Jasmine yang kekar

333 38 9
                                    

The Rich UN Village
.
.
.

EXO, Red Velvet and NCT
.
.
.

Comedy
.
.
.

Happy Reading ♥️♥️♥️
.
.
.

*****

Xiaojun lari tergopoh-gopoh di lorong kampus Universitas Sungkyunkwan jurusan seni musik. Dia ada temu janji dengan dosen pembimbingnya perihal tugas akhir.

"Hosh... hosh... hosh... Njiir capek juga lari dari parkiran ke ruang dosen. Gak lagi-lagi gue kaya begini, capek tubuh ini. Hah ... hah ..." Xiaojun duduk selonjoran di samping pintu ruang dosen yang tertutup, dia hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya saja sebentar.

Dirasa sudah hilang rasa capeknya, Xiaojun mengetuk pintu ruang dosen setelah berdiri.

Tok!
Tok!
Tok!

Ceklek!

"Persimiii, spadaaa~~. Eh salah, maksudnya. Permisi bapak ibu dosen pembimbing yang terhormat," sapa Xiaojun setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali dan membuka pintu.

"Ya ada yang bisa ibu banting?"

"Ih ibu, kok main banting-banting sih? Gak baik looh bu, itu namanya KDRD," ucap Xiaojun yang terkejut. Masa iya baru juga masuk udah mau dibanting? 'kan tubuh Dejun tuh rapuh.

"Eh salah, maksud ibu ada yang bisa dibantu? Gitu tadi harusnya, nih mulut kalau ngomong suka langsung nyamber aja. Maafin ya, Nak."

Xiaojun tersenyum manis sampai ibu dosen tadi yang menyapa pun tersipu menatapnya. "Iya gapapa kok, Bu. Oh iya Pak Kang-nya ada?"

"Pak Kang? Kang Ha-neul?"

"Iya itu pak Kang Ha-neul, dosen pembimbing jurusan musik."

"Oh dia, tuh orangnya lagi sarapan," tunjuk ibu dosen pada sesosok pria yang sedang khusyuk sarapan pagi di mejanya.

Xiaojun ikut menatap pada objek yang ditunjuk oleh ibu dosen, "Oke deh, Bu. Makasih ya, saya izin masuk. Permisi."

Ibu dosen itu tersenyum dan mengangguk lalu menggeser tubuhnya, agar Xiaojun bisa masuk ke dalam. "Iya, sama-sama."

Xiaojun berjalan ke meja pak Ha-neul. Terlihat jika dosen pembimbingnya itu sudah beres dari kegiatan sarapan paginya. "Siang, pak," sapanya setelah berdiri di depan meja.

Pak Kang yang kebetulan sedang membasahi tenggorokan dengan segelas air mendongak menatap siapa gerangan yang menegurnya. "Ya? Ada yang bisa bapak bantu?"

Xiaojun mengangguk. "Iya, saya lagi butuh bantuan bapak banget," ucapnya dengan serius dan jangan lupakan bokongnya yang sudah berciuman dengan kursi yang terletak di depan meja dosen.

Pak Kang dengan cepat menyimpan gelas yang sudah kosong lalu menatap Xiaojun dengan serius juga. "Apa?"

Suasana diantara mereka menjadi hening, dosen dan anak didiknya itu saling menatap dengan serius. Hingga ...

The Rich UN Village - [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang