SinB sekarang sudah siap dengan celana jeans hitam longgar, lalu memakai sweater berwarna hitam tebal, dan terakhir jaket Coat coklat pemberian ibunya. Serta sepatu boot yang ada heelsnya berwarna hitam. Menambahkan kesan simpel tapi elegan Dimata orang-orang.
Hari ini adalah hari perlombaan SinB dan Daniel, maka dari itu ia memakai pakaian bebas.
SinB memakai tas selempang berwarna hitam putih miliknya, lalu menarik koper kecil miliknya.
Kok koper?
Perlombaan SinB dan Daniel di adakan di Busan selama satu Minggu penuh, maka dari itu gadis itu membawa koper kecil. Kecil ya, kecil loh.
SinB keluar dari kamar, di depan kamarnya sudah ada bibi Kang dan bibi Kim menunggu.
"Biar saya bawakan, non," tawar bibi Kang tapi SinB menolak.
"Gak usah Bi, gak berat kok," tolak SinB halus, bibi Kang hanya menurut.
"Oh ya, bibi Kang dan Kim tolong urus rumah sama Hyunjin ya. Kalau orang butik nanti dateng ambil aja map merah di atas meja putih ya. Kalo Hyunjin nakal atau ngelanggar aturan yang udah aku kasih tau ke bibi kemarin kabarin ya Bi, kalo perlu telfon bi," ucap SinB seperti layaknya bos muda.
"Iya non, biar kamu ingat," jawab bibi Kim mewakili.
"Biar saya naikan kopernya, non," tawar pak Han sopir rumah keluarga Hwang.
SinB menyerahkan kopernya kepada pak Han, "Terimakasih pak,".
"Sama-sama non," balas pak Han lalu berlalu memasukkan koper SinB ke mobil gadis itu.
"Tolong diingat pesan ku yang tadi ya bi. Kalau rumah ada masalah kabari ya bi," ucap SinB mengingatkan pembantu rumahnya lagi.
"Baik non, akan kami ingat," ucap pembantu-pembantu rumah yang sudah berkumpul di depan rumah berserta pengurus rumah lainnya.
"Baik, kalau begitu aku pamit dulu ya bi, pak," pamit SinB lalu berjalan menuju mobilnya sambil memakai kaca mata hitamnya dan memasuki mobil yang sudah di bukakan oleh sopirnya.
Setelah memakai sit belt dan meletakkan tasnya di kursi samping, SinB pun menancapkan gas menuju sekolah. Tepat saat mobil gadis itu melaju para pengurus rumah membungkuk lalu satpam pun segera membuka gerbang dan saat mobil SinB melewati pagar satpam itu pun membungkuk memberi hormat.
Sultan mah bebas~
🔥🔥🔥🔥
Sesampainya di sekolah, SinB memarkirkan mobil BMW nya di parkiran sekolah. Mengambil handphone nya dari dalam tas lalu beranjak keluar dari mobilnya itu.
Sekolah sepi, hanya terdengar suara dari lapangan upacara saja. Ya maklum, hari ini hari Senin. Murid-murid pasti sedang melaksanakan upacara bendera.
Sebenarnya bisa saja dirinya langsung berangkat ke Busan, tapi katanya akan ada sepatah kata dari kepsek saat upacara. SinB dan Daniel diperbolehkan datang terlambat 15 menit dari jam biasa mereka datang ke sekolah.
Saat SinB berjalan di koridor sekolah dirinya menemukan Daniel sedang asik dengan ponselnya, tapi saat dirinya datang laki-laki itu langsung menatap SinB dan tersenyum kepada SinB seperti biasa.
"Hai," sapa Daniel sambil menyimpan handphone nya di saku jaket nya.
"Hm," dehem SinB sebagai jawaban.
Mereka berdua melihat pemandangan di lapangan dari pinggir lapangan atau tepatnya koridor sekolah, melihat murid-murid yang sedang di jemur oleh sinar matahari. Sekarang mulai memasuki minum dingin hawanya pun sekarang bisa dibilang dingin bukan hangat ataupun panas. Jadi murid-murid yang dijemur di lapangan... Emmm, mereka berdua pun bingung harus kasihan atau tidak. Di satu sisi mereka bisa merasa hangat karena terjebur dibawah matahari pagi, dan sisi lainnya yaitu hawa dingin pagi ini yang bisa membuat mereka kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Icy Girl || HSB
FanfictionHIATUS [BUDAYAKAN MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU, MEMBERI VOTE, DAN MENINGGALKAN KOMENTAR] "Serah gw, hidup-hidup gw, ngapain Lo yang repot?" ~SinB "Gw sekadar peduli sama lo. Apa itu salah?" ~Wonwoo "Menarik," ~Jungkook "Gw tertarik sama Lo," ~Daniel "H...