'Lo aja tega nyuekin sama ngebentak gue demi Ditri, masak gue enggak?'
🏫🏫🏫
Entah bagaimana, Ana merasa semua siswa dan siswi menatapnya. Tapi bukan tatapan meremehkan, merendahkan, bahkan mengejek.
Mereka menatap Ana dengan senyum yang penuh kehormatan. Kesambet apa ya? Pikir Ana dalam hati. Ana hanya mengacuhkannya lalu berjalan ke dalam kelas.
"Ini dia orangnya dateng!" Pekik Ila menyambut kedatangan Ana
Ana berdecak "apaan si lo"
Ila hanya tersenyum. Ini kenapa Ana menjadi semakin bingung? Sekarang, semua teman teman di kelas menatapnya dengan pandangan yang sama seperti di Koridor tadi.
Kecuali Ditri dan Keyla. Mereka malah menatap tak suka. Ini maksud nya apaan si? Ana kan jadi bingung.
"Lo semua ngapain dah natap natap gua kayak gitu? Iya si gua tau gua cantik kece badai gini, tapi ga gitu juga kali natapnya"
Bahkan, ketika Nanda membuka pintu kelas dan duduk disebelah Ana, ia menatap Ana tak percaya. Ana jadi semakin bingung!
"Anjir gue gak nyangka"
Ana mengerutkan dahi "ini ada apaan si? kok pada natap gue gitu? alay deh alay kalian"
"Na, lo beneran gatau?" Tanya Glory
"Apaan cobak"
"He! Lo bener bener kagak tau?" Kali ini Nanda
"Emang apaan si woi, makanya kasih tau gue" Ana mulai jengah. Ia mengambil sebotol teh pucuk lalu membuka tutup botolnya dan meminumnya
"Ternyata lo anak yang punya sekolah ini cok!"
Seketika itu, teh yang ada di dalam mulut Ana langsung muncrat. Mengakibatkan hampir semua wajah Nanda terkena cipratan tersebut
"Anjir mana mungkin lah!" Jawabnya dengan gugup
Nanda berdiri. Membuat Ila, Glory, bahkan Arka ikut berdiri. Menggenggam pergelangan tangan Ana lalu menariknya keluar.
"Sini ikut gue, coba lo lihat ini"
Mereka-Ana, Nanda, Ila, dan glory sampai didepan mading. Arka diam diam mengintip di ambang pintu kelas lain.
Ana membelalakkan matanya. Pikirannya melayang pada saat Mamah menceritakan semuanya malam itu. Tentu. Tentu Ana sudah tau ini.
"Ini, siapa yang kasi berita?"
"Tadi, gue liat anak anak gerumbulin pak kepsek lagi nempelin sesuatu, jadi mungkin pak kepsek?" Ucap Glory
"Tapi masak sih? Dari mana pak kepsek tau? Gue aja gak tau masak pak kepsek tau?" Ucapnya mencoba mengelak
"Lo lupa, kalok pak kepsek kenal sama nyokap lo?"
Ana terlihat berfikir. Berfikir apakah mamah nya berencana untuk membeberkan yang sebenarnya?
"Ah udahlah, palingan cuma rumor?" Ana terlihat mengabaikan lalu mengajak teman temannya masuk ke dalam kelas kembali.