9 || Hebat

21.5K 1.1K 6
                                    

"Astaga Aden!!!" pekik mbok Lena-ART kepercayaan keluarga Septian.

Wanita berusia sekitar 50 tahunan itu terlihat syok dan cemas, melihat anak majikan nya yang pulang dalam keadaan babak belur dan berlumuran darah.

"kenapa bisa begini den?" tanyanya sambil menyampirkan tangan Novan dipundaknya, memapah bos muda nya itu menuju kursi ruang tamu.

Darah yang keluar dari mulut dan hidung Novan terus berceceran meninggalkan warna merah dilantai.

"Aden kenapa bisa begini? Mbok kan sudah sering bilang jangan suka berantem, bahaya!!"

Novan sama sekali tak membuka suara untuk menjawab pertanyaan Mbok Lena, luka sobek dibibir nya terasa amat sangat perih dan mulut nya terasa kelu.

"Ya ampun Sayang!!! Kamu kenapa?" pekik Gisel, wanita yang tak lain adalah mama Novan itu berlari tergesa-gesa menuruni tangga menghampiri putra kesayangan nya.

"Ya allah sayang, kamu kok bisa begini?"

"Mbok ambilin baskom isi air dingin sama kotak P3K kesini cepetan!!" titah nya pada Mbok Lena.

Mbok Lena mengangguk lalu berjalan dengan terburu-buru menuju dapur.

"Tunggu disini, mama telfonin dokter Andi (dokter pribadi keluarga Septian)" Gisel beranjak dari ruang tamu meninggalkan Novan yang kini duduk sendirian disofa.

"Loh den, nyonya kemana?" tanya mbok Lena.

Novan bergeming dan perlahan menutup matanya. kepalanya berdenyut kencang dan hal itu seketika merenggut kesadaran nya.

"Astagfirullah Aden, nyonya nyonya!!! Aden pingsan" Mbok Lena berteriak dengan kencang hingga suaranya menggema diseluruh ruangan keluarga Septian.

"Novan!!!" pekik Gisel.

"Sayang ayo bangun, jangan bikin mama khawatir dong nak. Ayo bangun" Gisel mengguncang-guncang tubuh anaknya pelan.

"Nyonya, apa gak sebaiknya kita bawa Aden masuk ke kamar nya?" tanya Mbok Lena.

"Iya mbok, ayo kita bawa Novan ke kamarnya"

Dua perempuan paruh baya itu membopong tubuh Novan kelantai dua, lebih tepatnya ke kamar cowok itu.

"Hati-hati mbok" ucap Gisel seraya membaringkan tubuh anaknya dikasur dengan hati-hati.

"Kalo begitu saya pamit kebawah dulu Nya, takutnya dokter Andi sudah datang" pamit Mbok Lena.

Setelah mendapat izin Gisel, Mbok Lena pergi meninggalkan kamar Novan. sepeninggal Mbok Lena, Gisel langsung saja menangis tergugu melihat keadaan anaknya yang mengenaskan. seluruh tubuhnya terluka dan mengeluarkan banyak darah segar yang mengotori bajunya.

"Bangun dong sayang... Jangan bikin mama khawatir gini"

"Apa kamu gak kasian liat mama nangis kayak gini? Ayo dong nak bangun..."

Tok...tok..

"Nyonya... ini Dokter Andi sudah datang"

Mbok Lena masuk bersama Dokter Andi yang mengikuti langkah nya dari dibelakang.

"Cepat periksa dan obati anak saya dok!!" titah Gisel.

Gisel bangkit dari duduknya, memberi ruang untuk dokter Andi agar segera memeriksa Novan.

"Kenapa bisa sampai begini Mrs. Septian? Apa Novan terjatuh di sirkuit?" Dokter Andi memeriksa detak jantung Novan dengan stetoskop.

"Saya juga tidak tau dok, keadaan nya sudah begini saat dia pulang"

RENOVAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang