The Rich UN Village
.
.
.
[EXO, Red Velvet and NCT]
.
.
.
Happy Reading ♥️♥️♥️
.
.
.
"Eoh, garamnya dah abis, toh?" Wendy melihat tempat garam yang ternyata sudah kosong dan belum diisi kembali.Wendy melihat ke arah laci yang ada di tas kepalanya. Lalu mengambil dudukan kecil yang berada di pojok dapur.
"Aduh, siapa sih yang nyimpen bahan-bahan di laci paling atas? Udah tahu yang mau ngambilnya pendek, tapi tetep aja nyimpennya di atas!" gerutu Wendy saat tangannya tak sampai untuk menjangkau bungkusan warna putih, walaupun dia sudah memakai pijakan.
Srek!
"Ini."
"E-eh, ada jangkung ternyata, hehe. Makasih ya, udah bantuin ibu ngambil garem."
"Anything for you, Mom."
"Hilih, gegayaan pake bahasa Inggris."
"Sekali-kali napa, Bu."
"Ya, ya, ya, terserah jangkung aja."
Anak dan ibu itu tertawa setelahnya, karena ucapan mereka sendiri.
"Ayah mana, Bu? Tumben gak ada." tanya Johnny yang tidak melihat batang hidung bapaknya. Biasanya suka nemenin sang Ibu kalau lagi di dapur, katanya biar Ibu gak kesepian kalau lagi masak.
"Oh, Ayah lagi ke warungnya Bu Boa, lagi beli kopi. Kopi yang biasa ayah minum udah habis."
Johnny hanya mengangguk dan tidak bertanya lebih lanjut lagi.
"Bu, Ini kopinya. Tolong buatin buat Ayah. Ayah kalau gak minum kopi sehari tuh, bagaikan ayah tanpa ibu, hampa hidup ini."
Xiumin langsung menyerahkan bungkusan kresek pada istrinya, lalu duduk di meja bar yang tidak jauh dari dapur.
"Uwiidiiiih, Johnny gak tau kalau Ayah jago ngegombal sama Ibu." Johnny terkekeh saat mendengar gombalan Xiumin.
"Bisa dong, ayah gitu loh." ucap Xiumin sembari membenarkan kerah bajunya.
"Tumben kamu bangun pagi-pagi, Kung? Biasanya juga kudu diteriakin dulu baru mau bangun." tanya Xiumin yang sedikit aneh akan keberadaan anak sulungnya ada di dapur dan ini masih pagi. "Makasih sayangku~" Xiumin menerima kopi dari tangan Wendy.
"Biasalah." Johnny berhenti sebentar, lalu membuka kulkas dan mengambil air mineral untuk dia minum. "Johnny lagi bentukin perut sama gedein otot tangan, biar eightpack perutnya."
"Udah ah, Johnny mau ke kamar dulu, mau mandi, lengket." Johnny langsung pergi ke kamarnya tanpa menunggu jawaban dari ayah dan ibunya.
"Si kembar beda kelamin ke mana, Bu?" Xiumin menengok ke arah meja makan dan tidak menemukan keberadaan anak kembarnya.
"Eunbi, tolong cuci buah-buahan, ya." Wendy memanggil ART-nya yang masuk ke area dapur.
"Baik, Nyonya."
"Tolong bawa ini ke meja makan." Wendy menyerahkan mangkok besar yang berisi sup pada Xiumin. "Mereka mungkin masih di kamarnya masing-masing, masih bersiap mungkin." Wendy menjawab pertanyaan Xiumin dan mengekorinya, serta membawa makanan yang sudah siap.
"Ohh," ucap Xiumin sambil mengangguk.
Wendy menyiapkan alat-alat makan, lalu mengisi nasi di dalam mangkuk kecil untuk suami dan anak-anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rich UN Village - [On Hold]
HumorDari judulnya saja, sudah ketahuan kalau semua penghuni Hannam-dong UN Village itu semuanya pada kaya-kaya. Dari yang Pemilik Lotte World, mart, ah pokoknya yang ada label Lotte dia pemiliknya. Titik, gak ada koma. Pemilik Yayasan SOPA, Pemilik Ag...