Chapter 12 : Little Sister!?.

194 29 48
                                    

"Aku..."

"Kalah!?."

Viscount69 terlihat masih terduduk di tanah dia menatap Red dengan tatapan kaget dan tidak percaya, hingga akhirnya Red mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri.

Setelah berdiri mereka berdua di hampiri oleh OtakUdang dkk.

"Kau tidak apa - apa, leader?." tanya Cat Maid pada Viscount69.

Dia menjawab dengan anggukan.

"Kurasa itu tadi kekalahan yang pertama untukku." ucap Viscount69 dengan nada yang tertahan seperti menahan tangis.

Red yang menyadari itu secara reflek mengelus kepalanya dengan lembut.

Viscount69 menatapnya dengan mata berkaca - kaca., Red tersenyum kecil.

"Aku menang karena aku memanfaatkan kelengahan sesaatmu." jelas Red.

Terlihat Viscount69 sedikit tenang, tapi air mata tetap mengalir dari matanya, sehingga dia langsung memeluk Red menyembunyikan wajahnya di dada Red.

OtakUdang,  MissV, dan Cat Maid yang melihat itu hanya bisa sedikit terkejut dan menghela nafas panjang.

Red hanya terdiam dan membiarkan sang pemimpin Guild Blue Bird itu menangis di dadanya.

Setelah 5 menitan barulah Viscount69 tenang, dia menatap Red masih dengan matanya yang berkaca - kaca.

"Lain kali aku tidak akan kalah!." ucapnya dengan tegas.

Dia menarik tangan Cat Maid dan beranjak pergi dari situ.

"Berjuanglah!." seru Red pada Viscount69 sehingga dia berhenti sebentar dan melambaikan tangan tanpa menoleh, setelah itu dia pergi dari sana bersama dengan Cat Maid.

Melihat mereka berdua sudah tidak terlihat lagi. OtakUdang menghampiri Red, dia langsung meninju perut Red. Walau tidak terlalu kuat tapi cukup untuk membuat Red terkejut.

"Hey, untuk apa itu?." tanya Red heran.

"Tidak ada." ucapnya dengan muka cemberut.

MissV tertawa kecil melihat itu. Sementara Red garuk - garuk kepala karena hal itu.


..........


Di suatu gedung disebuah ruangan di dunia nyata.

Sekumpulan orang - orang yang terlihat sangat misterius sedang duduk di kursi mengelilingi meja panjang. Mereka terlihat sangat serius dan sedang menunggu seseorang.

Tidak lama kemudian seorang pria tua masuk keruangan itu, dia duduk di sebuah kursi yang berada di ujung meja. Dia terlihat sangat serius dan menatap para karyawannya itu satu persatu.

Ketegangan memenuhi ruangan itu.

Kemudian pria tua itu buka suara.

"Apakah 'itu' sudah siap?." tanyanya dengan serius.

Salah satu pria di ruangan itu mengiyakannya, pria tua itu tersenyum.

"Persiapkan 'itu' bersama dengan update baru!." perintahnya.

"Pastikan 'itu' tidak diketahui publik." lanjutnya, kemudian dia berdiri dan meninggalkan ruangan itu.

Dia memasuki sebuah lab yang berada jauh di bawah tanah gedung itu. Terlihat sebuah tabung besar berisi air dan seorang gadis muda didalamnya.

Pria tua itu mengusap tabung itu, tampak matanya berkaca - kaca.

"Hanya ini satu - satunya cara." ucapannya terhenti, terlihat matanya meneteskan air mata.

The Continents WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang