Red dan Vee berjalan melewati sebuah koridor yang panjang di rumah hantu itu, beberapa hantu mencoba menakuti mereka, tapi sepertinya Vee memiliki keberanian yang melebihi kakaknya sendiri.
Dia hanya tersenyum menatap hantu dirumah hantu itu, membuat siapapun yang menakuti mereka menjadi salah tingkah.
Red sendiri sudah terbiasa.
Saat berada di tempat yang tidak ada orangnya, Vee menghentikan Red.
Dia tersenyum menatap Red, dia secara tiba - tiba mendekatkan wajahnya dan mencium Red tepat di bibir.
Red sama sekali tidak menyangka bahwa Vee akan melakukan hal seperti itu.
Setelah melepaskan ciumannya, Vee tersenyum lembut.
"Aku tidak akan kalah dari kakakku." ucapnya, dia kemudian beranjak pergi.
"Itu juga yang pertama untukku." lanjutnya.
Red yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas panjang.
"Apa yang terjadi malam ini?." gumam Red sambil beranjak menyusul Vee keluar dari rumah hantu itu.
Red memutuskan untuk sekali lagi tidak memikirkan itu.
Saat keluar dari rumah hantu itu, Risa dan Zeppy sudah menunggu mereka, Red dan Vee bertingkah seperti tidak terjadi apa - apa.
Walau akan sulit untuk Red bertingkah normal dihadapan mereka bertiga kedepannya, tapi setidaknya dia merasa sedikit senang malam ini. Tidak aneh.
Mereka berempat memutari area festival dan mencoba banyak atraksi, setelah puas mereka berempat memutuskan untuk pulang kerumah masing - masing.
"Sampai bertemu lagi, Red, Zeppy." ucap Risa. Vee melambaikan tangannya pada Red dan Zeppy.
Red dan Zeppy mengangguk dan melambaikan tangan juga.
Mereka meninggalkan festival itu menuju kerumah masing - masing.
*******
Setelah sampai dirumah, Red langsung pergi kekamarnya, dia sedikit kelelahan setelah melakukan banyak hal dengan mereka bertiga.
Zeppy sendiri langsung masuk kekamarnya sendiri dan tertidur pulas.
Red melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, dia mengganti pakaiannya ke pakaian yang enak untuk tidur.
Setelah berbaring dan memejamkan matanya sebentar, Red langsung masuk kealam mimpi.
Red secara tiba - tiba sedang berdiri ditempat yang benar - benar indah, dia berada di sebuah tempat yang tampak seperti sebuah ladang bunga, ada banyak bunga yang bervariasi warna dan juga jenisnya.
Red dapat menggerakkan tubuhnya seolah sedang berada di dunia nyata.
Dia kebingungan, tapi dia tetap dapat mengontrol perasaannya agar tetap tenang dan tidak panik.
Saat sedang menelusuri ladang bunga itu, secara tiba - tiba angin kencang bertiup dari arah belakangnya, langit juga mulai menjadi gelap seolah akan hujan.
Tidak hanya itu saja, Red menyadari bahwa bunga - bunga yang ada ditempat itu mulai layu. Dia menyadari bahwa bunga - bunga itu layu karena ada sesuatu yang berdiri dibelakangnya yang membuat bunga - bunga itu layu.
Red berbalik, dia benar. Ada seseorang yang berdiri di belakangnya.
Sosok yang sangat mirip dengannya, yang membedakan adalah pakaian dan penampilan mereka. Sosok yang mirip dengannya itu mengenakan sebuah syal berwarna merah dilehernya, sebuah pakaian berlengan panjang berwarna merah gelap dan celana hitam panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Continents Worlds
FantasyDimasa depan dimana teknologi canggih sudah membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, salah satunya adalah VR (Virtual Reality). Dengan teknologi yang canggih membuat seseorang dapat masuk kedalam dunia VR dan bermain game yang terasa nyata di...