Red berjalan dan dia berpapasan dengan wanita Knight yang dia temui di Katedral sebelumnya, wanita itu tampak sedang berpatroli dengan dua penjaga. Saat dia menyadari keberadaan Red dia langsung menatap Red dengan tajam, setelah benar-benar sampai dihadapan Red dia berhenti dan menyuruh kedua penjaga yang bersama dengannya untuk melanjutkan patroli itu.
Setelah kedua penjaga yang bersamanya pergi, dia menatap Red lagi.
Red yang merasa tidak enak di tatap seperti langsung hendak pergi begitu saja.
Tapi si Knight itu langsung mencengkram pundak Red, menghentikan langkahnya.
Red menatapnya bingung, dia melihat wajah khawatir dan ragu yang terekspresikan oleh Knight itu.
"Bisakah kita bicara?." Tanya Knight itu.
"Boleh saja." Jawab Red singkat.
Wanita itu melepaskan cengkraman tangannya dari pundak Red, dia kemudian berbalik dan mengisyaratkan untuk mengikutinya.
Setelah mengikuti wanita itu ke pinggiran kota dimana tidak begitu ramai penduduk, wanita itu berhenti di depan sebuah kafe kecil.
Dia masuk kedalam diikuti dengan Red dan seorang wanita tua menyambut kedatangan mereka.
Jika melihat dari keakraban mereka, tampaknya si Knight itu cukup sering kemari.
"Aku ingin membahas sesuatu yang penting hari ini, bisakah kami menggunakan tempat ini?." Tanyanya pada wanita tua itu.
"Ohoho, tentu saja, kalau begitu aku akan menutup tempat ini." Ucapnya.
"Terimakasih nek."
"Tidak usah sungkan nak Yuusha, jika kau perlu sesuatu bilang saja." Balas wanita tua itu dengan ramah.
Red mengangguk paham, kini dia tahu siapa nama dari wanita Knight itu.
"Shadow!." Panggil Yuusha, sesosok bayangan muncul dan berdiri dihadapan Red dan Yuusha.
"Jaga sekitar tempat ini, pastikan tidak ada orang mencurigakan di sekitar sini yang menguping."
Setelah mendengar perintah itu sosok yang dipanggil Shadow itu langsung mengangguk dan menghilang keluar.
Kemudian Yuusha duduk di kursi yang tersedia di kafe itu, Red duduk di hadapannya.
Wanita itu tampak masih ragu-ragu untuk mengatakan apa yang dia ingin bicarakan, sehingga ada keheningan selama 10 menitan. Red sengaja tidak berbicara untuk memberi sangat Knight itu untuk berpikir.
"Kau tahu tentang pergerakan Kultus Yaldenaroth?." Tanya Yuusha memecah keheningan di kafe itu.
"Aku tahu, dan sebelum itu kau yakin tidak ingin berkenalan dulu?." Tanya Red.
"Tidak perlu, aku tidak mau menghabiskan waktu untuk hal seperti itu." Ucapnya tegas.
"Ok."
"Kembali ke topik utama. Kultus Yaldenaroth telah memasuki Katedral, dan High Priest tampaknya terlibat dengan penyusupan mereka di Kerajaan ini." Jelasnya.
Red terdiam beberapa saat.
"Apa hubungannya itu denganku?." Tanya Red pula.
Yuusha tampak lebih waspada sekarang.
"Kau merupakan salah satu orang yang berada di bawah pengawasan katedral." Jawabnya.
"Sekali lagi, apa hubungannya itu dengan ku?." Tanya Red lagi.
Yuusha menghembuskan nafas panjang.
"Yang kumaksud adalah rekan-rekanmu yang sebelumnya mengeluarkan atribut kegelapan di dalam katedral telah menarik perhatian Katedral. Ini membuat mereka yakin bahwa kau adalah salah satu dari Kultus Yaldenaroth."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Continents Worlds
FantasíaDimasa depan dimana teknologi canggih sudah membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah VR (Virtual Reality). Dengan teknologi yang canggih membuat seseorang dapat masuk kedalam dunia VR dan bermain game yang terasa nyata di...