Red, Victoria dan Yuusha kini berada di sebuah tempat yang cukup sepi. Victoria kini bersama dengan seorang Butler tua yang menyediakan teh untuk Victoria, Red dan Yuusha.
"Baiklah, disini kita bisa berbicara dengan leluasa." Ucap Victoria, dia menyeruput teh hangat yang di sediakan Butler itu.
Red mengangguk, setelah menyeruput teh yang diberikan oleh Butler itu barulah dia membuka mulut.
"Aku ingin kau membantu kami mengalahkan High Priest of Rosaria Church." Ucap Red.
Ucapannya ini membuatnya sedikit tersedak.
Setelah tenang dia menatap Red.
"Kau tahu sendiri jika aku melakukan itu negara ini dan negaraku bisa saja berakhir berperang satu sama lain." Ucapnya.
"Apalagi aku adalah tamu di negara ini, jika aku melakukan itu bisa sangat membahayakan hubungan kedua negara ini." Lanjutnya.
"Aku tidak perduli dengan apa yang akan terjadi antar dua negara kalian." Tegas Red, ini membuat suasana di sana menegang. Yuusha yang duduk di samping Red tampak mengepalkan tangannya.
Victoria sedikit terkejut mendengar itu, tapi dia tetap berusaha tenang.
"Memangnya apa yang dia lakukan hingga kalian berdua mau menjatuhkannya dari posisinya?." Tanyanya.
Red tersenyum kecil.
"Sebelum aku menjawab itu, aku ingin menanyakan sesuatu."
"Silahkan."
"Menurutmu, seseorang yang bertindak sebagai penghubung antara dewa dan manusia itu harus seperti apa?."
Victoria terdiam sebentar, sebagai seorang yang dianggap penghubung, dia tahu jawaban akan hal itu, tapi dia secara tidak langsung mulai khawatir.
"Hmm... Kau harus bertingkah sebagaimana kau seharusnya bertindak." Jawabnya, dia tidak ingin menjawab lebih panjang karena author lagi malas nulis :v.
Red mengangguk.
"Bersikap seperti yang seharusnya ya." Ucap Red, dia berdiri dari kursinya dan aura hitam keluar dari bayangannya, sebuah layar muncul di tengah aura hitam itu, memperlihatkan sebuah penglihatan yang tepat berada di hadapan sang High Priest gereja Rosaria.
Ini adalah penglihatan dari salah satu Knight milik Narga dan ini memperlihatkan sebuah tampilan dimana sang High Priest sedang berbicara dengan Shadow.
Yuusha yang melihat itu tampak terkejut.
Victoria yang melihta itu langsung bertanya.
"Apa ini?."
"Kenyataan."
"Dan alasan untukmu ikut campur." Jawab Red singkat. Dia sudah mendapatkan kabar dari Narga tentang pergerakan mencurigakan Shadow sebelum dia sampai ke tempat itu, sehingga dia memutuskan untuk merekam hal tersebut.
Di rekaman itu terlihat bagaimana sang High Priest baru saja menyelesaikan sebuah ritual, sebuah gambar lingkaran sihir serta 5 wanita yang sudah tidak terlihat bergerak lagi terbaring ditengah-tengah lingkaran itu.
Sang High Priest itu memegang tongkat sihir yang memancarkan aura gelap yang pekat, dari wajahnya terlihat bahwa dia sangat puas dengan senjata barunya itu.
Saat dia melihat keberadaan Shadow, dia tersenyum.
"Bagaimana Shadow, apakah kau membawakan kabar tentang Yuusha?." Tanyanya.
Shadow berlutut dan menjawab. "Dia sudah mulai menyadari tentang apa yang anda lakukan."
"Begitu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Continents Worlds
FantasyDimasa depan dimana teknologi canggih sudah membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah VR (Virtual Reality). Dengan teknologi yang canggih membuat seseorang dapat masuk kedalam dunia VR dan bermain game yang terasa nyata di...