Sekarang jam menunjukkan pukul 10 malam, tapi terlihat seorang gadis yang sedang duduk manis di meja belajarnya dengan rambut pirangnya yang ia ikat dengan model hair bund, mengenakan hot pans, dan kaos berwarna krem sedikit kebesaran yang ia masukkan sedikit bagian depannya ke daakn celananya.
SinB
Gadis itu belum tidur. Gadis itu masih berkutat dengan buku kotak-kotak miliknya. Ya, SinB sedang mengerjakan tugas MTK nya hari ini yang akan di kumpulkan besok.
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu membuat pikiran SinB yang tadinya terfokus pada rumus-rumus dibukanya teralihkan. SinB menatap sekilas pintu kamar bercat coklat muda dengan ukiran yang bertuliskan nama SinB di daun pintunya.
"Ini gw kak," ucap Hyunjin dari luar kamar.
"Masuk," ucap SinB lalu ia kembali terfokus pada bukunya.
Setelah mendapat ijin masuk oleh kakaknya, Hyunjin pun membuka pintu kamar kakaknya itu. Dan pandangan pertama yang Hyunjin lihat adalah kakaknya yang sedang berkutat dengan tugas. Hyunjin menutup pintu kamar kakaknya lalu berjalan ke arah kakaknya yang masih fokus mengerjakan tugasnya.
"Rajin banget Lo," ucap Hyunjin dengan kedua tangannya melingkar di leher SinB dan wajahnya bertumpu pada bahu kakaknya.
"Mau ngapain?" Tanya SinB yang masih sibuk menulis rumus-rumus matematika di buku kotaknya tanpa terganggu oleh Hyunjin.
Hyunjin memang suka seperti ini dengan SinB. Manja. Dan itu sudah berlangsung sendari kecil dan SinB tak pernah terganggu oleh hal itu.
"Ijin ke distro," ucap Hyunjin lirih, masih dalam posisi yang sama.
"Hm," dehem SinB.
"Jangan lama-lama," lanjut SinB.
Hyunjin tersenyum lalu mengecup pipi SinB sekilas, "Jalan dulu ya, kak,".
Hyunjin mengacak-acak rambut SinB sebentar lalu pergi meninggalkan kakaknya itu yang sedang menatapnya horor dirinya. Sebelum menutup pintu, Hyunjin nyengir dulu ke arah SinB lalu menutup pintu dan pergi menuju garasi untuk pergi ke distronya.
Hyunjin dan SinB memang sudah mandiri sejak kecil. Terutama SinB. SinB sudah seperti orangtua bagi Hyunjin, maka dari itu Hyunjin sangat menyayangi kakaknya itu. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menjaga kakaknya. Hyunjin dan SinB bahkan sudah memiliki pekerjaan yang mereka bangun sendiri dengan tabungan mereka. Jika Hyunjin memiliki distro, SinB memiliki butik. Dan sekarang mereka bisa membiayai hidup mereka sendiri tanpa bantuan orangtua mereka.
Kalian bertanya kemana orangtua mereka? Hwang Jessica, ibu dari SinB dan Hyunjin itu adalah seorang model ternama di negaranya, tapi sekarang ibu mereka sedang ada di Amerika menemani omah mereka yang sedang sakit. Hwang Donghae, ayah SinB dan Hyunjin ini adalah pemilik sekolah yang menjadi tempat SinB dan Hyunjin menuntut ilmu sekarang. Selain itu ayah SinB dan Hyunjin juga merupakan seorang pengusaha sukses, tak heran jika Hyunjin dan SinB selalu terpenuhi kebutuhan hidup mereka, tetapi untuk sekarang ayah mereka sedang berada ke luar kota urusan bisnis.SinB telah selesai mengerjakan tugas sekolahnya, sekarang SinB sedang berada di dapur mencari cemilan yang dapat ia makan. Wajah SinB berubah kesal ketika melihat isi lemari tempat biasa dirinya dan Hyunjin meletakkan jajanan mereka. SinB beralih membuka kulkas tetapi tetap tidak akan cemilan yang dapat ia makan, SinB meraih botol berisi air dingin lalu meneguknya sampai tersisa setengah.
Kerena melihat camilan habis, SinB pun memilih untuk pergi ke supermarket untuk membeli jajanan. SinB pun pergi ke kamarnya dan mengganti celananya menggunakan celana panjang berwarna hitam dan membiarkan rambut pirangnya tergerai. Setelah dirasa siap, SinB pun pergi meninggalkan rumahnya dan berjalan kaki menuju supermarket yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Ditengah jalan SinB melihat ada empat orang pria yang sedang mengikutinya. Karena SinB mulai merasakan firasat buruk, SinB pun mempercepat langkahnya. Jalanan pun terlihat sepi tak seperti biasanya, SinB bisa saja menggunakan teknik beladiri nya, tapi SinB sedang malas berkelahi. Keempat orang dibelakangnya pun juga mempercepat langkah mereka.
Tiba-tiba saja tubuh SinB di putar paksa. Saat SinB berbalik, tiba-tiba sudah ada seorang pria yang sudah memukuli keempat pria yang hendak mencopet SinB.
Keempat pria tadi langsung pergi terbirit-birit ketiak lelaki yang menolong SinB tadi ingin menghajar mereka lagi.
"Lo gak pa-pa?" Tanya lelaki itu menghampiri SinB.
SinB hanya mengangguk sebagai jawaban, SinB mengamati lelaki itu. Perawakan yang tinggi, besar, rahang tegas, alis tebal, kedua iris hitam lelaki itu yang berwarna hitam pekat. Lelaki itu tampan menurut SinB, tapi SinB segera membuang jauh-jauh pemikiran itu dari otaknya mengingat hal apa yang telah laki-laki itu lakukan padanya dimasa lalu.
"Thanks," lelaki itu menoleh pada SinB dan mengangguk singkat.
SinB pun berbalik dan kembali melanjutkan perjalanannya menuju supermarket. Tapi baru saja beberapa langkah SinB berhenti.
"Gw sekadar peduli sama lo. Apa itu salah?" Tanya lelaki itu dengan menatap punggung SinB yang sedikit jauh darinya.
SinB masih diam di tempatnya, SinB mengepalkan kedua tangannya erat-erat, kedua mata gadis itu tertutup, rahangnya mulai mengeras.
SinB kembali melanjutkan langkahnya tanpa menjawab pertanyaan dari lelaki itu."Sebenci itu Lo sama gw, Mbih?" Tanya lelaki itu yang masih sanggup SinB dengar.
"Lo gak akan pernah ngerasain rasa sakit ini, Wonwoo," gumam SinB dengan otaknya sekarang sedang memutar kembali memori lamanya bersama lelaki itu.
Jeon Wonwoo
Lelaki itu adalah Wonwoo, lelaki yang berada dimasa lalunya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🔥🔥🔥
HI READERS!!!
Balik lagi sama author!!!
Gimana? Suka gak?
Mudah-mudahan suka yak😊😄
Tunggu kelanjutannya ya Readers!!!
Jangan lupa komen dan Votenya readers 😊🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Icy Girl || HSB
FanfictionHIATUS [BUDAYAKAN MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU, MEMBERI VOTE, DAN MENINGGALKAN KOMENTAR] "Serah gw, hidup-hidup gw, ngapain Lo yang repot?" ~SinB "Gw sekadar peduli sama lo. Apa itu salah?" ~Wonwoo "Menarik," ~Jungkook "Gw tertarik sama Lo," ~Daniel "H...