BRAKK
"JAWAB! KALIAN GAK TULI KAN?" seketika semua penyihir yang ada disana berjinggit kaget setelah mendengar bentakan dari seorang Slytherin itu.
Kedua tangannya mengepal, rambut berantakan dan deru nafas yang tak teratur, emosinya memuncak ketika memandang beberapa penyihir yang sedang berada di hadapannya.
"Kalian sengaja ingin mempermalukan kaum saya? Dengan tindakan yang kalian lakukan di depan para calon pemimpin dunia immortal? Ingin nama saya di cap jelek oleh mereka? Ingin menjatuhkan harga diri kaum penyihir?
Saya bisa melakukan tindakan fatal untuk kalian, kalian mikir apa sih? Tahta? Jika memimpikan itu semua dan bergantung kepada orang yang salah, saya jamin itu semua tidak akan kalian dapatkan, melainkan hanya sial yang akan menghantui kalian semua
Sekarang katakan, siapa dalang dari semua ini." ucap Violetta panjang lebar dengan sorot mata tajam menatap ke dapan.
"Jangan pancing saya untuk menggunakan kekerasan." lanjutnya.
"Kami tidak bisa mengatakannya." jawab salah satu penyihir yang senantiasa menundukkan kepalnya.
"Berikan alasan yang jelas." balasnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada, masih dengan tatapan mengintimidasi.
"Kami terikat oleh sebuah mantra, dimana jika kami mengatakan yang sebenarnya, maka kami akan terbakar setelahnya." celetuk penyihir yang lainnya.
Violetta mengangkat sebelah alisnya. "Menarik."
"Saya butuh salah satu dari kalian, Junhyuk ikut, yang lainnya kembali ke rumah kalian masing-masing, saya tidak ingin melihat satu orang penyihir pun yang berkeliaran, paham?" lanjutnya, yang hanya direspon anggukan oleh penyihir lainnya.
☆
"Halo, rame banget, apa kabar eh- apani?" seorang gadis yang datang entah dari mana dengan busurnya tertegun ketika melihat pemandangan di hadapannya.
"Sopo toh?" tanya Junkyu yang masih setia terduduk di tanah dengan yang lainnya, Yoshi? Biar yang lain saja yang ngurus.
"Lo siapa?" tanya Yoonbin yang berhasil mengalihkan atensi gadis dengan rambut ungu itu.
Gadis tadi tersenyum sambil ikut mendudukkan tubuhnya di tanah. "Kenalin, gue Reyla, imp."
Asahi menyiritkan dahinya. "Imp?"
Reyla mengangkat rangkaian bunga yang di pakai di atas kepalanya, hingga menampakkan dua tanduk mungil yang berada di sana. "Liat gak?"
"Bentar, lo mahkluk apa?"
Reyla berdecak, ia paling malas jika sudah bertemu dengan orang-orang yang terlalu kalem seperti mereka, sangking kalem nya orang waras bisa saja setres seketika, tapi mana sempat, keburu ketemu duluan, hmm.
"Gue itu imp, masa gak tau."
Jaehyuk mengedikkan bahunya. "Ya emang gak tau."
"Dia sejenis peri atau iblis, punya sayap kelelawar juga, leluhurnya juga dulu sering ngebantu penyihir, dan sedikit usil, tapi gak terlalu bahaya kok, dia baik." celetuk Yedam.
Gadis tersebut menjentikkan jarinya. "Nah itu tau."
Semua orang membulatkan mulutnya. "Jadi ehm Reyla, ngapain di sini?" tanya Jeongwoo.
Ia tampak berpikir sebentar. "Emm, apa ya? Ya gak papa, tadi kebetulan lewat, gak sengaja liat rame-rame, sekalian cari temen, hehe."
"Eh dua kakak yang itu kok gak sekalian ngumpul di sini?" tanyanya sambil menunjuk Vionny dan Victoria yang masih berdiri di teras rumah.
"Mana boleh, kita aja di sini gara-gara di suruh Letta buat ngehalangin si Jihoon tadi." jawab Haruto.
"Loh, kalian kenal Letta?" Reyla sedikit memajukan tubuhnya.
Semua mengangguk "Iya, kenapa? Lo kenal juga?"
Reyla menganggukkan kepalanya "Huum, siapa sih yang gak kenal dia, si penyihir darah murni, Headgirl Slytherin bahkan calon ratu penyihir, mau lo tanyain ke kucing gue juga pasti dia bakal tau."
Ia beralih membuka tas berukuran sedang yang sendari tadi berada di pangkuannya, terlihat sebuah kucing berbulu putih lebat sedang terduduk di dalamnya.
"Nih, kenalin Rubby, kucing kecil pemberian Wonyoung si mbak Vampire." ucap Reyla sembari mengeluarkan kucing tadi dari dalam tas nya.
"Wonyoung?" tanya Haruto.
"Wonyoung Amethysa?" lanjutnya.
Reyla mengangguk. "Iya, kenapa?"
Haruto melebarkan matanya. "Adek gue yang ilang itu bukan sih?" tanyanya sambil menatap temannya yang lain.
"Katanya dia udah gak ada? Kemaren juga kita agak ragu sih ngebahas dia." ucap Yedam.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021