Hawa semakin dingin, langit mulai gelap, gemuruh guntur terdengar dengan petir yang menyambar, hingga derasnya hujan turun tanpa permisi. Seonggok manusia berlindung di bawah pohon rindang, meski tidak menutup kemungkinan jika ia akan tetap kebasahan.
Netranya menangkap seorang gadis dengan rambut panjang dan pakaian serba hitam sedang berdiri di tengah-tengah derasnya hujan. Kakinya perlahan melangkah, tak perduli dengan bajunya yang kini tengah basah oleh guyuran hujan.
Ia menepuk pelan pundak gadis tersebut. "Hai?"
Gadis tadi menoleh, menatap kehadiran laki-laki dengan kemeja biru yang kini tampak berdiri menatapnya tanpa berkedip sekali pun. "Vampire." gumam gadis itu.
"Cantik." ucapnya spontan yang membuat gadis di depannya itu mengerutkan dahinya.
Sesaat kemudian ia mengerjapkan matanya. "Eee itu a-anu astaga." ucapnya terbata-bata sambil menggaruk tekuknya yang tak gatal sama sekali.
Gadis tadi tersenyum. "Gak papa." ia kembali membalikkan badannya menatap danau yang ada di hadapannya.
"Gue Haruto, lo?"
"Vionny." jawab gadis tadi.
Haruto mengangguk paham. "Ngapain di sini? Hujan, nanti lo sakit."
"Karena suka."
Haruto mengarahkan pandangannya ke sekeliling hutan. "Rumah lo di mana?"
"Jauh dari sini, lo sendiri?"
Haruto tampak berpikir sebentar "Rumahnya Jun itu, Junho kalo gak salah."
Vionny tampak membulatkan matanya. "Lo? Anggota tim Treasure?" Haruto hanya mengangguk, sesekali mengusap wajahnya yang terkena air hujan.
"Mau gue anter pulang?"
"Enggak gak usah gak papa." tolaknya.
Vionny menatap Haruto malas. "Gue tau lo nyasar, iya kan?"
Haruto tersenyum kikuk mendengar pertanyaan gadis di hadapannya itu. "Kok tau?"
"Ck, udah ayo gue anterin, dari pada makin nyasar terus mati kelaperan." baiklah, tampaknya tampang rupawan tidak menutup kemungkinan jika gadis ini menyebalkan.
☆
"Bentar, si Harto ke mana?" tanya Hyunsuk.Semua orang mengedikkan bahunya. "Gak tau bang."
"Aduh, mana di luar hujan lagi, ini kalo si Letta tau gue yang digebukin." ucap Hyunsuk frustasi.
"Ya itu derita lo." celetuk Jihoon sembari mengedikkan bahunya.
Ya mungkin kalian bisa menyebut Violetta dengan sebutan yang sering digunakan oleh Jihoon yaitu ibu tiri, bagaimana tidak jika setiap masuk ke dalam rumah ini ia bukannya membuka pintu melainkan malah menendang pintu sembarangan, memarahi anak yang masih tertidur pulas, dan lain lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021