⸙ᰰ۪۪᭢❃͜͡𝓥𝓲𝓬𝓽𝓸𝓻𝓲𝓪➢

1.5K 246 18
                                    

Suasana di bis sangat ricuh, bukan apa-apa, itu semua karena Jungkook yang amburadul dalam mengendarainya, bahkan Jaehyuk yang mempunyai hobi ugal ugalan pun ikut berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di bis sangat ricuh, bukan apa-apa, itu semua karena Jungkook yang amburadul dalam mengendarainya, bahkan Jaehyuk yang mempunyai hobi ugal ugalan pun ikut berteriak.

"WOY YANG NAMANYA JUNGKOOK TIATI MAU MATI LO."

"KAK, WAWAN PUSING."

"TAU GINI GUE NEBENG ASAHI AJA TADI ANJIR."

"PENGEN MUNTAH."

Ya, sepertinya hanya Asahi dengan Doyoung saja yang damai, bahkan Junkyu dengan Violetta tidak ada damai damainya sama sekali, bagaimana tidak jika.

"JUN!"

"APA?"

"JUN!"

"APAA?"

"LO BUDEK?"

"HAH? MAU MAKAN GUDEK?"

"BUKAN ITU ANJIR"

"APAAN SIH, GAK ADA BAU ANYIR, IDUNG LO KALI KONSLET!"

"LAMA-LAMA GUE LEMPAR JUGA YA LO!"

"GUE GAK BAWA LEMPER ASU!"

Ucapan terakhir Junkyu tidak di respon oleh gadis itu, ia lebih memilih memandang sesuatu aneh yang tak jauh dari jangkauannya.

Matanya membelalak, segera mungkin ia kerahkan sapu terbangnya ke arah bis yang ada di bawahnya.

"KAK JUNGKOOK, BELOK KE ARAH HUTAN, DI DEPAN ADA BASILISK!"

"ASAHI DOYOUNG, IKUTIN BIS NYA." ucap Violetta lalu mengarahkan sapu terbangnya ke arah hutan, sementara umpatan terus terdengar karena bis yang berbelok dengan tajam.

"ANJIR APA ITU?"

"SEMUA, MENGHADAP KE DEPAN!" tegas Taeyong.

"Kak, kenapa gak di serang aja?" ujar Haruto yang berada di bangku paling belakang.

"Kita gak bisa nyerang dia dari depan, karena otomatis kita bakal natap matanya, kita butuh yang lainnya buat nyerang dia dari arah belakang." jelas Taeyong, laki-laki itu berdiri di dekat pintu masuk bis dengan wajah paniknya.

"Emang kenapa kalo kita natap matanya?" tanya Jeongwoo penasaran.

"Mati."

Tak lama terdengar sebuah ledakan bersar dari arah belakang, bis tiba-tiba berhenti, Jungkook dan Taeyong bergegas keluar dengan mengepakknya sayap hitam mereka.

Semua yang berada di dalam bis otomatis mengalihkan atensi mereka pada dua mahluk bersayap tadi, empat orang yang hanya berterbangan di langit tadi pun sudah mendarat.

"Jangan ada yang keluar, kita pergi dari sini, Asahi, Doyoung sama si Junaedi masuk bis, bawa sapu kalian." jelas Violetta, Junkyu yang sudah lelah dengan pertikaiannya hanya pasrah di panggil Junaedi dan segera masuk ke dalam bis.

"Siapa yang nyetir?" tanya Jihoon setelah sadar jika kursi pengemudi tengah kosong.

"Gue lah, hehe." Violetta tersenyum senang, gadis itu segera menempati bangku kosong tersebut.

Semuanya mengangguk. "Eh emang nya lo-anjing!"

NGUENG

Ya, anak ini memang lebih parah dari dua lelaki tadi, bagaimana tidak, hampir semua orang di dalam bisa terjungkal, dan semua tumbuhan dia lewati, untung saja mereka berada di area yang tidak banyak terdapat pohon pohon besar.

Duapuluh menit sudah mereka menyusuri hutan,  duapuluh menit pula mereka berteriak tak henti, di rasa sudah aman bis pun berhenti, semua keluar dengan keadaan tidak karuan, kecuali Violetta yang sangat senang sudah bisa mengendarai bis kembali.

"Let, lo makan apa sih?" Jihoon memagangi perutnya yang kini terasa mual.

Tidak heran kenapa semua anak disini mengenal gadis itu, pasalnya dia juga tinggal di komplek yang sama dengan mereka.

"Hah? Gue makan petasan." jawabnya asal.

"Bener-bener, sinting." gumam Hyunsuk.

"Heh! Apa lo bilang?"

"Kagak jadi."

Jaehyuk mendudukkan dirinya di atas rerumputan. "Terus ini kita ke mana?"

"Kalian tidur disini lah, udah gelap, besok gue jemput deh." sontak semuanya melotot.

"Apa? Tidur di hutan? Gila lo?" teriakan Yoonbin terdengar jelas, yang tadinya sibuk memandangi keadaan sekitar kini pemuda itu menatap tak percaya pada Violetta.

Gadis itu berdecak, ia mengeluarkan wand-nya, lalu mengarahkan ke tanah, beberapa saat kemudian terdapat beberapa kayu, satu buah korek api, dan beberapa makanan.

"Tuh udah gue bantu, ngeyel lagi gue sihir kalian semua jadi kodok." ucapnya sambil memakai tudung jubah nya lalu pargi menjauh.

Junghwan menghampiri tumpukan makanan yang berada tak jauh darinya "Ini bisa di makan?" gumamnya sambil menyentuh beberapa makanan, hanya menyentuh tidak mengambilnya.

"Sejak kapan Violetta yang hobinya berenang di jalan komplek pas banjir bisa berubah jadi penyihir?" ucap Mashiho sambil memakan roti coklat yang sudah ia ambil dari tadi.

"Gue tidur di bis aja lah." celetuk Haruto sambil meraih salah satu kayu yang berserakan di hadapannya.

"Gue juga." timpal Jaehyuk.

Jeongwoo mengangguk setuju. "Gue pun."

"Yang suruh kalian tidur di tanah siapa emang?" suara gadis terdengar dari atas pohon tak jauh dari mereka berkumpul.

"Anjir, siapa lo?" tanya Jihoon.

Gadis dengan dress hitam dan rambut sebahu tadi memutar bola matanya malas. "Ck, gue yang jagain kalian."

Mereka semua mengangguk kecuali satu, "Sahi, lo gak papa?"

Asahi menggelang lalu kembali menyandarkan dirinya pada sebuah pohon. "Gak."

"Namanya siapa kak?" ucap Junghwan yang masih mengunyah kripik kentangnya.

"Victoria."

Tbc

INVISIBLE: TREASURE13  [Praquel of retaliation by cloning]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang