Malam semakin larut, semua pemuda tadi sudah berada di dalam bis, hanya terdapat Asahi yang masih duduk di dekat api unggun.
Ia mengadah, memandang gadis yang sedang memainkan belatinya sambil sesekali melihat sekitar dengan tatapan tajam.
"Lo gak mau turun?" ucapan Asahi berhasil membuat atensi gadis tadi mengarah padanya.
Beberapa saat kemudian terdapat akar-akar yang mencuat dari dahan pohon, gadis tadi segera turun dan berjalan menghampiri Asahi.
Ia mendudukkan dirinya di samping Asahi. "Gak tidur?" tanyanya dengan wajah datar.
Asahi menggeleng, hening menyelimuti dua orang tadi, hingga terdengar suara suara aneh yang berasal dari semak belukar di dekat mereka.
Victoria berdiri dari duduknya. "Lo, masuk bis."
Asahi menggeleng. "Gak, gue gak bisa ninggalin lo sendirian" ucapnya, mungkin ini adalah kalimat terpanjang yang Asahi ucapkan pada orang asing.
"Asahi."
"Gue bil-"
CRASH
Terdapat banyak akar yang melayang ke arah seekor ular raksasa di depan mereka dan menjeratnya.
"Hydra." gumam Asahi.
Victoria menoleh ke arah Asahi. "Lo bisa?" demigod itu mengangguk.
Terdapat sebuah pedang yang tiba-tiba muncul di tangan Asahi, sesegera mungkin ia memotong kepala ular tadi, tetapi sialnya tumbuh kepala baru yang membuatnya kewalahan untuk tetap melawannya.
"YEDAM, YOONBIN, KELUAR KALIAN ANYING." teriakan Victoria menggelegar hingga semua orang yang tertidur bangun seketika.
Yedam dan Yoonbin keluar terlebih dahulu, diikuti oleh yang lainnya. "ANJIR ULER." teriak Jaehyuk histeris.
"Bakar kepala-"
BRUK
Gadis itu jatuh pingsan, kekuatannya tak cukup untuk menahan pergerakan ular tersebut, bahkan akar yang awalnya mencengkram Hydra pun terlepas.
"Apa? Bakar kepala siapa? Kepala Junkyu?!"
Junkyu yang berdiri di sebelahnya seketika memekik kesal. "Sembarangan lo, bangsat." semua orang kalang kabut, berlari ke sana ke mari untuk berlindung, sedangkan Asahi tetap berada di tempatnya.
Tak lama kemudian pedang yang ia pegang terlepas dari genggamannya, Hydra tersebut perlahan mendekati lelaki bersurai hitam itu.
"Avada kedavra!"
CTAS
Sepersekian detik ular tersebut meledak dan hangus, bau anyir menyerbak ke segala penjuru arah. "Gak ada yang luka kan?"
"Let, udah lah mending kita tidur di hotel aja, gak aman di sini." celetuk Yoonbin.
"Heh bego, lo pikir disini mana ada hotel."
Asahi berjalan ke arah teman temannya, "Victoria?"
"ASTAGA." Violetta menghampiri gadis yang sudah tergeletak dengan beberapa luka goresan di tubuhnya.
"Anjir kenapa bisa gitu, PERTOLONGAN PERTAMA!" Jihoon mengguncang tubuh Doyoung membuat pemuda itu sedikit meringis karena tenaga Jihoon.
Asahi perlahan mendekat ke arah Victoria, tangannya terulur menggenggam tangan gadis itu, sebuah cahaya perlahan keluar hingga tubuh pemilik bersurai hitam legam tersebut melayang.
"Dia bakal bangun bentar lagi, yaudah gue pergi dulu, kalian semua pastiin di dalem bis, gak boleh ada yang di luar, gue bakal pasang mantra pelindung, dan buat Asahi," Violetta menjeda ucapannya.
"Congratulations, anjay!" ia menatap Asahi sambil menutup wajahnya yang kini memerah, lalu pergi begitu saja.
"Maksudnya?" gumam Asahi, sedangkan yang lainnya hanya meneriaki lelaki itu.
"Udah dong pegang pegangannya, itu Victoria-nya di turunin, enak banget kayaknya." ucap Jihoon yang malah mendapat tatapan sinis dari Asahi.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021