Ting tong!!!
"JIN!!" Seru SinB yang baru saja keluar dari kamar.
"IYA, KAK!! BENTAR!" Balas Hyunjin tak kalah keras.
Hyunjin berjalan menuju pintu utama, memutar kunci lalu membuka pintu. Hyunjin mengerutkan keningnya, "bang Daniel ngapain kesini?"
"Jemput kakak Lo," balas Daniel santai, dengan mengenakan celana training hitam, kaos putih yang dibalut dengan kaos tebal berwarna biru tua dengan logo SMA Galaxy di bagian kiri atas.
"Siapa?" Tanya SinB seraya berjalan menghampiri Hyunjin yang berpakaian sama seperti Daniel bergitu juga dirinya, hanya saja kaos tebal SinB berwarna biru muda.
"Pangeran berkuda Lo, datang menjemput," ejek Hyunjin ketika SinB sudah sampai di sampingnya.
Tak menghiraukan ucapan adiknya, SinB membuka daun pintu yang masih dipegang kenop pintunya oleh Hyunjin. Datar. Itu lah raut wajah SinB saat ini, berbanding terbalik dengan Daniel yang tengah tersenyum ramah kepadanya.
"Mau apa Lo?" Tanya SinB ketus.
"Jemput Lo," jawab Daniel percaya diri.
"Gw bawa motor," jawab SinB yang masih menampakkan wajah datarnya.
"Lo kan belum berangkat, jadi fine fine aja dong," Daniel tersenyum penuh kemenangan pada SinB.
SinB memutar bola matanya malas, belum cukupkah kemarin cowok didepannya ini bersama dengan ketiga cowok lainnya menguntitnya? Untung saja kemarin dirinya bisa lepas dengan mudah, eh... Tunggu sebentar.
"Gimana Lo bisa tau rumah gw?" SinB memberikan tatapan mengintrogasi, Daniel kan tidak mengetahui alamat rumah SinB.
Lalu bagaimana cowok dihadapannya ini bisa sampai di rumahnya? Apakah Daniel menguntitnya sampai pulang kemarin?
Pikiran SinB sudah dipenuhi pemikiran negatif saat ini.
"Gak ada orang yang gak tau kediaman keluarga Hwang, nona Hwang SinB. Lo sadar kan kalo keluarga-keluarga Lo itu merupakan orang-orang penting di negeri ginseng ini?" SinB baru sadar, benar apa kata Daniel tidak ada satupun murid disekolah yang tak tahu dimana kediamannya berada.
Salahkan lah ayah SinB yang merupakan seorang kepala sekolah, pembisnis sukses, dan juga calon anggota Dewan. Salahkan juga kakek dari ayahnya yang merupakan ketua yayasan, pemilik hotel Helium yang sudah tersebar luas di berbagai belahan dunia dan juga merupakan ketua anggota dewan, jangan lupakan juga kerabat-kerabat yang lain.
Sudah pasti jika alamat tempat tinggal mereka akan terekspos oleh media. SinB menyesal terlahir seperti ini, kenapa dirinya tidak terlahir dikalangan biasa saja?
SinB menghela nafas jengah, saat ingin mengusir Daniel lagi Hyunjin lebih dahulu berbisik padanya. "Terima aja kak, lumayan ngirit bensin. Terima dia sebagai supir pribadi Lo, kan enak tuh," Hyunjin mengembalikan posisi nya ke posisi semula.
SinB melirik Hyunjin sementara Hyunjin mengedipkan sebelah matanya memberi kode untuk mengiyakan tawarannya.
'Bener juga kata Hyunjin' batin SinB dengan kedua matanya menatap Daniel yang masih setia berdiri di depan pintu sama sekali tak mempersilahkan cowok itu duduk sama sekali.
SinB berjalan keluar rumah tanpa mengatakan sepatah katapun. "Ikutin Kakak gw sebelum dia berubah pikiran nantinya," atas ucapan Hyunjin membuat senyum di wajah Daniel semakin mengembang lebar, berlari menyusul SinB dan mensejajarkan langkah mereka.
"Seneng banget gw hari ini," celetuk Daniel dan tak dipedulikan oleh SinB.
Mereka keluar dari pekarangan rumah Hwang yang dimana menjadi tempat mobil Daniel berada. Daniel membuka kunci mobilnya lalu membukakan pintu untuk SinB, setelah SinB masuk Daniel berlari kecil memutari mobil lantas masuk dan duduk di sebelah SinB yang telah memasang seat belt nya dan duduk dengan nyaman di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Icy Girl || HSB
FanfictionHIATUS [BUDAYAKAN MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU, MEMBERI VOTE, DAN MENINGGALKAN KOMENTAR] "Serah gw, hidup-hidup gw, ngapain Lo yang repot?" ~SinB "Gw sekadar peduli sama lo. Apa itu salah?" ~Wonwoo "Menarik," ~Jungkook "Gw tertarik sama Lo," ~Daniel "H...