Pelangi 🌈

476 55 9
                                    

The Rich UN Village
.
.
.

EXO, Red Velvet, and NCT
.
.
.

Happy Reading ♥️♥️♥️
.
.
.

*****

Hujan di hari Minggu pagi memang menyenangkan, didukung dengan hawa yang dingin kita masih bisa bergelung dengan selimut yang bisa menghangatkan tubuh, bahkan jika kita ingin bangun pun selimut dan ranjang seolah-olah tidak mau melepaskan kita untuk beranjak. Dasar kasur dan selimut yang posesif.

Seperti halnya dengan Taeil, putri sulung dari pasangan Jongdae dan Baekhyun itu masih tertidur pulas di dalam selimut yang hangat, dengan suara rintikan hujan yang menenangkan.

"Taeil-ya, bangun~~"

Ada suara yang masuk ke dalam telinga Taeil, namun gadis itu malah semakin merapatkan tubuhnya pada kasur dan selimut.

"Taeil-ya~~"

"Masih ngantuk, lima menit lagi," ucap Taeil dengan parau karena masih mengantuk.

"Oh, masih ngantuk, ya?"

Taeil mengangguk lemah, masih tidak memiliki tenaga.

"Mau Papa nyanyiin? Biar makin pules tidurnya?"

Ohh, ternyata Papa Jongdae, guysss.

Dinina bobokan? Tentu saja Taeil mau, siapa sih yang gak mau dengerin suara emas ayahnya.

Jongdae bersiap untuk bernyanyi.

"Taeil--,"

"Eonnie! Nchan minjem mantel coklat punya eonnie, ya."

"Iya~~," balas Taeil yang masih ngantuk mode on.

Haechan dengan riang melangkah ke walk in clothes milik Taeil.

"Papa, ayo dong nyanyiin Taeil lagi," ucap Taeil merajuk karena tidak kunjung mendengar suara ayahnya.

"Hah? Oh iya, iyaa." Jongdae mengerjapkan kedua matanya, tersentak dengan seruan Taeil.

"Papa kenapa, sih? Ngelamun ya tadi?" Taeil tidak jadi melanjutkan tidurnya, dia kepalang kesal dengan Haechan yang tidak henti-hentinya mengoceh di dalam walk in clothes.

Jongdae tertawa, "Ehehe, maapin Papa, oke? Ayo kamu tiduran lagi, biar Papa nyanyiin."

"Gak usah deh, Pa. Taeil udah gak ngantuk lagi, gara-gara Haechan yang dari tadi ngoceh mulu." Taeil beranjak dari kasurnya.

"Kamu mau ke mana?"

"Mau nyuci muka dulu, Pa."

"Gak sekalian mandi aja?"

Taeil menggeleng, "Enggak, dingin, itung-itung hemat biaya air," ucapnya sembari berlalu ke dalam kamar mandi.

Jongdae menghela nafas dengan kelakuan putri sulungnya. Tapi biarlah, walaupun tidak mandi putrinya itu masih tetep mandi. "Papa tunggu kamu di ruang makan," teriaknya pada Taeil.

"Iya," balas Taeil dengan teriak juga.

"Nchan, kamu udah belum ngambil mantelnya?" Sebelum keluar dari kamar putrinya, Jongdae menyempatkan diri untuk melihat Haechan yang masih bel selesai dengan urusannya.

The Rich UN Village - [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang