03

92 33 1
                                    

Rintik hujan mulai membasahi setiap jalan yang di lalui mobil Sport putih itu. Didalam nya terdapat dua manusia yg berlawan jenis. Namanya Ana dan Dion.

Sedari tadi wajah Ana terlihat tidak menyenangkan di mata Dion. Rambu yg berwarna merah menjadi kesempatan Dion untuk bertanya pada Ana

"An, lo kenapa?" Ana bergeming, membuat Dion semakin khawatir saja dengannya

"Na?"

"Ana?"

"Ana! Lo kenapa?!" Dion sedikit meninggikan suaranya saat Ana tak menjawab satupun panggilan darinya

Ana terkesiap, mengerjap ngerjapkan matanya "e-eh? Ke-kenapa Dion? Apa?" Katanya yang malah berbalik bertanya pada Dion

Dion memutar bola matanya malas "Anaa dari tadi gue nanya lo kenapa? Malah di bales nanya, gimana sihh"

"Eh hehe maaf Dion, gue hmm gue gapapa kok" Ana tersenyum kikuk, rambu sudah berganti menjadi warna hijau, lalu Dion kembali fokus menyetir

"Dion" Panggil Ana yg hanya dibalas deheman dari yang dipanggil

"Menurut lo, Ditri itu memang suka gak sih sama Nanda?"

"Kenapa nanya gitu?" Jawab Dion masih fokus menyetir

"Engga papa sihh, cuma nanya aja"

"Menurut lo, dari gerak gerik Ditri itu memang suka sama Nanda?" Dion malah balik bertanya pada Ana

"Menurut gue sih ya, emang keliatan sih kalok Ditri itu suka sama Nanda"

"Nahh kalok lo udah berfikir kek gitu, trs ngapain lo nanya ke gue?"

"Dion! Gue nanya bener bener nih!"

"Iyaiya wkwk gue tau wkwk"

"Gaada yang lucu"

Dion berdeham "emangnya lo suka sama Nanda ya?" Pertanyaan yang dilontarkan Dion lantas membuat Ana menoleh cepat melihat Dion yang masih fokus menyetir

"Eh? Enggak kok, kan sebagai sahabat yang baik gue mau deketin mereka lagi hehe biar makin deket aja gitu"

Dion hanya ber'oh' ria mendengar nya 'tenangg masih ada kesempatan' monolognya dalam hati

"Abis ini mau kemana lagi An?"

"Hmm beli buku udah, es krim udah, kemana lagi ya? Udah ah gue mau pulang aja, udah malem jugaan"

"Okdeh"

~~

"Makasih Dion, novelnya, es krim nyaa. Gue masuk dulu yaa"

"Iyaa, sampe ketemu besok Ana!"

Ana mengangguk lalu melambaikan tangannya, melihat mobil Dion yang melaju di tengah keramaian

Bunyi kendaraan motor mengisi pendengaran Ana, ia menoleh ke sebelah rumahnya. 'Ohh jadi dia baru pulang'

Nanda melihat Ana yang sedang melihatnya juga, buru buru Ana memalingkan wajahnya lalu masuk ke dalam rumah meninggalkan Nanda dengan kebingungan nya

**
"An, lo dipanggil adkel tuh yg namanya windy, katanya disuruh ke rooftop"

"Ngapain?"

Glory hanya mengendikan bahu nya. Ana langsung pergi ke rooftop karna penasaran. "Glor, kok gue jadi takut ya nanti Ana kenapa napa"

"Udahlah La, kan cuma dipanggil, paling ngomongin kegiatan fotografi"

Ila hanya mengangguk sebagai jawaban namun entah kenapa perasaannya jadi takut.

Ananda [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang