Keadaan yang cukup rumit, ketika tiga orang remaja melawan gerombolan iblis dari arah berlawanan, mungkin orang lain berpikir itu bagaikan membahayakan diri sendiri, layaknya menjemput ajal atau menghampiri kematian? Tidak jauh berbeda, bisa dikatakan sama.
Tapi tidak berlaku untuk mereka, kejahatan sudah seperti teman bagi ketiga pemuda tadi, satu lagi yang harus di ingat, poin penting dalam seorang Slytherin, entah apa yang akan di lakukan gadis itu nantinya.
"Itu panahnya beracun gak sih?" tanya Violetta sambil mendekatkan kepalanya ke arah dua lelaki tadi.
Jisung mengangguk. "Kayaknya iya, ada lendir hijau di ujungnya." Jisung menunjuk salah satu anak panah yang di pegang pria berbadan tinggi.
"Lo udah kasih tau abang?"
Jisung kembali mengangguk. "Iya, Minkyu yang ngasih tau tadi pagi."
"Tapi-"
"Let, awas!"
Wush
Tsk
Anak panah tadi berhasil menembus pundak gadis itu, tangannya terulur hendak mencabutnya tetapi tertahan.
"Nanti pendarahan."
Violetta berdecak lalu mencabut keras anak panah tadi sebelum menghampaskannya ke tanah. "Bodo amat gak peduli."
"WOY MAJU SINI LO!" teriaknya sambil menggenggam erat busur yang sendari tadi berada di tangannya.
"Pake ini aja, biar gak capek" Minkyu memberikan sebuah taralia kepada Violetta.
"Wih pinter juga "
Gadis itu segera tebang dangan sepatunya dan melesakkan beberapa anak panah ke arah pasukan gadis berambut blonde tadi.
Tapi naas, tidak ada satupun yang berefek, anak panah yang menancap di tubuh mereka seketika hangus terbakar dan berubah menjadi abu.
Violetta yang memang sudah terkena cairan racun tadi samakin lama tenaganya semakin berkurang, pening menyerang kepalanya, pundak bekas tusukan tadi pun terasa sangat nyeri.
Hingga pandangannya terlihat kabur dan menggelap seutuhnya.
☆
"Gue ikut."
"Jangan gegabah, kita tunggu Hyunjin aja."
Jaemin melirik ke arah Junkyu yang sedang menatapnya dengan ekspresi yang sulit di artikan.
Lelaki itu menghembuskan nafasnya kasar. "Gue gak tau betul tahun kejadiannya, Titanomakhia terjadi, semua dewa turun ke medan perang buat ngelawan para titan, dan kalian semua, kesatria perang yang udah tertulis di buku sejarah dunia immortal, mau gak mau kalian juga harus terjun ke medan perang demi perdamaian, atau nggak seluruh dunia immortal serta setengah bagian bumi hancur sia-sia."
"Bukannya perempuan itu yang nyari gara gara?" tanya Yedam, semua anggota telah berada di ruang tamu saat ini, hanya tinggal menunggu Hyunjin datang.
"Itulah, dia keturunan iblis setengah guardian, tapi iblis lebih mendominasi, gak ada yang tau tujuan dia sebenarnya apa nyerang kalian bertepatan di tanggal yang sama kayak perang Titanomakhia berlangsung, tapi yang gue tau salah satu incaran dia ya Violetta." jelas Jaemin panjang lebar.
Junkyu memicingkan matanya, tungkainya berjalan mendekat ke arah pria jangkung itu. "Gak ada yang tau motif dia buat nyerang kita apa, tapi darimana lo bisa tau kalo dia ngincer Letta?"
Jaemin mengulum bibirnya ketika semua mata tertuju pada dirinya. "Sebenernya-"
"Gue tau kalo lo kerja sama sama perempuan itu." suara Junkyu memotong ucapan Jaemin.
"Tapi kalo dia udah kerja sama, kenapa dia ngejelasin semuanya sama kita?" tanya Jaehyuk.
Junkyu melipat kedua tangannya. "Dia udah muak, karena secara gak langsung Jaemin udah nyerahin dirinya ke perempuan iblis itu cuma buat ngerebut tahta Asahi" jelas Junkyu sambil memperhatikan Jaemin terlihat sedang menundukan di depannya.
"Gue bisa baca pikiran lo secara gak langsung, gue juga udah tau kalo lo sebenernya nyesel sama keserakahan lo selama ini, dan gue harap lo bisa berubah sepenuhnya jadi Jaemin yang dulu, anak Zeus." final Junkyu dengan sedikit menekan kata terakhirnya, lalu berjalan menarik gagang pintu dan menghilang dengan apparate.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021