Semburat warna jingga dan biru beradu menjadi satu. Memperlihatkan pemandangan yang begitu indah. Disana terlihat perempuan bersurai hitam, duduk termangu ditanah, menghela napas dan membaringkan diri. Menutup mata sejenak menikmati semilir angin sore yang mulai kencang.
'sangat melelahkan'
Gadis itu sedang beristirahat, setelah mengelilingi hutan dibelakangnya. Mencari buah yang bisa dimakan sembari melatih sihirnya. Mengambil apel disaku jubah yang ia kenakan dan memakan satu gigitan besar.
Setelah habis ia bangkit berdiri, membersihkan pakaiannya sebentar. Menepuk-nepuk jubah hitam panjangnya yang terkena tanah. Memandang jauh kearah matahari yang tenggelam.
"Baiklah, ayo kita ke ibu kota, mencari penginapan yang masih buka."
Menaikkan tudung jubahnya hingga sebagian wajahnya tertutup lantas mengeluarkan sihir untuk membentuk sebuah awan, yang akan membawanya pergi menuju ibu kota kerajaan.
***
Oc' point of view
Angin malam tidak menjadi masalah untukku, menatap kesana kemari merasakan dinginnya angin yang mulai menusuk tulang. Jauh dari hutan tadi, aku bisa melihat ibu kota, ibu kota Kerajaan Clover.
Menikmati pemandangan dari atas ditemani cahaya rembulan cukup mengagumkan. Lalu turun mendarat di sebuah atap bangunan tinggi.
Dari tempatku berdiri, aku dapat melihat semua penjuru kota. Terdiam sejenak, memperhatikan keadaan sekitar.
Turun dibelakang bangunan itu, tanpa menimbulkan suara. Melangkahkan kaki menuju pusat jalan yang cukup ramai, membenarkan tudung yang sedikit turun.
'kesalahan yang sangat bodoh'
Bukannya membenci, tapi hanya tidak suka berada diantara banyaknya manusia.
Menyusuri jalanan, menatap kesana kemari, mencari penginapan yang masih buka.
Namun nihil hasilnya, aku tak menemukan satu pun penginapan.
Karena malas mencari lagi, aku memutuskan untuk pergi ke pinggir kota. Disana terlihat beberapa pohon tinggi dan rimbun yang mungkin bisa ku gunakan menjadi tempat tidur sampai esok hari.
Mencari dahan pohon besar dan cukup kuat untuk menopang tubuhku, mendudukkan diri disana menikmati semilir angin malam. Memandang sang rembulan sejenak, menyenderkan tubuh,
"Semoga saja besok berjalan dengan lancar" gumanku dengan memejamkan mata, dan terlelap di bawah sinar bulan yang cerah.
Oc' point of view end
Pagi pun datang, gadis berjubah hitam itu masih ditempatnya dengan posisi yang berubah. Duduk bersila. Menghirup udara pagi yang menenangkan.
"Kuharap ada hal yang menyenangkan terjadi hari ini." Gumannya turun
Gadis berjubah hitam itu melangkah menuju jalan utama kota, disana terlihat berbagai kedai berjejer rapi terbuka. Menjual berbagai macam barang dan makanan, menarik pembeli dengan menggunakan sihir penjualnnya.
Mengedarkan pandangan sejenak, namun yang dilihatnya hanyalah banyaknya manusia yang berlalu lalang disekitar. Mendesah pelan, dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
'haruskah aku mencari penginapan sekarang??' batinnya termenung.
"Berjuanglah diujian masuknya, ya!"
"Kalian adalah harapan dari Kerajaan Clover!"
"Masa depan Kerajaan Clover ada di tangan kalian!"
"Tetap fokus!"
"Semangatt!!"
Gadis itu tersentak mendengar suara bising dari orang-orang yang berkumpul didepan sebuah bangunan besar itu, berlari mendekat berniat untuk melihatnya.
Oc' point of view
Walaupun raut mukaku masih sama---datar dengan mata yang menyorot tajam, aku benar-benar terkejut. Mengingat aku baru saja melamun sesaat.
Berlari perlahan mendekat, menempatkan diri diantara banyaknya manusia berteriak memberi semangat. Melihat yang disoraki, mereka hanyalah bocah-bocah yang akan masuk ke bangunan besar didepan.
"Ku harap anakku dapat menjadi bagian dari Ksatria Sihir."
"Ya aku juga sama, kita doakan yang terbaik untuk mereka." Dua bibi didepanku berbincang. Bukan bermaksud menguping, aku tak sengaja mendengarnya.
'Ksatria Sihir ya?' aku berpikir sejenak. Memberi sedikit jarak agar lebih fokus. Berjalan memasuki bangunan itu, setelah memutuskan.
'mungkin setelah ujian ini, aku baru pergi mencari penginapan' batinku tepat didepan pintu yang terbuka lebar.
.
.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Special | Black Clover
FanfictionTersandung dan jatuh disebuah masalah, yang membuatku belajar akan banyak hal. Rasa memiliki rekan, teman, sahabat, dan keluarga. Mengharuskan ku membuka rahasia yang sudah kusembunyikan rapat-rapat. Menguak beberapa kisah kelam dan kenangan yang me...