38

5 2 0
                                    

'Karna semesta sudah mengijinkan kita bersama selamanya'

Semua siswa sedang bergelut dengan pikiran mereka masing masing, ada yang mondar mandir sambil berkomat kamit tidak jelas, ada yang memegang kepala sambil menatap buku, ada yang menghentak hentakkan kaki nya karna degdegan

Ada juga yang dengan tenang sambil membaca buku. Bahkan ada yang tertidur padahal lima belas menit lagi ujian akan dimulai.

Ya, hari ini siswa kelas 12 akan menjalani ujian. Huft. Degdegan rasanya. Memikirkan soal soal yang mungkin nanti akan membuat otak mereka mati rasa karna amat susah.

Ana, Glory, dan Varo berada dalam ruangan yang sama. Sedangkan yang lain, ada di beberapa ruangan berbeda. Mereka terpisah pisah. Karna ruangan dipilih oleh guru secara random.

Ana fokus terus membaca hingga tak sadar ujian akan segera dimulai.

•••

Akhirnya, setelah dua jam berkutat dengan soal soal yang membuat mereka pusing tujuh keliling, mereka dapat mengisi perut kosong mereka saat ini di kantin.

"Susah ga?" Kata Nanda tertuju pada Ana. Ana dkk sedang berada dalam satu meja sekarang. Termasuk Arka. Hari ujian, hanya kelas 12 yang akan sekolah. Kelas 10 dan 11 akan libur, jadi Adel diam dirumah karna ia masih kelas 11

"Ga terlalu sih, cuma tadi ada satu yang bikin bingung, tapi udah capcipcup hahahah"

Mereka terlalu asik mengobrol hingga tak menyadari semua atensi teman temannya beralih pada mereka

"Dunia seakan milik berdua.." June bernyanyi dengan suara dikeraskan

"Kita bercanda dan tertawa" Dilanjutkan Glory

"Kau buat aku bahagia" Dilanjutkan lagi oleh Ila

"Hingga mengapa tiba tiba kamu berbeda" Dion, Arka, Keyla, dan Ditri serempak melanjutkan

"Kenapa D lagi D lagi D lagi kok gak R R R R" Serempak mereka semua kecuali Ananda bernyanyi semangat

"malu woi anjir!"

Sungguh Nanda malu. Begitupula Ana. Semua yang ada di kantin menoleh pada mereka. Bahkan kucing yang sedang pup pun menolehkan kepalanya

"Apa liat liat lo semua" Setelah Varo berkata seperti itu, mereka yang ada di kantin hanya mencebik kesal lalu lanjut dengan kegiatan masing-masing

•••

Sehari ujian saja membuat Ana degdegan tak karuan. Takut tidak lulus. Masih ada empat hari mendatang yang menanti. Ujian hanya diadakan 5 hari.

Saat ini, Ana dan Nanda sedang berjalan pulang dari warung langganan nya. Abis membeli nasi goreng pesanan mamah nya.

Mereka berjalan beriringan. Dengan ini, Nanda jadi ingat, dulu saat ujian kelas 11, ia selalu melihat Dion yang tidak pernah absen datang ke rumah Nanda.

Nanda yang saat itu jeoleus tentu kesal setengah mati.

"Na, ntar belajar bareng yuk? Di rumah lo" Karena itu ia menawarkan nya pada Ana

Ana mengernyit "tumben mau belajar"

Nanda hanya nyengir "hehe yok?"

"Tapi di ru—"

"Ah elo mah, kok gak boleh sih, waktu itu aja Dion boleh ga pernah absen ini sekarang gue kok gak boleh sih"

Ana tersenyum jahil menyipitkan matanya menatap Nanda "oohhh jadiii duluuu lo cemburuuu Dion selalu ke rumah gueee hmmmm"

Ananda [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang