Chapter 67 : It's Over

72 17 2
                                    

Sudah satu jam berlalu, Red hanya bisa melihat dari jauh karena dia tidak mempunyai senjata apapun untuk melawan Silvy, jadi dia mengirim Narga, Fiize dan Cinder untuk melawan Silvy.

Walaupun di keroyok oleh banyak orang, Silvy tidak memperlihatkan tanda - tanda kesulitan ataupun kelelahan sama sekali.

Bahkan dia berhasil memukul balik para pengeroyoknya.

Red sebetulnya sangat ingin ikut bertarung, tapi tanpa senjata dia hanya akan terbunuh dengan cepat.

Dia bisa saja meminjam senjata dari salah satu Companionnya, tapi itu hanya akan membuang - buang kekuatan saja.

Lagipula Companion nya lebih tau senjata milik mereka sendiri dibandingkan Red.

Red mulai merasa Mp miliknya mulai habis, ini dikarenakan Damage yang diberikan oleh Silvy pada Companion nya sangat tinggi, sehingga Regenerasi Mana miliknya tidak mampu mengimbanginya.

Lagipula yang paling diincar oleh Silvy adalah Cinder, keduanya bertarung sangat gencar.

Goro dan Question5 berusaha mengimbangi keduanya dan sedikit membantu Cinder.

Tapi Cinder dan Silvy bertarung sudah seperti tidak ada yang bertarung selain mereka berdua.

Mereka berdua saling menebas, menangkis, menusuk, dsb.

Karena perhatian Silvy hanya terpaku pada Cinder, Red memanggil Narga dan Fiize mundur.

Keduanya mengangguk dan kembali masuk kedalam bayangan Red, kini Red dapat memfokuskan Regenerasi Mana pada Cinder.

Ini juga dimanfaatkan oleh ibu Silvy untuk membantu para Dark Elf yang terluka.

Cinder berhasil menahan serangan Silvy, tapi dia terlempar jauh dan menghantam dinding batu.

"Guh!."

Silvy kembali melancarkan serangannya pada Cinder tanpa memberikan waktu untuk Cinder pulih.

Dia mengayunkan pedangnya dari atas kebawah, Cinder berhasil menahan itu menggunakan punggung pedangnya.

Walau begitu dia terdesak, tidak bisa mundur.

Bagian tajam dari pedang Silvy hanya berjarak beberapa belas senti dari wajahnya.

Silvy tersenyum Seperti seorang maniak.

"Kau yang pertama." ucapnya memperkuat tekanan pedangnya pada pedang Cinder.

Cinder yang terdesak kemudian tersenyum.

"Heh."

Secara tiba - tiba Silvy merasakan kekuatan Cinder menjadi lebih kuat dari pada sebelumnya.

"Zone!."

Red kini berdiri tidak jauh dari mereka berdua, dia mengaktifkan Skill Zone miliknya, sehingga Cinder mendapatkan sebuah Buff yang memperkuat dirinya.

Cinder menendang perut Silvy, cukup keras sehingga membuatnya melompat mundur.

Silvy menyadari bahwa Red adalah dalang penyebab meningkatnya kekuatan Cinder, dia kemudian langsung hendak menghabisi Red.

Cinder berusaha untuk mencegah itu, dia ikut menerjang kearah Red untuk menyelamatkannya.

Tapi jaraknya lebih jauh daripada jarak Silvy ke Red, sehingga dia sedikit terlambat, Silvy sudah lebih dulu mengayunkan pedangnya ke leher Red.

"Master!."

Red tersenyum.

"Death!." gumamnya.

Pergerakan Silvy terhenti tepat sebelum pedangnya menebas bersih leher Red, dia begetar ketakutan.

The Continents WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang