11

62 24 0
                                    

SorryForTypo

Pagi yang amat cerah ini, membuat mood Ana bangkit. Ia senang dengan cuaca seperti ini. Tidak kemarin. Hujan. Apalagi si supir ojol yang memarahinya.

Sedang Ana senang. Tidak dengan Nanda. Ia berjalan dengan mood yg buruk menuju kelas Ana.

Oh ayolah, bagaimana ketika kau menjadi most wanted sekolah tapi foto yang buruk itu dipajang di mading sekolah? Kesal?

Itulah yang dirasakan Nanda sekarang. Apalagi foto itu sudah berada sejak jam 6 pagi kata siswa sekolah. Membuat Nanda malu karna ditertawakan.

Selain hari yg cerah ini. Ana juga senang karna puas mengerjai Nanda. Ternyata Ana tak main main dengan ucapannya. Begitu pikir Nanda.

"ANATHASYA SHAKIRA!!!!!! KEMANA LO HAH?!" teriak Nanda tanpa malu

Ana yg merasa terpanggil menoleh "ya, Nanda Sutoma?" Jawabnya sambil tersenyum kemenangan

Sudah ia tebak. Setelah ini pasti Nanda akan menghampirinya dan mengomelinya. Bagaimana pun, Ana tak peduli. Toh, kemarin ia sudah dibohongi Nanda'kan? Anggap lah ini pembalasan nya.

"Main main lo ya sama gue!" Ucap Nanda sambil menunjukkan foto yg ia rampas dari mading tersebut

"Ha? Main?" Jawab Ana dengan tampang bodohnya

Nanda lalu mendekat ke arah meja Ana. "Lo!"

"Apa? Kan gue udah bilang lusa lalu. Gue bakal pajang itu. Tapi lo nya mau mau aja. Yaudah gue pajang"

"Tapi'kan! Lo ish, bercandaan nya! Berlebihan tau gak! Gue kan jadi malu!" Ujar Nanda berbisik agar tak didengar oleh teman teman Ana yg ada dikelas

"Oh punya malu juga ya lo? Gue kira nggak. Anggap lah ini pembalasan gue!"

"Ha? Pembalasan? Apaan sih?"

"Lo bohong"

"Bohong? Tentang? Kasik tau yg bener kek! Jangan setengah setengah!"

"Huh, lo kemarin sebenernya kerja kelompok enggk?"

"Y-ya kerja kelompok lah ha. Ha ha."

"Oh ya? Terus kemarin di cafe Alaska sama Ditri ngapain? Bohong kan lo? Ngaku aja deh! Biasanya juga gak pernah bohong sama gue!"

"Y-ya maaf na, kemarin gue disuruh nganter dia pulang. Gue sebenernya gak mau, tapi mau gimana lagi? Lo kenapa sih? Biasanya juga kalok gue sama dia lo biasa aja, sekarang? Kok?"

"Eh, ya gak gitu juga sih Nan, kan bisa gitu lo jujur sama gue. Yakan? Gak usah bohong bohong gitu lhooo"

Nanda mengangguk "adeh, nanti jadi ke perpustakaan pusat ni?"

"Jadi dong! Tapi bener kan nanti lo yang anter gue pulang? Gak kayak kemarin. Masak si supir ojol marahin gue!"

"Lha, emng mamah enggk jemput? Trs kenapa kok bisa dimarahin?"

"Mamah kemarin bisnis. Jadi gak bisa jemput. Jadinya ojol deh. Gara gara rok gue basah dikit aja masak. Dia marah marah. Pakek ngaku ngaku mobil mahal lagi. Ya gue bales lah"

"Tapi dalam hati hehe"

Nanda menggeleng "ckck. Yaudah deh. Gue ke kelas dulu ya. Belajar yg rajin Nace!" Ucapnya sambil mengacak rambut Ana. Sudah biasa. Tenang. Hati Ana tidak berdegup kok.

Ana menggangguk lalu melambaikan tangan "bayy selamat menahan malu Najekuhh hahaha"

Nanda langsung berubah ekspresi datar lalu melambaikan tangan juga. Saat keluar, ia berpas pas an dengan Ditri dan Keyla.

Ananda [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang