Bel istirahat sedari 5 menit yang lalu telah berbunyi. Glory dan Ila menghampiri Ana dan Ditri yang sedang berada di kantin yg terdapat di pinggir lapangan basket, disana juga terdapat Nanda yang sedang bermain basket bersama teman temannya
"Woyy! Dasar ya lo! Tega amat sama kita! Duhh kepanasan nih gue!" Ceroscos Glory sambil mengibas ngibaskan tangannya ke wajahnya
Ana terkekeh "maafin gue ya Glor,La" Masih dengan tampang muka kesal, Ila merebut es jeruk Ditri dengan kasar "maaf maaf, kita yg kepananasan tauk! Lo mah enak! Udah kita gak jadi ulangan lagi!" Gerutunya
"Weh! Minuman gue ituu! Udah gue ngutang lagi sama mbak Tuti! Main ambil aja lo ya!" Ditri tidak terima karna es jeruk yg katanya ia ngutang dengan mbak Tuti itu di ambil oleh Ila
Ila hanya menjulurkan lidahnya, "udah udah, sebagai perminta maafan gue, skrng gue yang traktir dehh!"
Mata Ila, Glory, dan Ditri seketika terlihat berbinar. Mereka mengangguk kompak "gue juga kan?!" Tanya Ditri antusias
"Yaiyalah, kalian kan sahabat gue yang konyolll, jadi semuanya deh gue traktir!" Jawab Ana lantang
Ana pun memesan makanan sesuai dengan apa yang teman temannya inginkan. Setelahnya, mbak Tuti membawa nampan yang berisikan 2 mangkuk mie ayam, 1 mangkuk bakso, dan 1 pop mie, sisanya terdapat 2 air mineral dan 2 lagi es teh
Ana segera membayarnya pada mbak Tuti, lalu mereka pun melanjutkan aktivitas makannya
"Denger denger, lo lagi deket sama Nanda ya tri?" Keheningan disana dipecahkan dengan suara Glory yang tiba tiba
Ana sempat menghentikan pergerakan tangannya yang memegang sebuah garpu berisi mie, lalu melanjutkannya lagi setelah tau apa jawaban yang Ditri berikan
"Eh, hm gimana ya?" Ditri terlihat salting saat mengucapnya
"Kasi tau dong Tri! Lo sama Nanda gimana??" Glory mulai kepo
Ditri melihat ketiga temannya ini seperti sedang mengintimidasi nya, ia jadi gugup sendiri "hm ya deh. Jadi tuh ya, kita sekarang gatau deh gue mau bilang kita deket ato enggak, yang pasti kita sekarang selalu pulang sama sama, terus jalan juga sama sama"
"Wihh! Enak gak sama si Nanda?" Kutuklah Glory si kepo ini karna terus saja bertanya pada Ditri tanpa tau bahwa ada sahabat nya satu lagi yg sangat sakit ketika mendengar jawaban yg Ditri berikan
"Gue? Enak? Deket sama dia? Yaiyalahhh! Gue kan suka sama dia! Dia tuhkan most wanted disini! Jadi gue deketin lahh! " Oke. Sepertinya kita sekarang tau jika sebenarnya Ditri hanya memanfaatkan Nanda agar ia terkenal saja, dan ia tadi keceplosan
Ana mengebrak meja kantin dengan emosi "jadi, lo deketin dia cuma motif supaya lo jadi terkenal gitu?!"
Ditri seakan baru mengetahui apa yang di ucapnya terlihat gelagapan "b-bukan gitu maksud gue na, m-maksud gue itu-"
"Alah! Jangan ngeles lagi Tri! Sia sia gue nolongin elo supaya lo deket sama Nanda! Nyatanya apa?! Lo cuma manfaatin dia aja!"
"Emangnya lo suka sama dia? Kenapa sekarang lo malah belain dia sih na?!" Ditri ikut tersulut emosi
"Gue belain dia karna dia sahabat gue dari kecil Ditri!" Ucap Ana penuh penekanan
"Cuma gara gara dia sahabat lo?! Terus, gue bukan sahabat lo gitu?!"
Ana memejamkan matanya agar emosinya terpendam, ia masih ingat bahwa yang sedang diajak berdebat ini adalah sahabatnya "bukannya gue gak nganggep lo sahabat, tapi gue kecewa sama lo Tri"
"Gue pergi" Ucapnya lalu meninggalkan teman temannya. Baru dua kali ia melangkah, tiba tiba kepala Ana terasa sangat pusing setelah ia merasakan dentuman keras yang mengenai kepalanya. Ia juga dapat mendengar suara yg memanggil namanya