'Jadiii happy ending nih cerita nyaa?'
💜
Menangis haru. Semuanya. Bahkan yang lelaki pun begitu. Saking terharunya karna mereka semua telah dinyatakan lulus oleh kepala sekolah mereka.
Ana dan Ila berpelukan "aaa selamatttt untuk kita! anjir terharu" Ucap Ila ditengah pelukannya
Ana hanya mengangguk tersenyum. Ia sudah berfikir matang matang untuk dimana ia akan masuk universitas
Universitas dancing koreo
(yg ini author pake nama yang muncul di otak aja wkwk jdi gada di kehidupan nyata)
Itulah universitas yang sangat diinginkan Ana, ia ingin terus berlatih dance agar ia bisa menjadi penari terhebat nanti. Mimpinya.
•••
"Woi ntar kumpul yokkk? Sekalian ngerayain kelulusan kita" Ucap June
"Ayok lah! Dimana?" Dion menimpali
"Cafe Alaska?" Usul Ana
Semua kompak mengangguk "June yang traktir" Kata Glory
"Hah?! Kok gue sih anjir"
"Lo yang ngajakin!" Seru Ditri
"Bener juga, kemarin kan ultah lo, jadi lo harus traktir kita jun!" Kata Varo semangat
Akhirnya June hanya pasrah "iya iya dehhh hhh mumpung gue lagi baik" Katanya
Semua bersorak gembira saat tau June yang akan mentraktir mereka. Memang siapa yang tidak bahagia jika di traktir? Tidak mungkin kan jika tidak ada yang senang?
•••
Saat ini mereka sedang di cafe Alaska usulan Ana tadi, masih memakai seragam sekolah mereka. Mereka tidak merayakannya dengan mencoret coret seragam mereka seperti sekolah lain.
Karna sekolah mereka melarang, hanya boleh diisi tanda tangan saja. Selebihnya seperti menyemprotkan pewarna tidak diperbolehkan.
Karna mereka murid yang teladan, jadilah hanya isi tanda tangan dari beberapa teman dan guru tadi.
Mereka berbincang bincang bernostalgia saat saat mereka pertama kali menginjakan kaki di sekolah mereka
"Gue gaada kenangan sama sekali sumpah, dari tk sampe sekarang gue selalu sama Varo, dari sd gue selalu sama Dion, lah dari smp gue selalu sama June, sampe sekarang bareng terus" Kata Nanda
"Kadang bosen" Lanjutnya
Kompak mereka bertiga menatap nyalang Nanda. Sedangkan Nanda nyengir "becanda bro"
"Eh tapi tapi lo inget ga si Zergan?" Seru June
"Zergan? Yang culun tapi otaknya encer itu?" Tanya Ila
June mengangguk "iya iya dia!"
"Emang kenapa?"
"Lo inget gak dia pernah nemuin barang berharga di tas nya Glory"
Semuanya tampan mengingat ngingat, itu kejadian saat mereka kelas 11 semester satu kalau tidak salah.
Glory yang tau pun menatap June kesal "udah gak usah diinget! palingan juga cuma-"
Dion menggebrak meja "oh gue inget!" Serunya, untung cafe sedang sepi
"Apa?"
Semua menunggu jawaban dari Dion, June sudah menahan tawanya daritadi, sedangkan Glory sudah memerah wajahnya