35 || Komedi putar dan Gulali

11.4K 756 177
                                    

Saat Alin dan Novan sudah sampai di apartemen mereka, Novan langsung menyeret pergelangan tangan Alin untuk masuk kedalam kamar dan langsung mengunci pintunya dengan sebelah tangannya.

Novan melemparkan kunci pintunya asal dan menatap Alin dengan tatapan nyalang, "Lo bisa gak sih gak usah keganjenan sama cowok lain?! kayak cewek murahan tau gak?!" bentak Novan dengan nada tinggi, Alin dapat melihat ada kilatan amarah dikedua mata cowok itu.

Alin menggelengkan kepalanya pelan, lagi-lagi rasa takutnya pada cowok ini kembali muncul saat Novan berlaku kasar kepadanya seperti sekarang.

"Tatap mata gue Alin!!" teriak Novan, tangannya mencengkeram kuat kedua pipi Alin.

"Maksud lo apa berduaan sama David?! Lo mau selingkuh dari gue?! hah?!" tanya Novan, Alin menggelengkan kepalanya takut. Novan benar-benar menyeramkan sekarang.

"Gue gak sengaja ketemu bang David dikoridor IPA waktu mau pulang" jawab Alin terbata-bata karena Novan masih mencengkram kuat kedua pipinya.

"Murahan!!" desis Novan lalu mencium bibir Alin dengan paksa, egonya sebagai seorang suami merasa terluka melihat kedekatan istrinya dengan lelakinya lain yang tidak lain adalah sahabatnya dekatnya sendiri.

*****

Aroma sup ayam yang menyeruak masuk ke penciumannya sama sekali tidak membuat Alin tergugah untuk memakannya, padahal sup ayam adalah menu makanan favorit Alin dari sejak kecil.

"Makan!" perintah Novan dengan wajah dingin.

Alin yang semula menatap kosong mangkuk sup ayam miliknya, beralih menatap Novan yang duduk didepannya lalu menggeleng pelan.

"Gue kenyang" ucap Alin.

Novan berdecak kemudian terkekeh sinis pada Alin, "gue bukan orang begok yang bisa lo tipu gitu aja!" sarkasnya.

Alin tidak berani menjawab Novan, gadis itu menunduk takut sambil memilin-milin jari-jarinya.

"Alin!! gue bilang makan!! Makan!!" bentak Novan membuat Alin semakin gemetar ketakutan melihat amarah sang suami.

"Gu...e...be... lum.... la... per... " ucap Alin terbata-bata, dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Novan.

"Gue gak nanya!! gue bilang makan! makan!!" bentak Novan semakin meninggikan suaranya.

"Maaf... " lirih Alin sangat pelan.

Alin mengambil sendoknya dengan tangan yang gemetar, kemudian menyuapkan sendok berisi sup itu kedalam mulutnya dengan terpaksa. rasanya hampa, untuk pertama kali nya Alin tidak merasakan kenikmatan saat memakan sup ayam kesukaannya.

"Gue gak suka dibantah, jadi gue harap lo selalu inget sama kata-kata gue ini!" ucap Novan penuh penekanan, tidak mau dibantah sedikitpun.

"Iya" jawab Alin pelan.

"Gue mau main sama-sama temen-temen gue. jangan tidur terlalu malem, gue gak mau anak gue kurang tidur gara-gara lo!" ujar Novan lalu keluar dari apartemen, meninggalkan Alin yang masih termenung sendirian dimeja makan.

*****

Setelah berpamitan pada Alin, Novan langsung pergi meninggalkan apartemen mengendarai motor sport kesayangan untuk pergi ke suatu tempat yang sudah beberapa hari ini tidak dia datangi.

Dan akhirnya Novan sampai ditempat yang ingin dikunjungi, sebuah rumah sempit dengan warna cat yang sudah memudar warnanya. setelah mengetuk pintu dan memastikan bahwa sang penghuni rumah ada didalam, Novan berdiri didepan pintu menunggu sang tuan rumah untuk keluar.

RENOVAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang