02

127 32 3
                                    

"Bunda ih! Ana juga harus ikut bersihin donk! Kan bukan Nanda doang yang berantakin! Ana juga! Bunda curang! Bunda tega sama Nanda! Nanda sebel pokonya sama Bunda!" Mulut Nanda sadari tadi tidak berhenti mengoceh karena hanya ia saja yang membersihkan seisi rumah

Bunda cekikikan "Nanda Nanda, ini kan barang barang kamu, ya harusnya kamu lah yang beresin, lah masak si Ana"

"Iihh Bunda! Tapi kan yang main bukan Nanda aja! Ana juga!" Elak Nanda

"Aduhh yaudah yaudah! Gue ngikut aja dah bersihinnya! Biar lo gak ngomel terus"

"Nahh gitu dongg"

~~~~

Senin. Hari ini adalah hari senin, yang dimana semua murid di dunia akan sangat malas ketika hari ini datang. Tak terkecuali Anathasya Shakira. Gadis itu kini tengah bermalas malasan walau jarak kamar mandi dengan tempat tidur ny terbilang beberapa centi saja

"Ana! Daritadi mamah bangunin gak bangun bangun juga! Mamah siram ini ya!?" Mamah Fasya mengomel karna Ana, anaknya tidak mau bangun bangun sedari tadi

"Hmm, lima menit aja mah yaa"

"Lima menit lima menit! Dari setengah jam yang lalu kamu terus ngomong lima menit lima menit aja! Lihat jam sekarang! Sekarang udah jam 06.30! Dan Nanda udah nunggu in kamu dari tadi Ana!!" Teriak mamah akhirnya karna kesal

"Apa! Udah jam set tujuh?! Mamah kenapa gak bangunin aku dari tadi sih!? Aku nya kan jadi terlambat sekarang!!" Teriak Ana langsung berlari ke arah kamar mandi

"Dari tadi juga mamah udah bangunin kamu Ana!!!" Teriak mamah lagi sebelum menutup pintu Ana dengan kesal

Nanda sedari tadi sudah menunggu Ana di bawah, sekitar setengah jam yang lalu. Ana dengan Nanda dari kecil selalu berangkat ke sekolah bersama, sampai sekarang. Nanda melihat mamah Fasya turun dari tangga sambil menggumam tidak jelas

"Kenapa mah? Udah siap gak Ana nya? Kok dari tadi enggak nongol nongol orang nya mah?"

"Tanyain aja sendiri sama dia! Erhhh kesel pokonya mamah sama dia!" Mamah berjalan menuju ruang keluarga sebelum akhirnya memutuskan untuk berbalik badan menghadap Nanda

"Oh ya! Di meja makan ada bekel yang mamah buatin tadi, nanti ambil aja ya!"
"Sip mah makasihh"

                             SMA BIMASAKTI

"Heh whatsap broo! Wiss udah lama gak ketemu nihhh" Ucap Varo selaku sahabat Nanda ketika Nanda memasuki kelas nya

"Alay lu Var, baru juga sehari!" Jawab Nanda datar, sedangkan Varo hanya menyengir kuda

"Mana si Ana Nan?" Tanya Dion

"Oh si Ana? Udah ke kelas sih tadi dia" Jawab Nanda seadanya, Dion hanya mengangguk angguk tanda mengerti

~~~~

"Hai gais! Aku kambek nihhh" Seru Ana ketika sampai di hadapan teman temannya

"Berisik lo anjir!" Umpat Ila, sahabat Ana

"Eh eh lagi buat apa tuh kalian?" Tanya Ana ketika melihat tiga sahabatnya ini seperti mengerjakan sesuatu

"Lah anjir lo gatau? Kan ada tugas dari pak kiler! Ituloh yg di lks hal 14 no 1 sampe 20! Gue aja baru selesai buat" Ucap Glory, sahabat Ana juga

"Lah bener?! Gue belom buat anjir! Pinjem pinjem e cepet!"

"Iya iya nihh!"

"Ana" Panggil sahabat Ana lagi yaitu, Ditri

"Hm?" Balas Ana karna masih menulis tugas nya

"Emm tadi lo berangkat bareng Nanda?" Ana sempat menghentikan aktivitas nya tetapi ia lanjutkan lagi

"Iya mang kenapa?"

