"Ngapain disini? udah malem kenapa belum tidur?" tanya Novan.
Baru saja sampai di apartemennya jam 11 yang malam, dan sekarang dia malah melihat Alin yang masih terbangun sedang berdiri sendirian dibalkon sambil menatap langit malam.
Alin tidak menjawab, gadis itu masih tidak menyadari kedatangan Novan.
"Lin" panggil Novan sekali lagi.
Kali ini Alin bisa mendengar panggilan itu, tapi tetap saja dia tidak memberikan respon apapun. pandangan gadis itu tetap terfokus pada langit malam yang kini banyak dihiasi oleh ribuan bintang.
"Alin"
"Alina Syafa Damara, ngapain malem-malem disini?"
"Alin.... "
"Alin!! lo denger gak sih gue panggil?!" bentak Novan sudah kehabisan kesabaran dengan tingkah diam Alin.
"Hmm...." balas Alin kemudian berbalik badan dan masuk kedalam kamarnya begitu saja tanda menghiraukan keberadaan Novan.
Melihat itu Novan menggeram kesal, namun sebisa mungkin dia berusaha menahan emosinya.
"Dasar cewek, ngambek mulu kerjaannya!" batin Novan seraya melangkahkan kakinya menyusul Alin ke kamar.
"Susunya udah diminum?" tanya Novan pada Alin yang sudah berbaring memunggungi tempat tidur bagiannya.
"Belum" jawab Alin jujur, dia sedang tidak selera untuk meminum susu ibu hamil rasa stroberi yang biasa dia minum selama kehamilan.
Novan menghela nafas dan duduk dipinggiran kasur, lalu memijat kaki Alin. Alin hanya diam tidak merasa terganggu, yang dia justru menikmati setiap gerakan tangan Novan memijat kakinya.
"Kenapa susunya gak diminum? emang gak kasian sama baby nya? dia pasti lagi nungguin susunya didalam" ucap Novan.
Alin diam tidak menjawab, sudah bisa Alin tebak sebentar lagi Novan akan kembali membentaknya karena sudah berani mengabaikan ucapan cowok itu.
"Gue buatin susunya ya?" tanya Novan, namun Alin masih enggan untuk menjawabnya.
"Alin... Gue buatin ya? kasian baby, dia pasti gak bisa tidur gara-gara belum minum susu" ucap Novan masih berusaha membujuk Alin dengan lembut.
"Oke! lo gak jawab, berarti artinya lo mau" ujar Novan kemudian hendak beranjak menuju dapur untuk membuat susu, namun urung karena tangan Alin yang menarik ujung kaosnya.
Novan berbalik menatap Alin dengan satu alis terangkat, "kenapa?" tanyanya.
"Gue bosen minum susu rasa stroberi terus" jawab Alin.
Novan menyipitkan matanya heran, "kenapa gitu? bukannya itu rasa susu favorit lo?" tanya Novan.
Alin berdecak sebal, "namanya juga bosen! sekalipun itu rasa susu favorit gue, kalo gue bosen ya berarti bosen! pokoknya gue gak mau minum itu susunya!" ujar Alin.
Novan menghela nafas pasrah, lalu kemudian kembali duduk disamping Alin yang kini sudah ikut duduk.
"Yaudah kalo gak mau yaudah, jangan marah-marah terus. gue beliin susu rasa lain di supermarket sekarang ya? emang mau yang rasa apa?" tanya Novan sembari mengelus rambut panjang istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENOVAN (END)
RomanceRenovan Dafa Septian & Alina Syafa Damara Dua orang asing yang tiba-tiba terikat dalam sebuah pernikahan. Novan yang memiliki sifat dingin dan tak tersentuh, kadang merasa bahwa Alin adalah penghambatnya untuk menikmati masa-masa remajanya. sementar...