." ucapnya dengan nada sombong.
Teman - temannya tertawa.
"Habislah dia." ucap salah satu player di bar tersebut.
Saat Red hendak mengambil tindakan, seorang player wanita berambut biru pendek tiba - tiba menghampirinya.
"Bukankah kau orang yang tadi?." tanyanya, menghiraukan player killer dibelakangnya.
Red terlihat bingung, dia tidak pernah melihat wajah dari wanita itu.
Tapi dia merasa pernah bertemu dengannya. Terutama dengan 2 Dagger yang tergantung di kedua pinggangnya.
"Sepertinya kau lupa, aku yang digerbang tadi." ucapnya sambil tersenyum.
Red menepuk tangannya, dia kini ingat siapa wanita itu.
"Jadi itu kau?." ucap Red.
Wanita itu mengangguk.
Karena dihiraukan, pria kekar yang tadi menggenggam pundak si wanita.
"Hoi, apa kau tidak lihat kami sedang sibuk?." ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Continents Worlds
FantasyDimasa depan dimana teknologi canggih sudah membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah VR (Virtual Reality). Dengan teknologi yang canggih membuat seseorang dapat masuk kedalam dunia VR dan bermain game yang terasa nyata di...