"Gak papa sih, eh lo nanti pulang minta di jemput sepupu lo aja ya, gue mau pulang bareng Nanda, boleh yaa?? Pliss" Mohon Ditri

"Ohh yaudah, nanti gue pulang bareng Varo aja kalo gitu"

"Yesss tengkyuu Ana sayangkuu"

Ana tersenyum kecut "baru kek gini aja manggil nya sayang" Ditri hanya menyengir

Ya, Ditri sadari dulu memang sangat menyukai Nanda, semenjak masuk SMA, Nanda lah yang menjadi cinta pertama Ditri. Ana tahu akan hal itu. Tapi, bagaimana jika Ana juga menyukai Nanda? Mencintai nya? kita tak pernah tahu itu

****

"Var!" Teriak Ana ketika melihat Varo akan menaiki motornya

"Ya?" Varo mengurungkan niatnya lalu beranjak menghampiri Ana

"Gue nebeng lo ya hehe" Ucap Ana memelas sambil menyengir kuda

"Ilihh biasanya juga sama Nanda! Mana tuh orang?"

"Dia nganter temennya tadi"

"Cewe ya?" Goda Varo, karna Varo tahu sepupu nya itu menyukai Nanda

"Iya! Dan lo tau cewe nya siapa? Cewenya itu Ditri!" Ungkap Ana sambil menekankan kata 'Ditri'

Seketika wajah Varo berubah jadi datar, ya Varo menyukai Ditri sedari dulu "yaudah jadi nebeng gak? Yok naik"

Belum sempat Ana naik ke motor kesayangan Varo, gadis itu sudah dipanggil duluan oleh seseorang

"Ana!"

Ana menoleh dan mendapati Dion sedang berdiri di seberang sana "Na! Pulang bareng gue yuk!" Ajak Dion yg menghampiri Ana

"Tapi gue mau pu-"

"Udah yok ikut! Sekalian gue mau nyari novel baru, mau gue beliin gak?" Tawar Dion langsung menarik Ana untuk menuju mobilnya

Ana tanpa ragu langsung mengangguk mantap mengiyakan

"Eh eh! Ana! Lo jadi nebeng gak sih!?" Teriak Varo kesal karna ditinggalkan begitu saja

"Gak jadi!!" Balas Ana teriak juga

"Yeuu! Dasar bocah! Baru novel juga! Coba kalok gue tawarin es krim! Uhh langsung semangat deh dia!" Gerutu Varo yang masih kesal

"Wiss kenapa bro?" Tiba tiba munculah sesosok June*eh seorang June maksudnya yang menghampiri Varo

"Ngagetin aja lu njir!" Umpat Varo

"Ih kok kamu malah mengumpat sih? Dari pada kamu ngoceh karna Ana mending kamu nebeng-in aku pulang ya ya?" Ucap June memelas

"Najis aku-kamu an! Ewh jyjyk!" Balas Varo sambil bergidik geli

"Wkwkwk ya Var ya? Gue nebeng ya??" Mohon nya lagi

"Iya iya dohh" Akhirnya Varo pasrah

June berteriak senang karna isi yg ada di dompetnya saat ini tak akan terbuang, hanya karna ia menaiki taksi

****

"Dio, gue ambil novel yang ini ya? Boleh?"

"Iya udah ambil aja, gue udah dapet novelnya nih An! Gue tunggu disana ya?" Ucap Dion menunjuk kursi yg ada di sebelah rak buku bertema komik

"Oh ya udah, sabar sabar aja ya nunggu gue wkwk"

"Iya iya"

~

"Udah nih Dio, yuk bayar, tapi pake uang lo yaa"

"Iyaa Anaa kan emng gue yang beliin"

Setelah nya mereka keluar dari toko tersebut, "mau mampir kemana lagi An?" Tanya Dion

"Ke kedai es krim yok! Udah lama gue enggak makan es krim nihh"

"Yodah ayukkk cuss" Balas Dion antusias










Tbc..
SalamHangat-
Prila🤗

Ananda [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang