Kini Red terduduk di kursi di sebuah kafetaria di mall yang dia dan Alex serta Alexandra kunjungi itu. Red terlihat sangat kelelahan, ada beberapa bungkus barang di sampingnya yang berisi pakaian.
"Ughh..."
"Melelahkan sekali." Gumam Red, dia menatap Alex dan Alexandra yang duduk di hadapannya, keduanya hanya senyam senyum saja.
"Aku merasa tidak bisa berubah ke wujud pria lagi setelah apa yang kalian perlakukan ke wujud ku yang satu ini." Ucap Red lagi.
Alex menyeruput gelas kopinya kemudian dia meletakkan gelas kopinya itu di atas meja.
"Bagus dong, aku mendukung keputusan itu." Ucap Alex mengacungkan jempol ke Red.
Red menatapnya dengan malas.
"Menjijikkan." Ucap Red.
Alexandra mengangguk menyetujui perkataan Red.
"Ayolah, lagi pula-." Alex menghentikan ucapannya.
"Ada apa?." Tanya Red padanya.
"Bukankah itu Question5." Tunjuk Alex ke arah belakang Red.
Saat Red berpaling dia dapat melihat Question5 berjalan dengan jaket khasnya bersama dengan beberapa wanita yang seumuran dengannya.
Mereka tampak bercanda tawa serta mengganggu Question5.
"Haruskah kita panggil mereka?." Tanya Alex.
Red yang terlalu lelah hanya bisa mengistirahatkan kepalanya diatas meja dan menatapnya dengan tatapan malas.
"Memangnya kau tahu nama aslinya? Rasanya agak aneh jika harus memanggilnya menggunakan nama in-gamenya." Tanya Red.
Alex terdiam mendengar itu, dia kemudian kembali bersandar di kursinya.
"Kau benar."
Ketiganya kembali duduk diam di kursi mereka menikmati minuman mereka.
Alex menatap kearah Question5 dengan tatapan tajam yang juga tampak di penuhi rasa iri, Red menyadari ini dan menatap ke arah Question5.
Dia melihat bagaimana para cewek yang mengelilingi Question5 mem'bully' Question5 dengan cara yang harus dipertanyakan apakah itu pembully-an atau justru menggodanya.
Red langsung paham kenapa Alex menatap Question5 dengan tatapan iri.
Red tersenyum kecil.
Question5 berjalan kearah mereka dengan kelompoknya itu, saat melewati meja mereka, secara tiba-tiba Question5 berpaling menatap Red.
"Senpai?." Ucapnya.
********
"Senpai?."
Alex dan Red terkejut bukan main mendengar itu, bagaimana bisa Question5 bisa tahu bahwa sosok Red saat ini adalah Red.
Alexandra karena tidak tahu menahu tentang siapa 'senpai' yang dimaksud oleh Question5 ini hanya bisa kebingungan.
"Oh maaf, kupikir kau adalah temanku, ternyata beda orang."
Alex dan Red menghembuskan nafas lega.
"Yo, kau tampaknya menikmati kencan harem kalian ya." Ucap Alex mengalihkan pembicaraan.
"Oh, Goro!?. Aku tidak sadar kau ada disini juga." Ucap Question5 dengan senyuman manisnya.
"Mungkin jika kau tidak teralihkan oleh cewek-cewek itu kau langsung sadar." Sambung Alex sambil menepuk pundak Question5.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Continents Worlds
FantasíaDimasa depan dimana teknologi canggih sudah membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah VR (Virtual Reality). Dengan teknologi yang canggih membuat seseorang dapat masuk kedalam dunia VR dan bermain game yang terasa nyata di...