Red yang melihat Question5 dan rekan party-nya kesulitan, memutuskan untuk membantu mereka, tapi dia tidak bisa langsung melompat masuk dan main serang monster - monster yang kedua player itu lawan, dia tahu bahwa monster-monster itu mempunyai level yang lebih tinggi darinya, jadi asal masuk hanya akan berakibat fatal.
Kara kembali dan bertengger di pundak Cinder. Cinder mengusap kepala Kara dengan lembut.
"Master, apa perlu aku saja yang mengurus para monster itu?." tanya Cinder pada Red.
Red menoleh ke Cinder yang berada disampingnya, dia melihat Cinder sudah bersiap dengan pedang miliknya yang memancarkan hawa panas.
"Gunakan ini." ucap Red sambil memberikan Cinder dagger miliknya.
"Aku tidak ingin kau membakar seluruh hutan ini." lanjut Red, Cinder mengangguk paham dan menerima dagger milik Red. Dia langsung menyerang monster - monster yang menyerang Question5 dan teman party-nya itu.
Red memperhatikan dari jauh, dia melihat Cinder yang menari - nari dengan dagger miliknya.
"Ternyata dia lumayan jago menggunakan Dagger." gumam Red, Kara kembali bertengger di pundak Red.
Question5 dan temannya terlihat kaget dengan Cinder yang secara tiba - tiba muncul dan membantu mereka.
Mereka memanfaatkan situasi itu untuk menyerang balik para monster yang mengepung mereka, berkat bantuan Cinder mereka dapat menghabisi monster berbentuk aligator itu.
"Terima kasih sudah membantu kami." ucap Question5, golem miliknya terlihat naik ke pundak Question5.
Cinder terlihat sedikit terkejut saat mendengar suara Question5 yang berbanding terbalik dengan wajahnya, tapi dia tidak terganggu dengan itu.
Cinder tersenyum.
"Ini bukan masalah serius." ucapnya.
Question5 dan temannya terlihat tertegun melihat wajah cantik dan manis Cinder.
"Woow, manisnya!" seru teman Question5, dari suaranya dia benar - benar pria.
"Dia benar - benar wanita, berbeda darimu kawan." ucap teman Question5 itu lagi.
"Ugh..." Question5 terlihat membuang muka.
"Ara, bukankah dia imut juga?." ucap Cinder sambil tersenyum kecil dan menunjuk Question5.
"Hmm... Memang sih, tapi dia sebetulnya..." teman Question5 itu menghentikan ucapannya saat dia merasakan aura membunuh dari Question5 dibelakangnya.
"Yaah, kesampingkan itu, aku SulkyGoro, kau bisa memanggilku Goro saja." ucapnya memperkenalkan diri pada Cinder.
"Aku Cinder, itu adalah namaku." ucap Cinder memperkenalkan diri juga.
"Cinder, itu nama yang cantik sepertimu." ucap Goro pula.
Goro kemudian meraih tangan kiri Cinder layaknya pangeran.
"Aku yakin kau pasti cantik juga didunia nyata, bagaimana kalau kita kekafe dan mengobrol sedikit?." Goro menggoda Cinder.
Cinder tersenyum mendengar itu.
"Ara, itu terdengar romantis." ucap Cinder dengan santai, Goro yang melihat senyuman manis Cinder langsung merasa dadanya seperti ditusuk anak panah.
"Oy Goro, kau jangan mendahuluiku!." seru Question5 yang mendengar itu.
"Hoho, siapa cepat dia dapat, lagipula dengan karakter itu kau tidak cocok menggoda wanita." balas Goro.
Tidak lama kemudian Red muncul dari balik pepohonan, dia mendengar semua percakapan mereka.
"Oh, Master, seperti yang kau inginkan, aku tidak membakar apa - apa." ucap Cinder dengan senyuman kecilnya, Kara yang bertengger di pundak Red kini terbang dan bertengger di pundak Cinder.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Continents Worlds
FantasyDimasa depan dimana teknologi canggih sudah membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah VR (Virtual Reality). Dengan teknologi yang canggih membuat seseorang dapat masuk kedalam dunia VR dan bermain game yang terasa nyata di...