Brak
"Gue masih kesel sama tumbuhan yang tadi." gerutu Junkyu sambil memakan keripik kentangnya.
"Maksud lo, Madrake?" tanya Doyoung, ia juga tau karena memang dari kecil sudah tahu mengenai cerita Hogwarts dari nenek nya, tapi tidak dengan Junkyu.
"Iya apapun itu namanya."
Violetta menatap Junkyu aneh, sepertinya ia tau apa yang terjadi pada pemuda itu. "Emang kenapa?"
"DIGIGIT GUE ANJIR." teriak Junkyu yang langsung di bekap oleh Doyoung.
"Oh."
"Makan." seru Mashiho dari arah dapur sambil membawa semangkuk besar nasi goreng di tangannya, diikuti oleh Jaehyuk dan Asahi yang masing masing membawa lauk.
"WAH." mata Junkyu seketika berbinar saat melihat adanya banyak makanan di hadapannya.
"Kakak gue pada kemana?" tanya Violetta yang menatap tiga orang tadi.
Mashiho mengedikkan bahunya tak tahu. "Tadi kayaknya ke hutan, sama bang Hyunsuk, Jeongwoo, Haruto."
"Ngapain?"
"Nyari Vionny, soalnya pas Victoria balik dari hutan dia gak ada." tambah Jaehyuk sambil menyuap satu sendok nasi ke dalam mulutnya.
Jelas pandangan mata gadis itu terlihat cemas, matanya bergerak aneh sambil meremas bantal sofa yang berada di pangkuannya.
Bahkan tadinya perut yang terasa lapar sekatika ia kehilangan selera makannya, berusaha berpikir positif tetapi nihil, hutan itu terlalu bahaya di malam hari.
Kaki jenjangnya pergi melangkah ke teras rumah, bagaimana pun ia tidak bisa meninggalkan anggota yang lainnya di rumah sendirian, minimal salah satu dari mereka bertiga tetap tinggal untuk menjaga keadaan.
Persetan berharap Victoria segera kembali, alih alih seorang Victoria, pandangannya malah menangkap sosok wanita bertanduk dengan tongkat di tangan kirinya menatap dalam gadis itu dari kejauhan dengan mata merah menyala.
Violetta mengerjabkan matanya perlahan, berharap ia tidak terkena mantra tersebut, tetapi nasi sudah menjadi bubur, kakinya melangkah ke arah wanita tadi dengan seluruh bola mata yang telah berubah ke jadi hitam pekat.
Grepp
Langkahnya terhenti di kala sebuah tangan menahan pundaknya, berbalik perlahan dengan kesadaran yang sudah hilang.
Nafas Junkyu tercekat ketika melihat keadaan gadis di hadapannya itu. "Mau ke mana?" mau tak mau ia harus melawan rasa takutnya.
Beberapa saat kemudian tubuh Violetta melayang dengan sendirinya, diikuti oleh asap hitam pekat yang memiliki suhu cukup panas yang mengelilingi tubuhnya.
"AKH!" teriakan Violetta terdengar dari atas sana hingga membuat tubuh Junkyu meremang, ia meneguk saliva nya ketika gadis itu mengeluarkan wand dari saku celananya, siapapun bantu Junkyu, pemuda itu rasanya ingin apparate saja sekarang jika gadis di hadapannya bukanlah Violetta.
Serangan bertubi-tubi Junkyu dapatkan, beruntung ia bisa menghindarinya, tetapi ia berpikir ini semua tidak akan selesai jika posisinya hanya menghindar.
Dengan segera pemuda itu meraih wand miliknya dari dalam saku jubah yang memang sengaja belum ia ganti dengan baju biasa.
"DIFFINDO!"
Seketika tubuh Violetta terjun bebas ke tanah, Junkyu dengan kecepatan berlarinya lalu menghampiri gadis yang sudah tergeletak itu sebelum membawanya kembali ke dalam rumah.
"Gak ada dokter apa?" ucap Junkyu yang mendapatkan tatapan aneh oleh beberapa anak di sana.
"Dua kenapa, Kyu?" tanya Mashiho yang sendari tadi hanya melihat aktifitas Junkyu.
"Victoria? Vionny? Mereka belum balik?" tanya Junkyu lalu di balas gelengan oleh yang lainnya.
Ia mengusak rambutnya frustasi, berjalan kesana kemari untuk menemukan solusi sesegera mungkin.
Cklek
Pintu terbuka memperlihatkan tujuh pemuda, dua di antaranya terlihat asing.
"Ikut gue." ucap Junkyu lalu menarik pergelangan tangan Victoria ke arah kamar.
"Vionny kenapa juga to?"
"Kena mantra tidur." jawab Alydia yang langsung mendapatkan tatapan penasaran oleh beberapa anak yang masih memakan makan malam mereka.
"Alydia, ini Cathrine." ucapnya ketika tau maksud tatapan sembilan lelaki di hadapannya itu.
"Mate?"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021