Terlihat Hyunsuk yang berlari dari dalam rumah hingga membuat Jaehyuk dan Yoshi menatapnya aneh. "Kenapa bang?" tanya Jaehyuk tetapi Hyunsuk manghiraukannya.
"RIA, MAU KEMANA?" teriak Hyunsuk kemudian menghampiri gadis itu.
Victoria terlihat membalikkan tubuhnya menghadap Hyunsuk. "Nyari Vionny, tadi dia pulang dari hutan bareng gue, tapi pas nyampe ke rumah gak ada "
"Gue ikut ya?"
Ria menyirit aneh. "Tapi-"
"Sama gue juga kak, gue ikut. " potong Jeongwoo yang menghampiri mereka berdua.
Melihat raut wajah Victoria ia mengerti jika gadis itu sedikit ragu untuk mengajak mereka pergi, ditambah semakin hari keadaan semakin tidak memungkinkan untuk berjalan jauh dari tempat mereka saat ini.
"Boleh lah kak, kita sumpek di rumah terus." pinta Jeongwoo sambil memperlihatkan puppy eyes nya.
Victoria menghembuskan nafasnya pasrah lalu mengangguk dan membalikkan badannya berjalan ke arah hutan diikuti dua orang tadi.
"KAK! GUE IKUT!" belum beberapa langkah berjalan, terdengar teriakan Haruto yang berlari ke arah mereka membuat Jaehyuk dan Yoshi terlihat berjinggit kaget dibuatnya.
"Ikut." ucap Haruto yang terlihat susah mengatur nafasnya.
Victoria pasrah, mau tidak mau ia harus membawa ketiga pemuda tadi untuk ikut dengannya ke dalam hutan.
Terhitung kurang lebih sepuluh menit sudah mereka berempat menyusuri hutan, hingga Haruto menghentikan langkahnya yang membuat ketiga orang lainnya menatap Haruto aneh.
"Kenapa?" tanya gadis bersurai hitam itu , jujur saja ia sudah mulai lelah untuk menyusuri hutan lebih jauh lagi.
"Itu bukan?" tanya Haruto, jarinya menunjuk ke arah utara dimana terdapat sebuah pohon maple.
Terlihat sebuah objek yang membuat keempat anak tadi menatapnya lamat hingga salah satu dari mereka memekik. "Itu Vionny woy!" ujar Haruto yang hendak berlari ke arah gadis yang terlihat tidak sadarkan diri itu, tetapi ia mengurungkan niatnya ketika Victoria menahan pergelangan tangan Haruto lalu menariknya kembali.
"Liat itu gak."
"Apa?"
Victoria mendengus saat mendengar pertanyaan Hyunsuk, sudah jelas jelas ia melihat sesuatu aneh yang berada tak jauh dari Vionny berada. "Itu loh yang item, dua ekor."
Jeongwoo membentuk mulutnya menjadi huruf O. "Itu mah kucing."
Tak lama pandangannya menangkap sesuatu yang aneh dengan kedua hewan tadi. "Anjing!"
Haruto menatap ke arah Jeongwoo yang masih bertahan dengan ekspresi sebelumnya. "Jadi yang bener kucing atau anjing?"
"Nekomata." celetuk Victoria dengan pandangan yang masih mengarah pada objek yang berada di hadapannya tersebut.
Hyunsuk menyirit. "Hah? Nekomata Yuta?"
"Lo ngapain bawa-bawa nama satpam komplek." ucap Haruto.
"Ke sana yuk." Victoria berjalan mendekat ke arah Vionny diikuti yang lainnya.
"Permisi." ucapnya yang dibalas tatapan aneh oleh ketiga pemuda yang berjalan di belakangnya tersebut.
"Lo ngomong?" lirih Haruto.
"Liat deh mereka masing-masing punya dua ekor, sama sayap ehm-"
"Rajawali?" ucap Jeongwoo memotong perkataan Hyunsuk.
"Rajawali dengkulmu."
Sepersekian detik, kedua kucing tadi mengubah dirinya menjadi wujud manusia yang membuat ketiga lelaki tadi mundur dari posisi awal mereka.
"Victoria?" tanya salah satu dari mereka yang di balas anggukan oleh pemilik nama itu sendiri.
"Kenal dia?" tanya gadis dengan rambut coklat panjang tadi.
"Kembaran."
"Kami tadi menemukannya di dekat danau dengan keadaan pingsan"
Hyunsuk menyirit. "Ada masalah?" tanyanya sambil menatap gadis tadi, tanpa sengaja pandangannya terkunci beberapa saat sebelum gadis itu memutuskan pandangan mereka.
"Sepertinya ini semua ulah sesorang." ujar gadis yang lainnya lalu meraih sebuah gelang dari sakunya lalu memberikannya pada Victoria.
"Aku menemukan itu."
"W?" gumam Victoria sambil menatap lekat gelang yang ia genggam saat ini.
"Lebih baik kalian bawa dia sebelum matahari terbenam, hutan ini lebih berbahaya pada malam hari, tapi aku rasa tidak untuk adikmu itu." Victoria kembali menatap gadis bersurai merah tersebut.
"Letta?" lalu kedua gadis tadi menganggukkan kepalanya.
"Aku lihat sudah beberapa kali ia melintas di hutan ini dengan sapu terbangnya, bahkan ia sempat masuk ke dalam gua tempat basilisk tinggal."
"Baru tau."
"Oh iya, namanya siapa?"
Gadis dengan rambut merah tadi tersenyum meski aura gelap lebih dominan dengannya. "Aku Alydia, dan dia Cathrine." ucapnya sambil menunjuk gadis dengan wajah kecil yang berdiri di sampingnya itu.
"Aku Victoria, dan mereka-"
"Anggota tim Treasure kan?" potong Cathrine cepat.
"Ya! Betul tu betul." pekik Jeongwoo.
"Perkenalkan, aku Jeongwoo, dia Haruto dan ini Hyunsuk."
"Gue mau ketawa rasanya denger Jeongwoo ngomong formal gitu." guman Hyunsuk yang dapat di dengar oleh Haruto.
"Hai, apa mau ku antar kalian? Aku rasa langit semakin gelap saat ini" ujar Alydia.
"Tidak merepotkan? Aku tau kau juga harus kembali ke tempat tinggalmu."
Alydia menggeleng pelan. "Aku sudah menemukannya, jadi aku tidak perlu kembali ke tempat neraka itu lagi."
Victoria memiringkan kepalanya, tidak mengerti perkataan yang diucapkan Nekomata di depannya itu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021