Chapter 66 : Possessed

79 16 2
                                    

Beberapa saat sebelumnya, tepat setelah Silvy berlari keluar dari rumah kepala desa yang merupakan ibunya itu.

Dia berjalan ke tempat kesukaannya untuk menyendiri.

Saat sampai disana, dia merenungi tentang ayahnya juga ibunya, dia mengusap air matanya yang sedikit menetes.

Dia sedikit kesal dengan ibunya yang menyembunyikan fakta tentang ayahnya.

Walau begitu dia paham dengan kenapa ibunya melakukan itu.

Saat sedang merenung itu sebuah pecahan topeng muncul dihadapannya secara tiba - tiba, mengagetkannya.

"Hey, tenang wanita Dark Elf, kau terlihat gundah."

Silvy tetap waspada.

"Apa karena ibumu yang menyembunyikan fakta kematian ayahmu?."

"Darimana kau tahu?." tanya Silvy.

"Itu karena kita terhubung, aku dapat mengetahui apa yang kau rasakan saat ini."

"Daripada itu, kau lihat wanita bertopeng itu? Dia yang membunuh ayahmu kan? Aku yakin dia juga membunuh banyak ras mu juga." pecahan topeng itu mencoba memprovokasi Silvy dengan menunjuk kearah Cinder dikejauhan.

Tapi Silvy tidak mudah di hasut.

Hingga topeng itu memunculkan sebuah ingatan tentang ayah Silvy, dimana ayahnya itu bermain bersamanya saat masih kecil serta banyak kenangan indah lainnya.

Tidak sampai disitu, dia juga memperlihatkan kenangan dari ibu Silvy pada Silvy, dimana dia menyaksikan kematian ayahnya yang sangat mengenaskan terlahap api tanpa bisa melakukan apa - apa.

Ini membuat hati Silvy jatuh kedalam kegelapan, kebencian dan kemarahan melahapnya.

"Kau ingin menghabisinya?, pakai aku, aku akan memberikanmu kekuatan." ucap si topeng.

Secara perlahan Silvy mengenakan topeng itu, dia memasang bagian itu dimata kanannya, karena memang harus dipasang disitu mengingat topeng itu hanya pecahan saja.

Dalam sekejap aura biru gelap membungkus tubuh Silvy, kesadaran Silvy tertelan habis oleh kesadaran si topeng.

"Akhirnya, akhirnya aku mendapatkan sebuah tubuh!." ucap Silvy yang kini di rasuki oleh pecahan topeng itu.

Dia tertawa girang, kemudian matanya tertuju pada desa tidak jauh dari tempatnya.

Dia tersenyum jahat dan melompat ke tengah desa.

Goro yang sedang asik berusaha menggoda para Dark Elf, secara tiba - tiba merasakan bahaya.

Dia kemudian dengan cepat melompat mundur dan mengeluarkan palu miliknya.

"Huh? Silvy-chan?. Penampilanmu kok?." tanya Goro saat melihat siapa yang berdiri dihadapannya.

Kini penampilan Silvy sudah berubah, dia mengenakan armor yang hanya menutupi dada dan bagian kelaminnya saja, sebagian menutupi bahunya serta ada juga yang menutupi kedua tangannya dan kakinya. Armor itu berwarna biru gelap.

Mata sebelah kanannya tertutup oleh sebuah pecahan topeng yang juga berwarna biru gelap dan memancarkan aura hitam kebiru - biruan.

Silvy tanpa basa basi menyerang Goro, para Dark Elf yang ada disana berteriak histeris dan berlari menjauh.

Goro menahan pukulannya itu, tapi dia tetap saja terpukul mundur.

Silvy mengangkat tangan kanannya setinggi dadanya, aura hitam bercampur biru mulai berkumpul ditelapak tangannya.

The Continents WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang