Violetta terlihat berhenti sejenak di sebuah bagunan tua di dekat bukit, ia mengarahkan sapu terbangnya ke arah bangunan tadi. Mendekat perlahan pada pintu yang ada di depannya, atensinya mulai teralih ketika terdengar suara beberapa orang dari dalam sana.
"Jadi Minhee berhasil sadar dari mantra itu?" sayup-sayup ia mendengar seorang gadis berbicara dengan nada sedikit emosi.
"Iya, itu semua karena si Violetta, dia juga udah ngebuat semua penyihir sadar dari pengaruh mantra, dan salah satu Demon keturunan Equedior berhasil nyerang Minhee." jelas yang lainnya.
"Equedior? Dia sasaran gue, setelah dua bersaudara itu."
"Lo mau ke mana?"
Tidak ada sautan lagi dari lawan bicara mereka saat ini, yang terdengar hanya langkah kaki yang berjalan menuju pintu dimana Violetta berada.
Dengan segera ia menaiki sapu terbangnya dan mengarahkannya ke arah atap hingga ia bisa melihat wanita berambut blonde tadi yang berjalan ke arah hutan.
"Gue tau cara main lo, Win." gumam Violetta sambil melipat kedua tangannya.
"Eh, niat gue kan mau nyari para kumpulan buaya yang ilang itu, gak yakin sih, tapi kayaknya Reyla bawa mereka ke istana Vampire, kemana lagi emang, gak mungkin banget ke istana Guardian." ucapnya lalu bergegas pergi menuju tempat yang ia tuju saat ini.
☆
"Oh iya, kalo Haruto kan Vampire juga nih, jadi dia pangeran dong?" tanya Jaehyuk yang kini sedang mengelus bulu seekor kucing hitam yang ada di dalam pangkuannya."Calon raja dia mah." jawab Wonyoung santai, awas Haruto palanya jadi gede.
Brrrfffff
Yoonbin menyemburkan minuman yang hampir saja ia telan.
"Ngapain sih lo, kaget ya kaget aja, gak usah pake acara sembur semburan segala." ucap Jaehyuk emosi, pasalnya baju yang ia pakai saat ini basah karena semburan Yoonbin.
Yoonbin mengusap bibirnya yang agak basah. "Bukan gitu anjir, ini minuman apaan? Aneh gini rasanya, gue dari tadi nyari air kagak ketemu, pas dapet jatohnya malah kek gini."
"Itu mah darah, Ben." ucap Wonyoung lalu meraih gelas yang Yoonbin pegang.
"Asu gue minum darah, yang bener aja?"
"Plis lah nyong, minta air putih air putih, gue haus bangsyadh!" ucapan Yoonbin sedikit terdengar tak jelas karena pemuda itu berusaha menahan rasa amis di mulutnya.
"Nih." Reyla datang dengan segelas air putih di tangannya.
Yoonbin langsung meraih gelas tadi dan langsung meminumnya. "Gak enak coy minum darah kalo bukan ahlinya mah."
"Mulut gue amis nih."
"Ya lagian udah tau merah begitu masih aja di minum."
Yoonbin mendengus kesal. "Ya kan tadinya gue kirain marjan."
"Eh soal yang tadi, Haruto beneran calon raja?"btanya Yedam memastikan.
"Lo gak denger tadi? Iya lah gue calon raja, gimana sih." kesal Haruto.
Yedam berdecih pelan. "Ya jaga-jaga, siapa tau lo itu raja amatiran, mana ada raja hobinya kalo gak keluyuran ya rebahan, lo harus siap bertarung di medan perang, pake pedang, panah sama senjata yang lain, bukan pake silet cukur, lo ketusuk jarum aja hebohnya se rt." kata Yedam yang sedang berada di mode julid.
"Udah spill nya?" tanya Haruto dengan tampang datarnya.
Yedam terkekeh. "Udah."
Kriettt
Sontak semua orang yang ada di dalam ruangan berdiri. "Violetta?" ucap Reyla dan Wonyoung hampir bersamaan.
"Hm." Violetta berdeham sambil menatap tajam keenam lelaki tadi, biasa jaga imagine, kalem dulu beberapa menit boleh lah.
"Liat di luar udah gelap, mau pulang lewat hutan tanpa ada yang jagain? Mau kesesat abis itu mati dimakan basilisk?" pertanyaan bertubi-tubi lolos dari mulut Violetta yang masih berdiri ambang pintu.
"Ya, iya kita pulang, iya." ucap Hyunsuk lalu menarik yang lainnya keluar dari ruangan.
"Kak, maafin Reyla ya, Reyla yang bawa mereka ke sini tanpa ijin dulu tadi." ucap Reyla sambil menundukkan kepalanya.
"Gak papa, ungu." jawab Violetta lalu berjalan keluar dari kawasan istana.
"Let, kamu tadi lewat mana?" tanya Junkyu yang sendari tadi melihat tingkah Violetta yang sedikit aneh.
"Aku? Terbang." jawab gadis itu yang masih setia melangkahkan kakinya menembus hutan lebat tersebut.
"Emang iya?"
"Iya."
"Serius?"
"Duarius."
"Gak bohong kan?"
"Iya ih! Nanya lagi ku sihir kamu."
"Eung, oke."
"Wait?" Hyunsuk berhenti, otomatis beberapa orang di belakangnya juga ikut terhenti.
"Aku?" Haruto.
"Kamu?" timpal Yedam.
"WAW." teriak Yoonbin
Violetta menyiritkan dahinya. "Apa sih kalian, budek ya? Orang gue gak bilang apa-apa." ucap nya sambil berjalan meninggalkan keenam anak yang lainnya.
"Kesambet kek nya tuh anak, kasian mana masih perawan ting-ting." ujar Jaehyuk menatap kepergian gadis berjubah hitam itu.
"Saya masih ti-" ucap Yedam yang telah memulai aksinya.
"WOY, MAU PULANG GAK? GUE TINGGAL NIH." seru Violetta dari kejauhan.
Setelahnya terdengar suara grasak grusuk. "Iya bentar."
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021