⸙ᰰ۪۪᭢❃͜͡𝓕𝓲𝓻𝓼𝓽 𝓭𝓪𝔂 𝓪𝓽 𝓗𝓸𝓰𝔀𝓪𝓻𝓽𝓼➢

782 122 7
                                    

"JUNKYU DOYOUNG BANGUN!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"JUNKYU DOYOUNG BANGUN!"

"APA SIH LET? BERISIK TAU GAK LO." gerutu Junkyu lalu menarik selimut menutupi tubuhnya.

"BANGUN GAK LO PADA, GAK INGET INI HARI APA?" ucap Letta sambil sesekali mengguncang tubuh dua lelaki itu.

Mereka ber tiga belas memang tidak tidur di kamar, melainkan di ruang tengah dengan karpet bulu dan pas di hadapan televisi, televisi? Apa sih yang gak mungkin di rumah Junho, lab ipa aja bisa dibangun di sini, kalo gak mager.

Dua orang tadi- ralat hampir tiga belas anak bangun dari tidur mereka saat mendengar teriakan maut Violetta yang kini telah rapih dengan jubah hitam hijau nya dan pin headgirl yang tertera di dada bagian kanannya.

Apa hubungannya? Ya gak ada, cuma mau sombong aja.

Junkyu dan Doyoung mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke dalam retina mereka sambil sesekali menguap di dalam gulungan selimutnya masing-masing.

"Hah? Hari apa? Gue aja kalo liburan lupa hari, ini lagi beda dunia."

"Hari kalian sekolah." jawab Violetta lalu berjalan ke arah lemari berukuran sedang yang berada di dekat dengan televisi.

Ia membawa dua tumpuk jubah berwarna hitam beserta wand lalu memberikannya kepada dua anak yang sedang terduduk di tempatnya itu.

"Mandi cepetan, abis itu pake, awas wand nya ketuker." ucapnya lalu berjalan ke arah dapur.

"Oh iya kaki lo udah sembuh kan Doy?" lanjutnya yang di balas anggukan oleh Doyoung.

Junkyu menoleh ke arah Doyoung yang tepat berada di sampingnya. "Doy, kalo gue avada kedavra lo pake tongkat ini, nanti bisa apa?"

Doyoung menggeleng. "Gak tau."

"Coba ah." Junkyu mengarahkan wand nya ke wajah Doyoung, hendak mengucapkan mantra tersebut.

"Jangan sesekali lo pake mantra itu." celetuk Violetta sambil menjitak kepala Junkyu.

Junkyu meringis pelan. "Kenapa?"

"Lo gak inget terakhir kali gue pake mantra itu, dan apa yang terjadi sama Hydra pas kalian di hutan?"

Junkyu melebarkan kedua matanya, lalu menatap Doyoung. "Adikku, maafin gue, gue hampir aja mau ngebunuh lo." ucap Junkyu sambil memeluk Doyoung hingga terdengar pekikan dari sang korban.

"Gak bisa napas gue bang!"

"Let, gak ada Voldemort kan?" tanya Doyoung yang sesekali melihat ke sekitarnya.

"Ada, tapi gak di sini " jawaban Violetta berhasil membuat Junkyu membelakakan matanya. "Bukannya udah mati?"

Violetta menyirit. "Siapa bilang? Keturunanya aja sekolah di sini."

Sontak Junkyu dan Doyoung mundur beberapa langkah. "Jangan bercanda lo."

Gadis itu mengedikkan bahunya acuh. "Gak bercanda, lagian kalian kenapa sih?"

Dua lelaki tadi perlahan berjalan, menyamakan langkah mereka dengan sang Slytherin tersebut.

"Sampai." ucap Violetta saat berhenti di hadapan pintu besar lalu mengeluarkan wand dari sakunya.

"Alohomora."

Perlahan pintu tersebut terbuka dengan sendirinya, Junkyu terlihat mundur beberapa langkah, kecuali Doyoung, ia sudah tau apa yang terjadi ketika mantra itu di ucapkan.

