Berangkat

626 90 44
                                    

The Rich UN Village
.
.
.

EXO, Red Velvet and NCT
.
.
.

Happy Reading ♥️♥️♥️
.
.
.

Pagi harinya, seluruh penghuni komplek perumahan UN Village sudah rusuh untuk menyiapkan keperluan liburan. Dan didominasi oleh rutukan kaum ibu-ibu yang mendumel, karena liburan yang dadakan ini.

Mereka tentu saja senang bisa bertemu dengan anak dan sekalian liburan, tapi tidak harus dadakan juga. Mereka harus menyiapkan keperluan dulu minimal satu hari sebelumnya.

"Astaga, Ten! Kamu mau liburan apa mau pindah rumah, 'sih? Bawaan kamu banyak bener dari punya Mama." omel Baekhyun saat melihat barang bawaan milik putrinya, Ten. "Kita di sana cuman tiga hari dua malem, bukan selamanya di sana."

"Ish, Mama. Ten tuh mau foto-foto di sana. Latarnya pemandangan, jadi kudu bawa barang banyak-banyak." bela Ten karena dia merasa tidak bersalah.

"Ya tapi jangan sampe bawa tiga koper juga, dong."

"Gak apa-apa atuh, Ma. Lagian nanti Ten bakal dipake semua kok itu bajunya."

"Awas ya kalo gak dipake semua, ntar Mama pakein semua baju kamu. Biar kamu kaya orang-orangan sawah." ancam Baekhyun.

"Tenang, itu bakalan gak akan kejadian." seru Ten dengan percaya diri.

Baekhyun mendecih melihat tingkat kepercayaan diri putrinya. Lalu beralih pada koper yang berukuran kecil. "Haechan, kamu gak salah cuman bawa segini aja? Apa nanti cukup?"

Haechan menghampiri ibunya, dan melihat koper kecil yang merupakan miliknya. "Cukup kok, Ma."

"Yakin?"

Haechan mengangguk santai, "Yakin, Ma. Kalaupun gak cukup nanti minjem aja ke Ten eonnie, dia 'kan bawa baju banyak."

"Pantesan cuman bawa sedikit, ternyata mau minjem. Mama tuh heran sama kamu, Chan."

"Heran kenapa, Ma?"

"Ya, heran aja. Kamu tuh punya baju banyak bagus-bagus lagi. Kenapa sering minjem baju kakak-kakak kamu?"

"Oh itu, Echan gak mau baju punya Echan cepet rusak sama lusuh, jadinya minjem aja, ehehe. Lagian satu ukuran kok bajunya, jadi selalu pas."

"Iyaa, tapi jangan keseringan minjem baju sama kakak-kakakmu, Chan. Apa gunanya punya banyak baju tapi gak dipake? Mau dijadiin penunggu lemari, gitu? Udah cepet sana bawa baju kamu sendiri."

Haechan mempoutkan bibirnya, "Tapi Ma~~, Echan gak bisa nyusun baju di koper, Mama tau sendiri, 'kan? Tiap Echan nyusun baju di koper pasti berantakan."

Tuk!

"Alesan kamu aja, Chan." Baekhyun menyentil dahi putrinya.

"Ehehe, emang." Haechan cengengesan, "Bantuin dong, Ma. Eung-eung." ucap Haechan dengan mengedip-ngedipkan matanya.

"Ya, udah iya. Ayo, Mama bantuin kamu." Baekhyun membawa Haechan ke kamarnya. "Dae! Kamu udah beres, belum? Dari tadi di kamar mandi terus, kamu ngapain, sih?!" Baekhyun sedikit berteriak ke arah kamar mandi yang ada di lantai bawah sebelum naik tangga.

"Aku lagi bertapa, Baek. Biasa panggilan alam!" balas Chen dengan sedikit teriak juga.

"Ini, nih. Akibatnya kalo malem-malem makanan yang pedes-pedes gak ngajakin aku. Jadinya mules 'kan? Tuh perut. Rasain!"

The Rich UN Village - [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang