"Lo gak mau keluar?" tanya Hyunsuk dari ambang pintu kamar yang di respon gelengan oleh gadis itu.
Hyunsuk menghembuskan nafasnya kasar, tidak biasanya gadis itu terlihat sangat ketakutan terhadap mahkluk asing.
"Bang, dipanggil Yoonbin di ruang tengah." Junkyu berdiri di samping Hyunsuk,
Hyunsuk mengangguk lalu berjalan menuju ruang tengah, Junkyu memandang ke dalam kamar, Violetta terduduk di atas kasurnya dengan dua kaki yang ia lipat, menatap datar jendela yang terhubung langsung dengan hutan.
Kakinya melangkah ke dalam ruangan, berjalan menuju jendela lalu menutup kasar gordennya hingga membuat seseorang yang sedang asik melamun menatapnya heran.
"Kalo ada masalah cerita, jangan di pendem, gue tau dengan sifat lo jadi pendiem gini ada yang salah, lo bukan Violetta yang gue kenal selama ini." Junkyu menatap datar gadis di depannya yang sedang menunduk itu.
Ia menyembunyikan wajahnya di dalam lipatan tangannya, bahunya bergetar sambil terisak kecil.
Junkyu menghela nafasnya lalu duduk di hedapan gadis bersurai hitam itu.
Tangannya terulur membawa tubuh kecil itu ke dalam dekapannya. "Anak anjing kok nangis." ucap Junkyu sambil menepuk pelan punggungnya.
Plak
Junkyu sedikit meringis ketika telapak tangan gadis itu berhasil mendarat dengan mulus di bibirnya.
"Kenapa?"
Junkyu mengulum bibirnya yang masih terasa panas. "Ah mungkin lo bakal nanya, kenapa gue perduli saka lo? Mang salah kalo perduli sama mate sendiri?"
Violetta melepas paksa pelukan Junkyu, lalu menatap pemuda di depannya itu dengan tatapan yang sulit di artikan. "Maksudnya apa ya, kak?"
"Lo bisa ngenalin mate anggota yang lainnya, tapi lo sendiri gak bisa ngenalin diri lo sebagai mate salah satu dari mereka"
"Lo?" Violetta terlihat mengerjabkan kedua matanya.
Junkyu mengangguk. "Ih, tapi gue maunya Mashiho."
Junkyu menjitak pelan kepala witches itu lalu berdiri. "Gak usah banyak rikues, bangun, lo belum makan dari kemaren."
"Alah males banget, masa gue sama lo."
"Yaudah sih terima aja, gue juga ganteng kok."
"Kapan juga lo pernah ganteng?"
"Tadi."
Dari ambang pintu kamar, terlihat Asahi dan Victoria yang saling berebut tempat guna mengintip dua orang yang berada di dalam ruangan itu. "Lo geser, gue kegencet."
"Salah sendiri kecil."
Ucapan Asahi berhasil membuat gadis itu sedikit tersinggung, kedua tangannya yang sedang menganggur sontak menarik surai putih pemuda di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE: TREASURE13 [Praquel of retaliation by cloning]
Fantasy"Jangan mati, jangan pecah, kita bertigabelas, gak kurang gak lebih." Warning‼️ Harsh word ꜱᴛᴀʀᴛ: 1 ᴍᴀʀᴄʜ 2021