Paginya setelah Red terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Ia melihat bahwa jam dinding masih menunjukkan pukul 7:30 pagi, sehingga dia segera bersiap - siap untuk menemui kedua teman barunya seperti yang mereka janjikan kemarin. Sebetulnya ini diluar keinginan Red karena dia masih belum tahu seperti apa rupa kedua orang yang menunggunya itu.
Apakah keduanya pria?, apakah keduanya wanita?, jika keduanya wanita apakah mereka masih seumuran dengannya?, dan yang paling penting apakah mereka cantik?. Pertanyaan itu terus berputar diotak Red. hingga tanpa ia sadari dia sudah berada di tempat yang dijanjikan.
"Sejak kapan aku disini?." pikir Red.
Kemudian ia melihat - lihat keadaan kafe yang sudah ramai, kini ia jadi bingung bagaimana mencari kedua teman barunya itu.
Tidak lama kemudian datang seorang wanita menghampirinya.
"kau mencari seseorang?." tanya wanita berambut sebahu berwarna hitam tersebut.
Red mengira bahwa wanita itu adalah salah satu pelayan di kafe itu. Jadi dia mengiyakan pertanyaan wanita itu.
"kalau begitu siapa nama mereka?." tanya wanita itu lagi.
"Entahlah mereka tidak memberitahuku sebelumnya." jelas Red.
"Aku bertemu mereka di dalam game." sambung Red lagi.
"Ooh, kalau begitu apa nickname mereka?." tanya wanita itu lagi dengan sedikit senyuman.
Red menatap wanita itu dengan penuh curiga.
"Mereka berdua mempunyai nama yang sangat menggelikan." jawab Red.
"Nickname mereka berdua adalah OtakUdang dan MissV." lanjutnya lagi.
Wanita itu terdiam sebentar.
"Jika OtakUdang aku paham, tapi apa yang salah dengan MissV? bukankah nama itu lebih terdengar cantik daripada Red Baron bukan?." ucap wanita itu.
"Hei, Red Baron cukup keren... tunggu dulu!." ucapan Red terhenti.
"Jadi ini kau?." tanya Red ke wanita itu.
Wanita itu menahan tawanya kemudian tersenyum kecil kepada Red.
"Yap, ini aku. Tapi coba tebak aku yang mana." ucap si wanita itu sambil mengisyaratkan Red untuk mengikutinya kesebuah bangku yang berada dipinggir kafe dimana ada seorang lagi wanita yang sedang duduk sambil memainkan Smartphonenya.
Red mengikuti wanita itu sambil terus berpikir. Saat sebentar lagi mereka berdua sampai di bangku yang mereka tuju, ada seorang pelayan kafe yang terlihat terburu - buru membawa gelas dan piring yang sudah kosong. Saat pelayan wanita itu berada di hadapan Red dia terpeleset sehingga melemparkan semua piring dan gelas yang sudah kosong itu ke arah Red.
Dengan sigap Red menangkap semua piring dan gelas yang terbuat dari kaca itu tanpa menjatuhkan setetes air pun.
Para pengunjung yang melihat itu semuanya terpelongo karena aksi Red, mereka bahkan sampai teralihkan dari kegiatan mereka masing - masing. Tidak terkecuali kedua wanita yang bersama Red.
"Kau tidak apa - apa?." tanya Red pada si wanita pelayan.
Karena si pelayan terjatuh atau lebih tepatnya tersungkur, ia tidak melihat aksi keren yang dilakukan Red. Dia hanya ingat dia melihat ada seseorang dihadapannya dan mengira orang itu akan marah padanya karena terkena piring dan gelas kotor itu, sehingga dia tidak berani melihat orang yang ada dihadapannya itu. Tapi karena tidak mendengar suara benda yang peah apalagi saat ditanya begitu dia jadi mendongak keatas dan melihat seorang pria seumurannya memegang semua piring dan gelas yang tertumpuk di kedua tangannya, pria itu juga tampak tidak menujukkan ekspresi apa - apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Continents Worlds
FantasíaDimasa depan dimana teknologi canggih sudah membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah VR (Virtual Reality). Dengan teknologi yang canggih membuat seseorang dapat masuk kedalam dunia VR dan bermain game yang terasa nyata di...