"Di dorong kan bisa." ucap Junkyu.

Violetta menggelang. "Kalo ada yang gampang kenapa harus yang susah."

"Cepet, ikut gue." lanjutnya lalu berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut.

Terdapat empat buah meja panjang dengan bendera masing masing asrama serta seluruh pasang mata yang menatap ke arah mereka bertiga.

Violetta berhenti di depan seorang wanita tua dengan topi di tangan kirinya dan sebuah kertas daftar nama di tangan kanannya, menatap intens kedua pemuda di depannya itu.

"Maaf telat, susah dibangunin tadi." ucap Violetta sedikit merasa tak enak karena dengan wanita yang ada di depannya itu.

"Tidak masalah, kembali ke tempat." Violetta mengangguk lalu berjalan ke arah meja asrama Slytherin.

"Hwaiting kalian." ucapnya sambil berjalan cepat.

Junkyu terlihat meneguk kasar salivanya ketika namanya di panggil hingga mengalihkan atensi semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut, sementara Doyoung hanya berdiri sambil memperhatikan wajah pucat kakaknya itu.

Junkyu maju lalu duduk di kursi yang tersedia, wanita tadi meletakkan topi yang ia pegang ke kepala Junkyu. Pemuda itu berjinggit kaget ketika topi yang ia kenakan bergerak dengan sendirinya hingga mengeluarkan suara.

"Loh bernyawa?" batinnya.

"Gryffindor!" seru topi tadi lalu setelahnya diangkat menjauh dari kepala Junkyu yang membuat lelaki tersebut beranjak dari duduknya lalu pergi menjauh ke arah Violetta.

"Ngapain?"Junkyu menyirit ketika mendengar ucapan gadis itu.

"Duduk lah."

Violetta terlihat menghembuskan nafasnya "Lo Gryffindor Jun, tuh." ucapnya sambil menunjuk kumpulan siswa Gryffindor dengan dagunya.

"Yah, makasih sudah memberi tahu." ucapnya lalu berjalan ke arah kumpulan para Gryffindor.

"Siapa, Vi?" tanya salah satu gadis yang duduk di samping Violetta.

"Temen."

"Masa?" timpal seorang lelaki yang tak jauh dari dua gadis tadi.

"Gak percayaan amat sih lo." gerutu pemilik marga Hearthfall itu sambil mencibir pemuda yang berada di depannya.

"Junkyu ya?"

Gadis itu menoleh ke arah temannya yang sedang memasang wajah datar. "Iya, kok tau?"

Karina menjitak pelan kepalanya. "Kan tadi di panggil."

Gadis itu mengerucutkan bibirnya ketika Karina tanpa belas kasih menjitak kepalanya yang masih pusing gara-gara dua anak tadi.

"Keturunan?" tanya lelaki berwajah datar bernama Soobin tadi.

"Miqleezoa." jawab Violetta santai yang membuat beberapa temannya membelakakan mata mereka tak percaya.

"Bohong lo!" seru Sunghoon yang sendari tadi asik dengan makananya.

"Heran dikira bohong mulu gue." kesal, penyihir muda itu mendorong keras tubuh Sunghoon hingga mengenai Sungchan yang berada di sampingnya.

"Sakit bego!"

"Violet nih, Chan."

"BIASALAH." lanjutnya lalu membalas dorongan tak kalah keras hingga terdengar umpatan dari Karina.

"HUFLEPUFF!" seketika semua atensi mengarah pada Doyoung.

Terlihat Hyunjin tersenyum miring yang sedang berada di ujung meja. "GAK SALAH BRO!" teriaknya.

Bayangkan ujung ketemu ujung terus teriak, semoga Hyunjin tidak diusir sehabis ini.

Tbc

INVISIBLE: TREASURE13  [Praquel of retaliation by cloning]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang