Junkyu berdiri tepat di belakang dua orang pemuda jangkung yang saat ini sedang mati-matian melawan semua mahkluk di hadapan mereka.
Netranya menangkap sebuah sosok yang tergeletak tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. Kedua kakinya melangkah cepat, mengangkat tubuh itu untuk menjauh dari tempat sebelumnya ke arah belakang sebuah pohon besar.
Junkyu menepuk pelan pipi gadis tersebut. Maniknya menatap jubah hitam yang Violetta kenakan sedikit sobek, basah akan darah dan luka yang cukup lebar disana.
Panik menyelimuti dirinya, nafasnya sedikit tercekat ketika melihat luka yang tidak biasa itu, netranya menelisir seluruh hutan, berharap ada seseorang yang bisa membantunya saat ini, hingga...
"Biar aku aja yang jaga, yang lain sedang perjalanan kesini, lebih baik kamu bantu mereka." perempuan dengan pakaian merah dan rambut putih bak salju itu muncul entah darimana.
"Kamu bisa percaya aku, sebelum mereka masuk ke dalam wilayah hutan." jelasnya ketika Junkyu menatap gadis itu curiga.
Terdengar meyakinkan, Junkyu kemudian mengangguk lalu berlari ke arah dua pemuda tadi, entah apa yang akan ia lakukan untuk menyerang.
Beberapa saat kemudian terdengar langkah bergerumuh dari arah barat, katigabelasan -Junkyu berada di barisan terdepan dengan Hyunjin dan beberapa temannya. Dan mungkin jika tanpa Hyunjin seluruh barisan masing-masing kaum tidak akan berada di belakang mereka saat ini.
Demon, Guardian, Hunter, Vampire, Penyihir, Werewolf dan Demigod, terlihat berlari menyarang pasukan lawan hingga menyebabkan sebuah getaran di mana dua gadis tadi bersembunyi.
Tidak ada persetujuan dari antara dua belah pihak terkait, pihak lawan hanya mengetahui jika Violetta lah yang menyerang, namun ekspektasi berbanding terbalik dengan realita.
Semua panah dari pihak Hunter yang sedang berjaga di pepohonan hutan melesak ke arah lawan, para Guardian menyerang dari arah selatan sedangkan Vampire dari arah utara, kaum Penyihir saat ini berada di bagian atas, sedangkan Werewolf mengepung dari depan serta para Demon dan Demigod yang menutup jalan bagian timur.
Ketigabelasan sendiri memisah dengan kaum mereka dan berkumpul di satu titik, seperti yang dilihat, anak panah dari Hunter tidak berefek apapun, sedangkan banyak Vampire yang berubah menjadi abu serta sisanya mengalami luka yang cukup parah.
Satu anak panah melesak ke arah iblis yang berada di barisan paling depan, dalam hitungan detik seketika iblis tersebut hangus menjadi abu lalu menghilang.
Semua pendangan beralih mencari asal anak panah tadi, namun nihil tidak ada seorangpun yang berada di sekitar mereka.
"Yoshi." Yoshi menoleh kala seseorang berbisik memanggil namanya.
Terdapat empat wanita yang berdiri tak jauh dari tempat mereka saat ini, salah satu dari mereka membuat gestur tubuh memanggil tanpa suara.
Yoshi mendekat ketika keadaan kambali menagang. "Siapa ya, kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021