The Rich UN Village - [On Hold]

Pesta

The Rich UN Village
.
.
.

[EXO, Red Velvet and NCT]
.
.
.

Happy Reading ♥️♥️♥️
.
.
.

"Youngie~~, Mami kangen sama kamu."

'Doyoung juga kangen sama kalian semua, apalagi sama Mami, kangen banget.'

"Makanya cepet pulang dong, sayang. Mami kesepian di rumah, masa di hari spesial Mami kamu gak ada."

Irene memasang wajah sedih saat mengatakannya, agar mendapatkan simpati dari putrinya.

Doyoung yang ada di seberang telepon yang sedang menampilkan dirinya, hanya terkekeh melihat wajah murung ibunya.

'Ayolah, Mi. Youngie di sini hanya sebentar. Tinggal dua bulan lagi, jadi bersabarlah, oke.'

"Hmm, ya sudah Mami bakalan lebih sabar lagi buat kamu."

'Good! Ah iya, Mi. Papi ngasih kado apa buat Mami?'

"Papi kamu cuman ngasih cincin berlian pink 59,6 karat. Kamu mau liat?"

Doyoung mengangguk antusias.

Irene pun memperlihatkan cincin yang diberikan oleh suaminya, Suho.

"Gimana?"

Doyoung terperangah melihat cincin yang dikenakan oleh ibunya. Tidak heran jika ayahnya akan memberi kado seperti itu. Orang biasa sekali lihat pun sudah tahu jika cincin itu mahal.

'Mami~~, cincinnya bagus banget. Doyoung jadi pengen.'

Doyoung memasang raut wajah yang iri, karena dia juga sangat ingin memiliki cincin itu.

Irene tertawa melihatnya, "Makanya kamu harus cari suami yang kaya, kalau bisa melebihi kekayaan punya Papi kamu, Doy."

'Hmm, ya ya ya. Nanti Doyoung cari suaminya yang kekayaannya lebih kaya dari Papi.'

Setelah mengatakan itu Doyoung dan Irene tertawa. Karena pembicaraan yang konyol menurut mereka.

"Doyoung! Ayo kita berangkat ke perkebunan teh sekarang!"

'Iya! Sebentar lagi aku akan menyusul! Mi, kayanya harus sampe sini deh kita ngobrolnya.'

"Yaah, padahal Mami masih pengen ngobrol sama kamu. Tapi apa boleh buat? Mami gak bisa nahan kamu lebih lama lagi."