54 || Memilih David

12.4K 898 126
                                    

Jangan lupa spam komen dipart ini agar aku semakin semangat untuk lanjut nulis:)

Oiya jangan lupa juga follow ig

@nabylasy_
@wattpad_aisy
@indiraclsta_

.

Perkembangan kasus virus corona didaerah kalian gimana? semoga semua cepat segera membaik ya:)

Jangan lupa pakek masker dan patuhi protokol kesehatan:)

Ayo kita jaga kebersihan diri sendiri untuk kebaikan orang-orang tercinta kita:)

Semangat buat kalian yang masih sering overthinking, aku juga lagi belajar untuk ngehilangin kebiasaan overthinking aku setiap malam:)

-RENOVAN-

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, semua siswa-siswi juga sudah keluar dari dalam kelas. hanya tersisa beberapa orang saja yang masih sibuk mencatat tugas yang baru saja ditulis oleh guru bahasa Indonesia, tidak terkecuali Alin dan keempat sahabatnya.

"Lo udah Lin?" tanya Denia, saat melihat Alin yang sudah memasukkan semua alat tulisnya kedalam tas.

"Iya udah, nanti jawabannya gue share digrup chat kita" jawab Alin, memang sudah menjadi hal biasa bagi mereka semua untuk saling mencontek tugas satu sama lain.

"Asyik!! cantik banget dah sahabat gue ini" ujar Dita memutar-mutar pipi Alin karena merasa gemas melihat pipi gembul gadis itu.

"Giliran beginian aja lo bilang Alin cantik, biasanya juga lo gak mau kalah kalo udah masalah kecantikan!" cibir Mita.

"Sewot aja lo babi!!" balas Dita seraya memeletkan lidahnya.

"Jijik anying!!"

"Udah ah jangan berantem, ayo pulang!" ajak Alin, gadis itu keluar kelas terlebih dahulu bersama Denia.

Namun saat sudah sampai di pintu kelasnya, Alin langsung menghembuskan nafasnya kasar melihat sosok lelaki yang sangat ingin dia hindari itu sedang berdiri didepan kelasnya sambil tersenyum lebar kearahnya.

"Hallo kentangku yang cantik, lucu, dan gemesin. pulang bareng yuk!" ujar Novan dengan mata berbinar-binar, berharap jika kali ini Alin akan sedikit berbaik hati mau menerima ajakannya. meskipun Novan tau gadis itu masih belum bisa memberikannya maaf, untuk kesalahan fatal yang sudah pernah dia perbuat.

"Ck! lo ngapain sih muncul terus disekitar gue?! menganggu penglihatan gue aja lo, kayak setan!" balas Alin sinis, lalu kemudian berjalan meninggalkan Novan tanpa ingin berlama-lama merusak moodnya dengan melihat wajah menyebalkan lelaki itu.

"Lin tunggu!!" teriak Novan sambil berlari mengejar Alin ditengah-tengah kerumunan siswa-siswi lainnya yang juga ingin pergi ke gerbang sekolah untuk pulang.

Saking kesalnya melihat wajah Novan yang jelek itu, Alin jadi melupakan janjinya untuk pulang bersama teman-temannya hari ini. gadis itu bahkan meninggalkan Denia begitu saja dipintu kelas.

"Apa'an sih?! berisik! bisa gak sih lo itu menghilang dari kehidupan gue?! gedeg banget gue ngeliatin muka lo terus!!" ketus Alin dengan tatapan tajamnya.

"Ya enggak bisa dong, gue kan suami lo!" balas Novan lantang.

Mendengar ucapan Novan itu, Alin langsung melirik sekitar lalu kemudian menendang kaki lelaki itu karena bicara terlalu keras. takut jika orang yang sedang berada disekitar mereka dapat mendengarkan apa yang baru saja di bicarakan Novan dan mengetahui tentang hubungan mereka yang sebenarnya sudah menikah.

RENOVAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang