39 || Antara Alin dan Lila

16.3K 1.1K 1.1K
                                    

"Widih!! udah masuk geng ciwi-ciwi hits Wismaraja aja nih si lila!" seru Samuel yang baru saja datang ke kantin bersama Novan, Zidan dan juga David.

"Eh Samu! sini duduk!" ujar Lila melambaikan tangannya pada Samuel dan juga teman-temannya yang lain.

"Lo apa-apa sih Li?! ini tuh tempat duduk kita, kenapa lo malah nyuruh si Samuel duduk disini?!" tanya Mita tidak suka, karna Lila mengambil keputusan sendiri tanpa bertanya dahulu.

"Loh emang kenapa? gak boleh ya? sorry deh, tapi ya mau gimana lagi, mereka udah mau jalan kesini" ujar Lila merasa tidak enak pada Mita dan yang lainnya.

"Mita udah sih gapapa, lagian biar rame ini" ucap Alin menenangkan Mita yang masih kesal.

"Lain kali kalo mau apa-apa tanya-tanya dulu, jangan malah seenaknya sendiri kayak gini! lo tuh masih baru disini, tapi kelakuannya udah kayak yang paling senior aja!" sinis Mita terlanjur badmood.

"Mita... udah" ucap Indi, merasa kasihan pada Lila yang sudah menunduk ketakutan melihat kemarahan Mita.

"Iya Mita, udah dong kasian Lila" tambah Alin, seraya mengelus bahu Lila berusaha menenangkan gadis itu.

"Gapapa, jangan takut. Mita orangnya emang rada galak gitu, tapi sebenarnya dia baik banget kok" bisik Alin pada Lila yang masih belum berani mengangkat kepalanya.

"Alin, Lila udah makan makanan kalian, ntar keburu dingin malah jadi gak enak" titah Indi.

"Selamat pagi neng Denia geulis! kok makin hari makin kinclong aja tuh muka, pakek krim HN nih pasti!" ujar Zidan seraya menggeser posisi Dita untuk bisa duduk lebih dekat dengan Denia.

"Zidan ngerecokin aja lo dateng-dateng!!" kesal Dita memukul punggung Zidan kencang, hingga cowok itu meringis kesakitan.

"Woy!! kira-kira dong lo kalo mau mukul orang! buset dah, cewek apa-apaan lo tangan kayak besi beton begitu?!" sembur Zidan menatap Dita tajam.

"Bodo amat terserah lo mau bilang gue cewek apaan! Milih pindah tempat duduk atau gue gorok tuh leher?!" teriak Dita mengancam.

"Idih buset! serem amat lo jadi cewek" gumam Zidan, memilih beranjak dari duduknya dan berpindah tempat duduk disamping David sebelum Dita benar-benar kehabisan kesabaran dan menggorok lehernya.

Novan menatap Lila dalam, tidak memperdulikan keributan yang dibuat oleh teman-temannya yang lain. cowok itu bahkan tidak menyadari tatapan Alin yang dari tadi menatapnya sendu.

"Cing!"  ucap Novan mencegah Lila yang akan memakan batagor pedas pesanannya.

Novan bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Lila, kemudian mengambil piring berisi batagor pedas yang tadi akan dimakan gadis itu.

"Jangan makan makanan pedas cing, nanti perut kamu sakit. aku pesenin makanan yang lain aja ya" ucapnya lalu pergi ke stand bakso untuk membelikan gadis itu makanan yang tidak pedas.

Semua yang dilakukan oleh Novan kepada Lila tidak luput dari penglihatan semua orang yang ada dimeja itu, termasuk Alin. gadis itu mencengkram erat sendok yang dipegangnya untuk menyalurkan rasa sakit melihat betapa perhatiannya Novan kepada Lila. mereka berdua bahkan mempunyai panggilan khusus dan Novan berbicara sangat lembut pada Lila, sangat berbeda dengan sikapnya saat bicara pada Alin.

"Lin, lo gak papa?" tanya Mita menyadari tatapan kecewa sahabatnya itu.

Alin yang dari tadi melamun menatap nasi goreng cuminya pun menoleh pada Mita, "gak papa, gue ke perpus dulu ya. tadi ada janji sama bu Dewi" ucap Alin kemudian beranjak dari tempat duduknya pergi meninggalkan kantin, meninggalkan nasi goreng cumi miliknya yang tidak tersentuh sedikitpun.

RENOVAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang