Jalan?

868 103 34
                                    

The Rich UN Village
.
.
.
[EXO, Red Velvet and NCT]
.
.
.
Happy Reading ♥️♥️♥️
.
.
.

"RENJUUUUNNNNN!!"

Renjun memejamkan matanya, saat dia mendengar suara yang menggelegar di belakang tubuhnya.

"RENJUUUUNNN!"

"ck, APA SIH, HAECHAN?!!"

Haechan berhenti dan mengedipkan matanya berkali-kali setelah mendengar balasan Renjun yang sama-sama menggelar. Untung saja di lorong sekolah sedang sepi, jadi tidak terlalu malu.

"Ehehehe, emm ... begini ... anu ... anu ..."

"Anu, anu. Anu lu kenapa, huh?"

Plak!

"Yaak! Lu kok geplak gue, sih?" ujar Renjun tak terima karena kepala bagian belakangnya dipukul oleh Haechan.

"Pertanyaan lu yang jadi masalahnya, Jun." Haechan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, serta bibir yang sedikit dimajukan.

"Heh! Salah lu juga, yaa! Lu yang dari tadi anu, anu mulu. Ada apa, sih?"

Haechan menggaruk pelipisnya yang gatal, "Bener juga, sih. Oiya gini, nanti habis sekolah kita main ke Lotte World, kuy!" Haechan dengan semangat mengajak Renjun untuk bermain di taman hiburan.

"Ke Lotte World?"

Haechan mengangguk antusias.

"Lo yakin?"

"Yakin seribu persen, Jun. Jadi ayo kita ke sana, ya ya ya." ucap Haechan dengan menunjukkan aegyo-nya.

Renjun hanya diam sambil memperhatikan gaya imut milik Haechan, sebenarnya Renjun ingin sekali muntah saat sahabatnya bertingkah menjijikan. Namun dia tahan untuk melakukannya.

"Enggak."

Renjun akhirnya bersuara setelah satu jam berdiam diri.

Mata Haechan membulat terkejut, sia-sia saja dia bertingkah imut selama satu jam jika akhirnya ditolak, pikirnya.

"H-hei! Apa-apaan itu?! Lo nolak setelah gue ngeluarin tingkah imut gue selama satu jam, gitu?" Haechan menghentikan Renjun, saat gadis itu akan pergi.

Renjun menaikkan sebelah alis, "Itu sih derita lo, Chan. Udah ah, gue mau perpus, lu dari tadi gangguin gue mulu."

Renjun melepaskan tangan Haechan yang menggenggam tangannya. Setelah terbebas dia langsung berjalan lagi menuju perpustakaan.

"Yah, kalo gak berhasil, ntar gue yang diceramahin sama Mama." Haechan menggelengkan kepalanya, "Enggak-enggak! Itu gak boleh kejadian, bisa-bisa kuping juga keluar asap lagi."

"Duh, gimana ini, huhuhu." Haechan menggigit jarinya gelisah.

Clang!

"Aha! Gue tau, gimana caranya biar si Renjun ikut gue pas balik sekolah."

Haechan dengan riang gembira berjalan ke arah kelasnya yang memang sedang jam kosong. Karena mendapatkan ide yang sangat brilian, pikirnya.

Brak!

The Rich UN Village - [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang