Semilir angin berhembus bersamaan dengan sinar jingga yang perlahan memudar, seorang pemuda dengan kemeja putihnya terduduk di balkon kamarnya dengan sebuah earphone yang berada di telinga kanannya.
Pandangannya tak luput dari sang mentari yang perlahan tenggelam, hembusan angin berhasil menerpa wajah dan menerbangkan beberapa rambutnya.
Hingga sebuah tangan berhasil menyentuh pundak anak itu dan membuyarkan lamunanya.
"Asa tumben di sini, biasanya juga belajar." ucap gadis yang berdiri tepat di samping Asahi.
"Lagi pengen aja." gadis itu mengulum bibirnya, ia juga tidak rela orang yang ia anggap adik kandungnya harus pergi dengan alasan yang tidak masuk akal.
"Kamu yakin itu beneran?" tanyanya memastikan.
"Asa udah buktiin, dan ternyata iya." jawab Asahi dengan pandangan yang masih lurus ke depan.
"Kamu, putra Zeus?" Asahi tak menjawab, hanya mengangguk.
"Kapan ke camp?"
"Asa gak pergi ke camp, Asa harus ngejalanin misi sama keturunan yang lainnya."
"Kakak gak ngerti."
"Yaudah manding kakak gak usah pikirin, nanti Asa juga bakalan balik kok." jawab Asahi lalu berjalan melewati kakak nya yang masih berdiri mematung di tempat nya.
"Kakak mau tetep di sana?" suara Asahi berhasil menyadarkan gadis berambut pirang yang sedang bergelut dengan pikirannya itu, ia tersentak lalu dengan segera keluar dari kamar pemuda jangkung tersebut.
⍣ ◡̫࣪࣪◡̫ ⍣ ◡̫࣪࣪◡̫ ⍣ ◡̫࣪࣪◡̫ ⍣
DUBRAK
"Mashi lo ikut gue ke rumah Harto yuk, sama yang lain juga."
"Astaga, Yoshi lo ngagetin tau gak." pandangan Mashiho menajam, menatap Yoshi yang berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Sorry, yaudah ayo cepetan yang lain udah pada nungguin."
"Iya sebentar, lo duduk aja dulu." Yoshi mengangguk dan segera duduk di sofa panjang yang berada tak jauh darinya.
"Loh, Yoshi." seorang wanita paruh baya dengan mendekat ke arah Yoshi.
Yoshi berdiri "Eh tante, anu Yoshi mau ngajak Mashi buat main, boleh kan?"
"Iya boleh kok, tapi jangan kemaleman pulangnya."
"Siap tante, kita pulangnya subuh aja."
Mashiho turun dari lantai dua dengan setelan kasualnya. "Yosh ayo, ma Cio main dulu ya."
"Yaudah tan, kita pergi dulu ya." ucap Yoshi yang di hadiahi anggukan oleh wanita tersebut.
"Iya hati-hati."
⍣ ◡̫࣪࣪◡̫ ⍣ ◡̫࣪࣪◡̫ ⍣ ◡̫࣪࣪◡̫ ⍣
Suara ketukan terdengar membuat atensi Haruto dan teman temannya teralih memandang pintu berwarna putih tersebut."Siapa? Perasaan udah dateng semua." ucap Yoonbin lalu beralih menatap teman temannya.
"Biar gue yang buka." Jihoon berdiri lalu melangkahkan kakinya menuju pintu utama, pintu terbuka menampilkan dua orang berjubah hitam yang membuat Jihoon memekik seketika.
"IZRAIL." teriak Jihoon yang membuat semua orang di dalam berhamburan kemana-mana.
"MAMI HYUNSUK GAK MAU MATI."
"DONAT WAWAN KE MANA?"
"IZRAIL BENERAN."
"GAK, GAK MAU, GAK BISA, GUE MASIH BELOM NIKAH."
"NGUMPET WAN, MALAH MAKAN."
"DIAM."
Seketika semua orang menghentikan aktifitasnya, ada yang sudah bersembunyi di bawah meja seperti Mashiho, ada yang jungkir balik di sofa contohnya Haruto dan Jaehyuk, bahkan ada yang sudah mendarat di lantai dua seperti Jeongwoo, dan jangan lupakan Asahi yang masih duduk di sofa sambil memeluk toples nastar.
𝔜𝔬𝔬𝔫𝔟𝔦𝔫 𝔄𝔯𝔞𝔪𝔞𝔯𝔱𝔥𝔞
[𝑆𝑜𝑜𝑛 𝑜𝑓 𝐻𝑎𝑑𝑒𝑠]Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021