08

75 24 0
                                    

Ana mendengus sebal. Sudah sadari tadi ia bilang pada Nanda, bahwa ia sama sekali tidak suka dengan lolipop. Tapi Nanda tetap memaksanya untuk memakan lolipop itu

Padahal, Nanda sudah tau jika Ana tak suka permen manis itu. Sekarang, keduanya berada di taman. Hanya duduk duduk saja.

Sebelumnya, mereka sudah ke taman hiburan, ke pantai, berkeliling lah pokoknya! Hari sudah mulai sore, mereka--ahh tidak. Lebih tepatnya Nanda duduk di sebuah kursi sambil terus menjilat lolipop nya

Sedangkan Ana, ia hanya memegang lolipopnya, tidak memakannya sama sekali. Ia melihat lihat sekeliling, seketika itu matanya mulai bersinar

Ia menepuk nepuk paha Nanda beberapa kali. Membuat sang empu menghela napas kasar merasa acara menjilat lolipopnya terganggu "apasih na?"

"Nan! Ada es krim! Ayok Nan! Cepet habisin! Anterin gue kesana nan!" Ujarnya antusias. Matanya tak teralihkan sedikitpun dari es krim itu

Nanda memutar bola matanya malas "beli sendiri bisa kan? Gue lagi makan nih!" Ucapnya kesal. Ana melihat Nanda dengan tatapan mata yang tajam "gue udah anter lo beli lolipop! Dan sekarang? Lo gak mau anter gue gitu?!" Tanya nya

Nanda baru menoleh pada Ana menjadi takut. Nyalinya sedikit menciut ketika melihat Ana sudah ingin melayangkan pukulan maut tepat di depan wajahnya

"E-eh! Yaudah ayuk! Gue anter! Cepetan na!" Ucapnya mendahului Ana dengan sedikit berlari. Ana menunjukan senyum kemenangan

Setelah itu, ia menghampiri Nanda yang sudah memesan es krim strawberry di tangannya. Nanda menyodorkan es krim itu, tapi Ana menolaknya

"Lo, beneran Nanda? Masak gak tau apa rasa kesukaan gue sih? Dasar teman tidak di untung!" Ucapnya sambil melipat tangannya di dada

Nanda terkekeh sambil menggaruk belakang kepalanya yang entah gatal atau tidak "hehe, gue lupa"

Ana berdecak. Bisa bisanya Nanda lupa? Dasar! Sudah tua kah sahabatnya itu?

"Bang, yg rasa coklat satu" Ujar Ana pada pedagang es tadi

Pedagang itu mengangguk lalu memberikan es krim rasa coklat itu pada Ana. Setelah membayar, Ana berlalu pergi meninggalkan Nanda di belakang sana

Nanda masih terbengong. Ana semakin kesal jadinya jika begini "cepet pulang kober!"

Nanda tersadar lalu menghampiri Ana "kober? Lo mau makan kober?" Tanyanya seperti orang goblok

"Kober itu lo! Koala bersih! Nempel mulu sama gue! Yodah! Yuk pulang!" Ucapnya menarik tangan Nanda menuju parkiran. Sedangkan Nanda hanya pasrah apa yang dilakukan Ana terhadapnya

~~~

Ah, hari sudah malam. Ana merebahkan dirinya di atas kasur kesayangannya itu. Ia mengambil ponselnya lalu mematikan daya

Ia berjalan ke arah kamar mandi hendak mandi. Setelah selesai mandi, ia menuruni anak tangga dan menemukan Varo tengah bersantai di sofa sambil menonton televisi

Oh ya, Varo sekarang menginap disini selama seminggu saja untuk menemani Ana, karna Mamah Ana yang sedang keluar kota. Ada bisnis baru katanya.

Ana mengambil sekotak susu lalu ikut bergabung dengan Varo yang tengah asik memakan cemilannya

"Eh, udah dateng. Kemana aja? Kok baru pulang?"

Ana melihat jam dinding disana, sudah pukul sembilan malam ternyata. Pantas saja Varo menanyakan itu, rupa rupanya Ana dan Nanda berjalan jalan hampir 5 jam

Ana menyengir "hehe, jalan jalan aja sih. Ohya Var! Ada lomba fotograf tauk! Gue ikut uhuy uhuyy" Ucapnya sambil menaikkan kedua tangannya diudara keliwat senang

Ananda [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang