Sekembalinya dari sana, Red memutuskan untuk langsung pulang dan tidur, dia juga berharap Alter bisa dia panggil kali ini, ada banyak yang ingin dia tanyakan.
Sesampainya di rumah dia berubah kembali ke wujud aslinya dan masuk kedalam, melihat adiknya yang masih bermain game Continents World dia sedikit iri.
"Seharusnya sudah tidak lama lagi liburannya berakhir." Gumam Red melihat adiknya itu.
"Kurasa aku harus lebih banyak menghabiskan waktu bermain bersamanya." Lanjut Red sebelum masuk ke kamarnya.
Jam dinding masih menunjukkan pukul 7 malam, masih terlalu awal baginya untuk tidur, dia juga tidak bisa bermain game Continents World, walaupun dia berusaha menghabiskan waktunya bermain handphone miliknya, dia tetap saja merasa waktu berjalan dengan lambat.
Dia meletakkan handphone miliknya di atas meja, dia kembali berbaring dan memejamkan matanya, dia memikirkan orang yang tadi, ini pertama kalinya dia melihat seseorang dengan kemampuan di dunia nyata, hal ini tentunya sangatlah tidak normal dan dia ingin menanyakan soal ini pada Alter, hanya saja Alter sama sekali tidak muncul beberapa lama ini.
"Alter." Pikir Red.
Dalam seketika Red merasakan angin sepoi-sepoi menerpa tubuhnya. Saat dia membuka matanya dia sedang terbaring di dunia Alter, dunia yang berada di dalam mimpi tempat Alter tinggal.
Dengan cepat Red berdiri dan melihat Alter yang sedang berjalan kearahnya dengan santai.
Alter duduk disamping Red, dia memberikan syarat pada Red untuk ikut duduk juga. Setelah Red duduk barulah dia membuka mulut.
"Ada perlu apa?" Tanya Alter.
"Ada banyak, tapi sebelum itu kau kemana saja?" Tanya Red.
Alter menghela nafas panjang.
"Aku sedang tertidur, aku terlalu banyak keluar ke dunia nyata dan itu membuatku lelah." Jelas Alter.
"Menyedihkan sekali, hanya melakukan sesuatu semudah itu membuatku lelah." Lanjutnya.
Red tersenyum kecil.
"Kupikir terjadi sesuatu." Ucap Red dengan nada lega.
"Jadi? Ada perlu apa?" Tanya Alter lagi.
"Aku tadi bertemu dengan seseorang yang mempunyai kekuatan, dia bisa berpindah lokasi dengan cepat." Ucap Red.
Alter terlihat berpikir.
"Katanya sih dia pemimpin dari Guild Assassin di game Continents World, aku lupa nama Guildnya :v." Lanjut Red.
"Hm..."
"Sudah kuduga, game yang kau mainkan itu, tampaknya penyebabnya."
Red menatap Alter bingung.
"Kau ingat temanmu yang hendak menghajarmu?" Tanya Alter.
"Alex?" Tanya Red pula.
Alter mengangguk.
"Mungkin dia tidak sadar, tapi aku merasakan ada yang aneh dari dirinya, tinjunya itu tidak biasa."
Red bertopang dagu, dia menatap ke rumah Alter yang ada dikejauhan.
"Bahkan jika itu memang benar, tidak ada yang bisa kita lakukan." Ucap Red diikuti dengan helaan nafas panjang.
Alter juga ikut menghela nafas panjang.
"Aku tahu posisimu di dunia ini, sulit untuk melakukan sesuatu tanpa adanya jabatan di dunia ini." Ucap Red, dia terlihat sedikit kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Continents Worlds
FantasíaDimasa depan dimana teknologi canggih sudah membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah VR (Virtual Reality). Dengan teknologi yang canggih membuat seseorang dapat masuk kedalam dunia VR dan bermain game yang terasa nyata di...